
Saat industri game di Barat sedang mengalami masa sulit dengan banyaknya PHK, penutupan studio, dan pembatalan proyek, raksasa game Jepang justru melaju kencang dengan rekor nilai saham tertinggi sepanjang masa. Selama bulan Februari dan Maret 2025, saham beberapa perusahaan game Jepang melonjak ke level tertinggi. Menurut laporan analis industri Dr. Serkan Toto dari Kantan Games, perusahaan seperti Sony, Nintendo, Konami, Capcom, dan Bandai Namco telah menunjukkan kinerja yang luar biasa.
Lonjakan Saham Perusahaan Game Jepang yang Mencengangkan
Dalam beberapa minggu terakhir, saham perusahaan game Jepang melesat ke rekor tertinggi:
- Sony mencapai 3.904 JPY pada 18 Februari 2025.
- Nintendo mencatat 11.800 JPY pada 19 Februari 2025.
- Konami menyentuh 19.645 JPY pada hari yang sama.
- Capcom mencapai 4.100 JPY pada 21 Februari 2025.
- Bandai Namco mencatat puncaknya di 5.297 JPY pada 21 Maret 2025.
Sebagai perbandingan, beberapa perusahaan game Jepang lainnya sempat mencatat rekor harga saham lebih lama sebelumnya, seperti:
- Sega Sammy (4.980 JPY pada 2006, kini 2.995 JPY per 25 Maret 2025).
- Koei Tecmo (2.995 JPY pada 2021, kini 2.072 JPY).
- Square Enix (7.566 JPY pada 2023, kini 6.872 JPY).
Lonjakan ini dipengaruhi oleh berbagai faktor makro, termasuk reformasi tata kelola perusahaan di Jepang, pelemahan pasar saham Asia seperti China, serta fluktuasi nilai tukar mata uang. Namun, bukan hanya faktor eksternal yang berperan—kelima raksasa game Jepang ini juga terus menunjukkan strategi bisnis yang solid dan pertumbuhan finansial yang kuat.

Nintendo dan Sony masih menjadi pemain utama di pasar konsol dengan Switch dan PS5 yang terus mendominasi, dan dikombinasikan dengan rekam jejaknya di pasar gim olahraga dan seluler, sementara Konami kembali berjaya dengan game-game seperti Silent Hill 2 dan dua judul yang sangat dinantikan, Metal Gear Solid Delta: Snake Eater dan Silent Hill f.
Capcom juga terus mencatat pertumbuhan laba operasi selama 13 tahun berturut-turut berkat konsistensinya dalam merilis game-game baru dan strategi penjualan game yang efektif. Perusahaan ini berada di jalur yang tepat untuk memperbarui pencapaiannya selama 13 tahun karena rencana tahunannya untuk tahun fiskal saat ini sangat bergantung pada Monster Hunter Wilds—yang sejauh ini telah meraih kesuksesan komersial yang luar biasa, terjual lebih dari 8 juta kopi dalam tiga hari.

Namun, tidak semua berjalan mulus. Bandai Namco Holdings baru-baru ini mengalami kerugian besar akibat penghentian MMORPG Blue Protocol, yang mengakibatkan pembubaran anak perusahaan dan PHK sekitar 100 karyawan. Meski begitu, perusahaan tetap optimis menutup tahun fiskal 2024 dengan rekor keuntungan tertinggi sejak didirikan, berkat kesuksesan game seperti Elden Ring dan ekspansi Shadows of the Erdtree, serta Dragon Ball Sparking ZERO, yang meraih popularitas global.

Salah satu faktor yang membuat perusahaan game Jepang lebih stabil dibanding rekan-rekannya di Barat adalah undang-undang ketenagakerjaan yang lebih ketat, sehingga PHK massal jarang terjadi. Namun, keberlanjutan industri ini bukan hanya karena regulasi.
Perusahaan game besar Jepang tetap mencatat laba yang cukup untuk terus merekrut tenaga kerja, meskipun beberapa sumber menyebut daya rekrutmen menurun dalam beberapa tahun terakhir. Mereka juga berinvestasi pada kesejahteraan karyawan, seperti Konami yang menaikkan gaji pokok selama empat tahun berturut-turut dan Capcom yang kini menawarkan gaji awal lebih kompetitif untuk menarik talenta baru.
sumber: automaton ; kantangames
Ikuti terus berita terbaru dari kanal-kanal Titip Jepang! Yuk, baca artikel lainnya di sini^^
Jangan lupa Ikuti juga media sosial Titip Jepang:
Instagram: @titipjepang
Twitter: @titipjepang
Facebook: Titip Jepang