Segalanya tentang Comiket! Lebih dari sekedar Event Besar?

Titip Jepang-Inside comiket 100

Kenalkah teman-teman dengan gambar lokasi yang satu ini? Mungkin pernah lihat secara sekilas di manga atau anime yang kalian nikmati? Atau malah kalian menemukan tempat ikonik ini saat sedang survey lokasi yang ingin dikunjungi saat jalan-jalan di Jepang?

Sumber: Crunchyroll

Gedung yang ditampilkan diatas bernama Tokyo Big Sight, atau dikenal juga sebagai Tokyo International Exhibition Center. Pusat Konvensi terbesar di jepang yang dibuka pada tahun 1996.

Tapi gedung ini bukanlah gedung yang dikenal karena arsitekturnya yang unik maupun posisinya sebagai sebuah lokasi wisata. Tokyo Big Sight biasanya langsung diasosiasikan dengan event Comiket, yang merupakan kepanjangan dari Comic Market. Sebuah event yang diadakan dua kali setahun di Jepang yang sekarang terkenal di seluruh dunia.

Event Comiket terutama memadai pameran, promosi, dan penjualan doujinshi, dari berbagai seri manga, anime, video games, dan berbagai jenis genre lainya. Banyak perusahaan juga berpartisipase untuk berjualan dan mengadakan event, sementara sebagaian peserta comiket juga datang untuk ber-cosplay.

Comiket dikenal sebagai salah satu event terbesar dan terpenting di kalangan pencinta anime dan manga, tapi, event ini lebih  dari sekedar konvensi yang diadakan dua tahun sekali. Mengadaptasi ideal komite Comiket sendiri, Comiket adalah ruang untuk mengekspresikan diri baik untuk creator profesional maupun non-profesional. Dan bukan hiperbola untuk memperlakukan Comiket sebagai bagian vital dari pop-kultur Jepang.

Jadi seperti apa sih event Comiket yang setiap tahunnya selalu penuh? Mari kita cek penuh dari jadwal sampai kontribusi mereka di dunia sosial.

 Tentang Event Comiket 

Comiket diadakan dua kali setahun, pada Agustus di musim panas, Summer Comiket, dan pada Desember di musim dingin, Winter Comiket. Comiket berlangsung selama dua sampai tiga hari dari jam 10 pagi hingga jam 4~5 sore. Ajang utama di Comiket adalah Doujinshi Exhibition, dengan sekitar 35.700 circle menjual karya mereka, dan 170.000 datang sebagai pembeli.

Sumber: KAORI Nusantara

Saking banyaknya partisipan, Comiket sering meletakkan circle-circle populer di dekat loading bays, untuk memfasilitasikan antrian yang bisa memanjang sampai ke area luar. Dan circle-circle tersebut sering pula menjual ribuan kopi karya mereka setiap mereka berpartisipasi dalam event ini. Bahkan sangat normal untuk puluhan ribu pembeli yang mengantri sehari sebelum Comiket dimulai, hingga fasilitas transportasi umum sekitar, dari kereta hingga bis, mengubah jadwal operasional mereka demi kelancaran lalu lintas.

Selain memperjualbelikan doujinshi, para pengunjung Comiket juga datang untuk ber-cosplay. Berdandan sebagai karakter dari anime, manga, atau game favorit mereka. Cosplayer di sini bisa melakukan photo-shoot, mempromosikan doujinshi mereka sendiri, atau hanya datang untuk mencari, berinteraksi, dan membangun koneksi dengan sesama penggemar.

Perusahaan-perusahaan ternama juga mengikuti Comiket. Mulai dari Penerbit Buku seperti Kodansha dan Kadokawa, studio animasi seperti Kyoto Animation dan Ufotable, serta perusahaan game seperti Sega dan Konami. Masih banyak lagi seperti booth untuk mobage gacha, Vtuber, dan anime yang akan tayang. Booth perusahaan besar ini biasanya mempromosikan proyek mereka baik yang sudah dirilis maupun yang dalam tahap pengerjaan.

 Kolaborasi Sosial Dengan institusi Jepang 

Comiket juga mengadakan kerjasama dengan berbagai institusi yang ada di Jepang secara dua arah. Baik melalui ambil bagian di event lain untuk meningkatkan awareness, maupun menjadi tuan rumah untuk bagi badan yang ingin mengamati kelangsungan Comiket dan melakukan penilaian komprehensif.

Badan Pemerintah Jepang sering bekolaborasi dengan Comiket, dan banyak kementrian mereka telah melaksanakan audiensi dan briefing di Comiket. Badan pemerintah yang terlibat seperti Kementrian Ekonomi, Perdagangan dan Industri, Agensi Turisme Jepang, Departemen Luar Negeri, dan badan-badan lainya. Comiket juga pernah ditampilkan sebagai bagian dari program PR negara yang mempromosikan Jepang secara internasional.

Sebagai event besar, Comiket juga membuka kuliah, presentasi, konferensi, hingga simposium yang melibatkan banyak universitas dan perguruan tinggi. Dengan memanfaatkan prestige Comiket dalam bidang seni dan industri kreatif, hingga nilainya dalam bidang ekonomi dan ekspansi kultural ke luar negeri.

Upaya Comiket juga pernah mejangkau bidang lingkungan dan kemanusiaan. Untuk lingkungan, Comiket mensponsori
gerakan donasi konservasi hutan sejak tahun 1993, untuk mengimbangkan penggunaan kertas di event mereka secara simbolis. Sedangkan aktivitas Donor Darah juga dilaksanakan di dalam event ini yang bekerjasama dengan Palang Merah Jepang dari tahun 1997.

 Cultural Value & Impac t

Dampak paling besar Comiket adalah mengamankan serta menormalisasikan sirkulasi karya-karya indie di Jepang. Hal ini dimulai dari media cetak doujinshi yang semakin mudah dibuat seiring waktu, diawali peningkatan kemudahan untuk mencetak doujinshi hingga adanya toko-toko yang mendistribusikan Doujin.

Untuk beberapa artis, naiknya minat dan ketersediaan pasar untuk doujinshi memungkinkan mereka untuk mencari nafkah melalui publikasi karya mereka di Comiket. Comiket bahkan menjadi starting point bagi beberapa franchise ternama, seperti Fate Franchise, Sakura Taisen, dan Touhou Franchise. Mereka mengembangkan ketenaran mereka dengan terus merilis karya mereka di setiap Comiket.

Beberapa seri anime dan manga juga sering membahas Comiket. Terutama jika cerita mereka mengungkit budaya otaku. Genshiken dan Wotakoi yang menceritakan tentang lifestyle otaku di Jepang mereferensikan dan mengunjungi Comiket. Event tersebut adalah latar belakang yang sering dikunjugi ketika karakter-karakter dari kedua seri tadi sedang menggeluti hobi mereka. Terutama cosplay dan doujinshi.

Comiket jelas merupakan bagian yang sangat besar dari kultur otaku Jepang, tapi ukuran dan prestige mereka juga menjadikan Comiket bagian dari pop kultur Jepang secara keseluruhan. Meski tidak sebanyak di Jepang, kultur doujinshi internasional juga sangat terinspirasi oleh Comiket meski lebih sering melalui basis online. Di Indonesia sendiri ada beberapa event yang penamaanya terinspirasi oleh Comiket, seperti Comifuro dan Mangafest.

Ikuti terus berita terbaru dari kanal-kanal Titip Jepang ya! Yuk, baca artikel lainnya di sini^^

Sumber : Comic Market Ofiicial Website, tokyocheapo.com, Kaori Nusantara, Crunchyroll.

Jangan lupa Ikuti juga media sosial Titip Jepang:
Instagram: @titipjepang
Twitter: @titipjepang
Facebook: Titip Jepang

Animanga Budaya Manga News Urban Legend

Fakta Mengejutkan! Film Exhuma Mirip Manga Horor Ghost Hunt

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *