Telah dikonfirmasi bahwa pejabat Kuil Itate Hyozu di Jepang mengambil tindakan atas penggambaran kuil tersebut dalam Assassin’s Creed Shadows garapan Ubisoft.

Seri terbaru game Assassin’s Creed Shadows semakin mendekati tanggal rilisnya pada 20 Maret 2025. Namun, kontroversi tampaknya terus berdatangan, terutama setelah munculnya cuplikan gameplay yang memperlihatkan pemain dapat menghancurkan kuil dalam game. Hal ini memicu reaksi dari komunitas game serta perwakilan kuil di Jepang yang menyatakan akan mengambil tindakan.
Perwakilan Kuil Jepang Akan Menindak Assassin’s Creed Shadows

Kontroversi ini bermula dari unggahan di platform X oleh pengguna Shohei Konda, yang menampilkan gameplay di mana karakter Yasuke menghancurkan Kuil Sosha Itate Hyozu dalam game. Unggahan ini memicu perdebatan di kalangan pemain dan masyarakat Jepang.
Menurut laporan dari Sankai News, perwakilan dari kuil yang menjadi inspirasi dalam game tersebut, yaitu Itatehyozu Shrine di Kota Himeji, Prefektur Hyogo, menegaskan bahwa mereka tidak pernah memberikan izin kepada Ubisoft untuk menggunakan tempat suci tersebut sebagai bagian dari permainan. Mereka menyatakan, “Tidak. Kalaupun ada, kami akan menolaknya”. Meski demikian, mereka tidak menjelaskan secara rinci tindakan apa yang akan mereka ambil terhadap game ini.

Kuil Itatehyozu sendiri memiliki sejarah panjang yang diperkirakan telah berdiri lebih dari 1400 tahun. Keberadaannya sangat dihormati oleh masyarakat setempat, sehingga unsur penghancuran kuil dalam game dianggap tidak pantas oleh sebagian besar warga Jepang.
Reaksi Gamer Mengenai Video Gameplay

Sejak video gameplay ini tersebar pada awal Februari 2025, berbagai reaksi muncul di kalangan gamer. Beberapa pihak mengecam fitur penghancuran kuil sebagai bentuk ketidakhormatan terhadap budaya Jepang. Namun, ada pula yang berpendapat bahwa tindakan tersebut sepenuhnya bergantung pada keputusan pemain dalam memainkan game. Berikut beberapa reaksi gamer yang beredar di media sosial:

Ubisoft, apa yang sedang Anda lakukan? Game ini hanyalah bencana setelah bencana. Sepertinya Anda bahkan tidak mencoba untuk menghormati budaya yang Anda gunakan. Saya berharap mereka memperbaiki semua kekacauan ini karena ini bisa menjadi akhir bagi Ubisoft. Mari kita tunggu dan lihat game-nya, tapi dari apa yang terjadi, ini adalah L setelah L. Mereka pasti tidak menyangka hal ini akan terjadi, dan ini mungkin memang tujuan mereka… tapi mereka harus segera bertindak, cepat. Agar adil dalam video, pemain melakukannya dan di beberapa game AC sejauh yang saya tahu bahkan paus pun bisa dibunuh kan?…. Bagaimanapun… L demi L demi L harus diperbaiki oleh Ubisoft atau jika tidak… mereka akan lebih menderita

Namun, sang pemain memutuskan untuk melakukan hal ini. Ini tidak seperti karakter yang memiliki pikirannya sendiri dan mulai menghancurkannya.

Mushu dari Mulan mengatakan: DISHONOR!
Serius, bisakah Ubisoft mendapatkan yang lebih rendah lagi?
(Jika dikatakan demikian, Ubisoft akan berkata, “Hold My Sapporo.”)

Ada banyak alasan yang sah untuk merasa kesal terhadap Ubisoft, dan bahkan kritik terhadap AC: Shadows… tetapi ketika Anda mulai mengatakan hal-hal seperti ini, Anda kehilangan alur cerita dan sulit untuk melakukan percakapan yang sebenarnya. Anda mengendalikan tombol yang Anda tekan. Selain itu, Anda juga menghajar Paus di AC2.
Ubisoft sendiri belum memberikan pernyataan resmi mengenai kontroversi ini. Dengan semakin dekatnya jadwal rilis, masih menjadi tanda tanya apakah mereka akan memberikan tanggapan atau melakukan perubahan pada elemen game yang dipermasalahkan.
Ikuti terus berita terbaru dari kanal-kanal Titip Jepang ya! Yuk, baca artikel lainnya di sini^^
Jangan lupa Ikuti juga media sosial Titip Jepang:
Instagram: @titipjepang
Twitter: @titipjepang
Facebook: Titip Jepang