Cosmos in the Lostbelt adalah judul dari Arc kedua game Fate/Grand Order atau FGO dimana pada Arc pertama Fujimaru Ritsuka dan Mash Kyrielight berhasil mengalahkan Goetia.
Sebelumnya, pada Arc 1 Fate/Grand Order atau FGO ini, diketahui para 7 kandidat Master lainnya selain Ritsuka yang dikenal sebagai A-Team. Para kandidat ini terdiri dari Kirischtaria Wodime, Ophelia Phamrsolone, Kadoc Zemlupus, Scandinavia Peperoncino, Hinako Akuta, Beryl Gut, dan Daybit Sem Void. Mereka diketahui memiliki tugas untuk menyelasaikan masalah di Singularitas F sebelum Ritsuka akhirnya menjadi Master dan berperan sebagai MC di FGO. Karena bom dari Lev Lainur kepada Chaldea di awal cerita FGO Arc 1, para kandidat ini terbunuh, dan diketahui status mereka sampai akhir dari Arc 1 FGO dinyatakan terluka parah dan tubuh mereka dibekukan di peti mati yang masih diawasi Chaldea.
Pada 31 Desember, lima hari setelah Chaldea memiliki pemimpin baru bernama Goredolf Musik, diketahui bahwa sebuah pihak tak dikenal mengambil tubuh dari A-Team Chaldea dan meninggalkan decoy di tempat tersebut. Tepat setelah hal itu terjadi, sambungan Chaldea kembali terputus dari dunia luar dan dilaporkan bahwa semua “benda langit” telah hilang tak tersisa.
Kemudian, Chaldea pun diserang oleh tentara bernama Oprichniki, yang dipimpin oleh Anastasia (Servant dari Lostbelt berkelas Caster) yang dibantu oleh dua afiliasinya, Koyanskaya dan Kotomine Kirei. Karena hal ini, beberapa staf termasuk Ritsuka, Mash, Fou, Da Vinci, serta Goredolf berusaha untuk kabur dari sana. Namun, sayangnya Da Vinci terbunuh oleh Kotomine saat ia berusaha mengulur waktu agar para staf lainnya dapat kabur. Para staf yang berhasil kabur masuk ke dalam Shadow Border, sebuah mobil yang sudah disiapkan jika hal darurat seperti ini terjadi.
Saat di Shadow Border, Ritsuka dikejutkan akan kehadiran Da Vinci dalam versi lebih kecil (memiliki kelas Rider), yang ternyata para staf Chaldea sudah menyediakan back-up copy dari Heroic Spirit yang telah dipanggil Ritsuka agar “bond” mereka tidak hilang di kondisi darurat seperti ini. Selain itu, juga terdapat Sherlock Holmes (yang dulu pernah ditemui Ritsuka di singularitas Camelot serta bergabung dengan Chaldea saat Arc 1.5 “Epic of Remnant” berakhir) yang membantu mereka di Shadow Border.
Berkelana menyebrangi Antartika, Ritsuka dan lainnya mendengar sebuah pesan suara dari Kirschtaria Wodime, salah satu kandidat Master dari A-Team, mendeklarasikan pemberontakan terhadap “Greater History of Man” yang ia anggap merupakan sebuah kesalahan. Dia juga memanggil dirinya sebagai representatif dari kelompok bernama “Crypters“, tujuh Pemimpin Apokrifa yang dipilih oleh tujuh benih dengan turunnya para dewa dari langit, menyatakan bahwa mereka akan membuat ulang dunia dan mengembalikannya ke Zaman Para Dewa dengan membekukan seluruh manusia yang ada saat ini. Karena hal ini, pihak Chaldea pun terpaksa menyelam ke “Imaginary Number Space” untuk menyelamatkan diri.
Di akhir prolog ini, diperlihatkan Chaldea yang sudah hancur dikuasai oleh para pemberontak itu dan dipenuhi oleh es. Semua sinyal dari luar angkasa pun juga ikut padam dan terlihat gelap. dan sekarang Bumi pun terisolasi. Para manusia dan dunia dari “the Grater History of Man” pun juga ikut membeku, mengubah permukaannya menjadi putih layaknya sebuah papan tulis kosong, yang di atasnya para pemberontak itu berusaha “melukis” dunia baru. Dan dari sinilah, Arc kedua dari game FGO dan pertarungan Ritsuka dan Mash untuk mengatasi terjadinya sejarah alternatif ini dimulai…
– Baca Arc 1 FGO “Observer of the Timless Tample” di sini.
– Baca Cosmos in the Lostbelt – Anastasia di sini.
Sumber: FGO In-Game Story, typemoon.fandom
Ikuti terus berita terbaru dari kanal-kanal Titip Jepang ya! Yuk, baca artikel lainnya di sini^^
Jangan lupa Ikuti juga media sosial Titip Jepang:
Instagram: @titipjepang
Twitter: @titipjepang
Facebook: Titip Jepang