Matcha Bukan Teh Hijau
Di Indonesia mungkin sudah umum dipahami matcha adalah teh hijau. Nyatanya, matcha bukanlah teh hijau. paling tidak, begitulah secara literal menurut kamus bahasa Jepang. Lho, kok bisa? Mari simak penjelasan di bawah ini.
Tumbuhan yang menjadi bahan dasar teh hijau adalah camellia sinensis sama dengan yang menjadi bahan dari dari teh hitam yang biasa kita nikmati di tanah air. Yang membedakan teh hitam dan teh hijau adalah teh hijau tidak melalui proses pelayuan dan oksidasi.
Jauh sebelum minuman teh dikelompok-kelompokkan dalam berbagai macam kategori berbeda, tanamannya dibawa ke Jepang dari daratan Tiongkok pada awal abad ke 19. Si daun hijau kaya antioksidan ini kemudian dibudidayakan secara lokal, dan diolah dengan metode yang disesuaikan dengan kebutuhan setempat. Teh hijau dari Jepang saat ini memiliki cita rasa yang berbeda dengan teh hijau dari Tiongkok. Selain karena iklim dan kondisi tanah yang berbeda, juga karena pengolahannya. Teh hijau di Jepang saat ini mayoritas diolah dengan dikukus (steaming) sementara teknik pengolahan teh yang umum di Tiongkok adalah dengan metode sangrai.
Matcha, sebenarnya berarti teh hijau dalam bentuk bubuk dari hasil pengolahan tencha. Tencha adalah daun teh yang sebelum pemetikan terlebih dahulu dibiarkan tumbuh di bawah naungan yang menghalangi kontak dengan matahari langsung selama 20 sampai 30 hari. Proses ini menghasilkan kualitas daun teh yang kaya akan zat hijau daun (klorofil), dan tentunya cita rasa yang kental dan khas. Setelah itu, bila tencha akan diolah menjadi matcha maka akan dihaluskan hingga menjadi bubuk.
Teh hasil produksi Jepang pada masa kini semuanya adalah teh hijau yang dalam bahasa Jepang disebut ryokucha. Nah, bila menerapkan rumus matcha = teh hijau, maka titipers tentu akan pusing karena berbagai macam nama teh selain matcha akan keluar bila melakukan penelusuran mengenai teh Jepang.
Selain matcha, ada berbagai macam teh hijau produksi Jepang, beberapa di antaranya adalah sebagai berikut:
- Gyokuro: berasal dari tencha, sama seperti matcha namun tidak diproses menjadi bubuk melainkan dihancurkan dengan cara diremas.
- Sencha: teh yang diproduksi sepanjang musim. Jenis teh ini mendominasi hingga 80% dari jumlah total teh yang diproduksi di Jepang.
- Bancha: pada dasarnya adalah sencha dari kualitas yang lebih rendah karena berasal dari petikan kedua.
- houjicha: sencha atau bancha yang dipanggang bersama ranting dari tanaman teh.
Selain itu, masih ada berbagai macam kategori teh hijau lainnya. Jadi, tidak semua produk teh berbungkus hijau dari Jepang adalah matcha.
Beberapa daerah produsen teh yang terkenal adalah Ise di prefektur Gifu dan Yame di Prefektur Fukuoka. Keduanya unggul dalam produksi sencha. Ada juga Uji di Kyoto, daerah perama di Jepang yang membudidayakan tanaman teh dan tersohor dengan matcha-nya.
Sekarang kita tahu kalau matcha tidak setara dengan teh hijau dan teh hijau tidak hanya matcha saja. Popularitas matcha yang juga merebak di Indonesia melahirkan aneka rupa olahan berbahan matcha. Mulai dari Kit Kat dan Pocky yang sekarang bisa ditemui di hampir semua minimarket Indonesia, ada beragam variasi kukis, permen, coklat, dan produk perawatan kulit dalam varian matcha. Penuhi rasa penasaran Titipers pada panganan rasa matcha atau varian dari teh hijau Jepang lainnya di sini.