Fate/Grand Order: Cerita Game FGO Cosmos in the Lostbelt No. 3 – “Synchronized Intellect Nation: SIN”
Cerita dari Fate/Grand Order atau FGO Cosmos in the Lostbelt No. 3 ini dibuka dengan kedatangan Chaldea ke Wandering Sea yang disambut oleh Sion Eltnam Sokaris. Selain itu, Sion juga meminta salah satu Servant disana yang ia panggil sebagai “Captain” untuk memperbaiki Shadow Border milik Chaldea yang kelihatan rusak. Di sana, pihak Chaldea pun dapat tinggal dengan tenang dan terhindar dari kejaran musuh.
Pada suatu malam, Fujimaru Ritsuka merasa tidak bisa tidur dan pergi ke kafetaria dimana ia menemukan Goredolf Musik yang sedang memakan sebuah kue yang kemudian Ritsuka juga menemukan kue yang tertulis untuk dirinya dan ikut memakan kue tersebut. Saat sedang santai berbicara dengan Goredolf, tiba-tiba Wandering Sea diserang oleh Koyanskaya yang entah bagaimana bisa masuk ke sana. Di sana pun, Koyanskaya mengatakan bahwa kue tersebut adalah hadiah darinya dan telah ditaburi racun, dan setelah memberi tahu hal tersebut ia langsung kabur. Berkat hal ini Goredolf keracunan oleh kue tersebut, namun tidak untuk Ritsuka karena ia memiliki kontrak dengan Mash Kyrielight yang mempunyai “poison resistance” .
Setelah diteliti, Sherlock Holmes menemukan bahwa racun tersebut berasal dari tanaman bernama Xian Shuai Ming Mai yang ada di China, namun tanaman tersebut sudah tidak ada lagi di era modern ini yang dimana memaksa mereka untuk pergi ke Lostbelt China untuk mencari tanaman tersebut.
Mereka pun berhasil masuk ke Lostbelt ini dan menemukan diri mereka di pertengahan ladang sawah, di kota Shinyan jika berdasarkan “Proper Human History“. Pihak Chaldea pun berusaha melakukan ritual untuk pemanggilan Servant, namun membutuhkan waktu. Di sana mereka juga melihat bahwa ibukota dari China sangatlah modern dan terdapat banyak sekali bangunan terbang dan menduga bahwa Qin Shi Huang lah kaisar di China saat ini. Tiba-tiba, sebuah objek terbang meluncur tepat ke arah desa Xianyang, tempat pihak Chaldea sedang beristirahat saat ini, yang diketahui merupakan sebuah kapsul yang berisi orang. Setelah keluar, diketahuilah identitas orang tersebut sebagai Akuta Hinako, salah satu anggota Crypters dan Servant-nya dengan kelas Saber yang langsung bertarung dengan Ritsuka.
Pertarungan ini dimenangkan oleh Ritsuka, yang membuat Akuta mundur kembali ke ibukota. Tepat setelah itu, ritual pemanggilan Servant yang dilakukan oleh Leonardo Da Vinci pun juga ikut selesai dan berhasil memanggil 3 Servant sekaligus yaitu Mordred (Saber), Spartacus (Berseker), dan Jing Ke (Assassin). Singkat cerita, pihak Chaldea kembali diserang oleh Akuta yang dibantu oleh pasukan automaton dan mengungkap identitas dari Servant-nya tersebut sebagai “Pangeran Langling” atau Gao Changgong. Disini pihak Chaldea juga dibantu oleh Servant bernama Nezha.
Sekali lagi, pertarungan dimenangkan oleh Chaldea, membuat Akuta harus mundur. Saat tinggal di desa Xianyang, mereka menemukan bahwa warga desa tidak dapat membaca, dan karena hal ini Jing Ke berinisiatif untuk mengajarkan penduduk desa tersebut cara membaca melalui puisi. Mereka juga sekali lagi bertarung dengan Akuta, dimana saat pertarungan ini berakhir, pihak kekaisaran mengubungi Chaldea lewat getaran yang disalurkan melalui perisai milik Mash. Kaisar tersebut mengatakan bahwa ia tertarik dengan Shadow Border milik Chaldea dan ingin menelitinya, dan sebagai gantinya ia akan menyerahkan Koyanskaya kepada mereka. Ritsuka pun menyetujui kesepakatan dengan Kaisar QIn Shi Huang tersebut.
Sebelum menyerahkan Border, Nezha dan Jing Ke memberitahu bahwa Spartacus sudah pergi dan membawa beberapa penduduk desa kabur bersamanya. Takut akan dianggap berkhianat, Ritsuka, Mash, Mordred, dan Jing Ke berusaha mengejar Spartacus, sementara Nezha menjaga Border. Saat menemukan Spartacus, ia memberontak untuk menuruti ide Ritsuka untuk bekerja sama dengan Kaisar Qin, dan terjadilah pertarungan antara mereka. Di tengah-tengan pertarungan, Nezha datang dengan tergesa-gesa dan menyampaikan bahwa Shadow Border telah rebut oleh Liangyu, Servant utusan dari Kaisar Qin yang harusnya bertugas memandu Chaldea.
Karena hal ini, Ritsuka pun menghubungi Kaisar Qin kenapa ia merusak perjanjian mereka, dan Shi Huang pun mengakui bahwa ia tidak suka akan tindakan Ritsuka karena telah mengajarkan rakyat nya membaca, yang kemudian mengatakan Ritsuka sebagai Konghuchu yang merupakan ancaman bagi negaranya. Shi Huang ingin rakyatnya tetap hidup dalam ketidaktahuan yang membahagiakan. Shi Huang pun memerintahkan Akuta, Lanling, dan Xiang Yu untuk menghancurkan area tersebut, termasuk desa tempat Ritsuka menetap saat ini.
Shi Huang pun menggunakan “Great Wall” untuk menghancurkan daerah tersebut, dimana sebuah meteor besar tiba-tiba muncul dari langit. Karena tidak ingin melihat warga disana terkena dampaknya, Spartacus pun mengorbankan dirinya untuk menghancurkan Great Wall itu dengan Noble Phantasm-nya “Warcry Overlord“. Pengorbanan Spartacus ini membuat para warga desa tersebut sedih, namun termotivasi bahwa suatu saat mereka juga dapat menjadi seorang yang kuat seperti Spartacus.
Dari sini, mereka pun mulai melakukan pemberontakan terhadap Kaisar Qin Shi Huang yang dimana pihak Chaldea dapat bantuan dari Servant liar yaitu Chen Gong dan Red Hare. Singkat cerita mereka berhasil menemukan Shadow Border dan juga Koyanskaya yang saat itu sedang terperangkap. Ia bersedia membantu Chaldea dan menjadi rekan untuk sementara atas balas budi karena menyelematkanya. Di sana mereka juga bertarung dengan Akuta lagi, dimana saat kekalahannya Akuta mengungkap identitasnya sebagai Yu Mei-Ren, kekasih dari Xiang Yu. Koyanskaya pun berpikir bahwa Yu Mei-Ren adalah Servant yang dipanggil oleh Marisbury sebagai percobaan Rayshift.
Dari sana, mereka pun kabur dengan Koyanskaya karena telah berhasil merebut kembali Shadow Border. Koyanskaya pun mengungkapkan bahwa racun yang ia berikan ke Ritsuka dan Goredolf berasal dari penyulingan akar pohon Fusang, dan dimana penawarnya juga berasal dari pohon yang sama. Diketahui bahwa pohon ini masih ada di Xianyang dan Chaldea pun menuju ke sana. Sesampainya di sana, Ritsuka dan Mash pun bertarung dengan Yu Mei-Ran dan Xiang Yu, sementara Jing Ke berusaha untuk membunuh Qin Shi Huang. Berhasil mengalahkan dua kekasih itu, Ritsuka pun dihadang oleh Qin Shi Huang yang menandakan Jing Ke telah kalah. Ia pun menantang Ritsuka untuk duel dengan dirinya.
Shi Huang pun berhasil dikalahkan, namun mereka masih dihadang oleh Xiang Yu untuk terakhir kalinya karena tidak terima akan kekalahan kekasihnya, membuatnya bertarung sekali lagi dengan Ritsuka dengan sisa-sisa kekuatannya itu. Namun, saat itu Yu Mei-Ren mulai bersatu dengan pohon Fusang, yang ternyata adalah sebuah Imaginary Tree “Mayall“, membuat Ritsuka harus menghancurkan pohon tersebut.
Setelah menghancurkan pohon itu, Ritsuka dan lainnya pun bergegas untuk kembali ke Shadow Border karena Lostbelt ini tidak akan bertahan lama. Di kamarnya, Ritsuka menemukan antidote yang dijanjikan oleh Koyanskaya kepadanya, yang dimana Koyanskaya sendiri berhasil melarikan diri saat Ritsuka disibukkan karena pertarungan tadi.
Sion pun menghubungi mereka dan mengatakan bahwa dinding badai salju di Lostbelt ini telah hilang menandakan keberadaan Lostbelt ini akan hancur semetara lagi. Sion lalu menyampaikan bahwa perjalanan mereka selanjutnya adalah Lostbelt India. Dan FGO Cosmos in the Lostbelt No. 3 berakhir di sini, dan akan berlanjut ke FGO Cosmos in the Lostbelt No. 4 – Yugakshetra.
– Baca FGO Cosmos in the Lostbelt – Götterdämmerung di sini.
– Baca FGO Cosmos in the Lostbelt – Yugakshetra di sini.
Sumber: FGO In-Game Story, FGO:typemoon.fandom
Ikuti terus berita terbaru dari kanal-kanal Titip Jepang ya! Yuk, baca artikel lainnya di sini^^
Jangan lupa Ikuti juga media sosial Titip Jepang:
Instagram: @titipjepang
Twitter: @titipjepang
Facebook: Titip Jepang