Meski berhasil mendongkrak unduhan di Jepang, kolaborasi NIKKE x EVANGELION dinilai gagal secara finansial.
Kolaborasi antara serial legendaris Neon Genesis Evangelion dengan game mobile GODDESS OF VICTORY: NIKKE sempat menjadi sorotan di Jepang pada Agustus 2024. Popularitas kolaborasi ini berhasil mendorong aplikasi NIKKE ke posisi teratas dalam jumlah unduhan. Namun, di balik kesuksesan tersebut, ternyata kolaborasi NIKKE x EVANGELION ini dinilai sebagai kegagalan besar dalam aspek finansial bagi pengembang game, Shift Up.
Dalam laporan kuartal ketiga 2024 yang dirilis pada 12 November, Shift Up mengungkapkan bahwa kolaborasi ini tidak memenuhi ekspektasi, bahkan menjadi salah satu faktor utama penurunan pendapatan global game tersebut. Selama periode Juli hingga September, NIKKE hanya menghasilkan pendapatan sebesar 34,2 miliar won Korea (KRW), turun 11% dibandingkan kuartal kedua yang mencapai 38,5 miliar KRW.
Apa yang Salah dengan Kolaborasi NIKKE x EVANGELION Ini?
Meski membawa nama besar Evangelion dan karakter-karakter ikonik seperti Rei Ayanami, Asuka Langley, Mari Makinami, dan Misato Katsuragi, acara kolaborasi NIKKE x EVANGELION ini tidak mampu menarik minat besar dari para pemain.
Salah satu penyebab utamanya diduga adalah keputusan Shift Up untuk membuat desain karakter Evangelion lebih konservatif dibandingkan gaya khas NIKKE yang dikenal dengan penampilan karakter yang provokatif dan mencolok. CEO Shift Up, Hyung-tae Kim, menjelaskan bahwa desain asli yang lebih “erotis” harus dimodifikasi agar lebih sesuai dengan estetika waralaba Evangelion. Namun, keputusan ini justru menciptakan jurang antara ekspektasi pemain setia NIKKE dan penggemar Evangelion, sehingga menurunkan daya tarik acara tersebut.
Sebagai hasilnya, item eksklusif, seperti kostum dan karakter dari kolaborasi ini, tidak menghasilkan jumlah pembelian yang diharapkan. Hal ini mengecewakan mengingat keberhasilan kolaborasi NIKKE sebelumnya dengan waralaba seperti Nier: Automata, Chainsaw Man, dan Re:XERO, yang mampu mendongkrak pendapatan secara signifikan.
Shift Up mengakui bahwa kegagalan kolaborasi NIKKE x EVANGELION ini menjadi pelajaran berharga. Mereka berkomitmen untuk mendengarkan masukan dari pemain guna meningkatkan kualitas acara kolaborasi di masa depan. Fokus utamanya adalah memastikan bahwa kolaborasi berikutnya dapat menjembatani perbedaan antara estetika waralaba mitra dan identitas khas NIKKE.
Tahun 2025 menjadi momen penting bagi Shift Up untuk memulihkan kepercayaan pemain dan investor. Dengan strategi yang lebih matang, NIKKE diharapkan dapat mengulangi kesuksesan kolaborasi sebelumnya tanpa mengulangi kesalahan yang sama.
Kolaborasi ini menjadi pengingat bahwa tidak cukup hanya mengandalkan nama besar sebuah waralaba untuk menarik minat pemain. Harmoni antara desain, ekspektasi penggemar, dan inovasi kreatif menjadi kunci keberhasilan acara semacam ini di masa depan.
sumber: somoskudasai
Ikuti terus berita terbaru dari kanal-kanal Titip Jepang ya! Yuk, baca artikel lainnya di sini^^
Jangan lupa Ikuti juga media sosial Titip Jepang:
Instagram: @titipjepang
Twitter: @titipjepang
Facebook: Titip Jepang