KATEGORI

Belum ada Produk di keranjang kamu, yuk cari produk incaran kamu di sini!

Crunchyroll Expo: Cerita di Balik Layar Anime-Anime Garapan Studio Bones

Dalam 20 tahun perjalanan Studio Bones, sudah banyak anime-anime tercipta dari studio tersebut, seperti anime klasik Cowboy Bebop, Fullmetal Alchemist, Eureka Seven, Vision of Escaflowne, atau Ouran High School Host Club. Kemudian anime entri baru studio seperti My Hero Academia, Noragami, Mob Psycho 100, dan The Case Study of Vanitas. Seperti dilansir animenewsnetwork, Chris Han, senior manager brand Crunchyroll melakukan obrolan dengan Masahiko Minami, presiden dari Studio Bones, untuk membicarakan perjalanan studio tersebut.

Bagaimana rasanya menjadi presiden Studio Bones dan seperti apa keseharian Anda?

Minami: Daripada presiden perusahaan, saya menganggap diri saya sebagai produser dan bekerja sama dengan produser kami dan berkolaborasi dalam semua proyek mulai dari naskah hingga desain. Di pagi hari saya memeriksa email saya dan sore hari penuh dengan rapat dan kemudian di malam hari, saya akan sedikit minum-minum sake.

Saya memang minum…tapi biasanya dengan rekan kerja lain dan orang lain di industri. Pada malam hari kami berkumpul dan berbicara tentang proyek dan apa yang terjadi di dalam studio yang berbeda. Tolong anggap itu sebagai pekerjaan.

Bagaimana Anda memulai karir di industri anime?

Minami: Hal ini membawa kembali ke masa lalu, seperti semua orang, saya menyukai anime sebagai seorang anak-anak dan (anime) favorit saya adalah Moomin dari Finlandia (Red, berdasarkan novel asal Finlandia). Saya juga tumbuh dengan anime lain seperti Space Battleship Yamato dan seri Gundam dan mengembangkan minat mendalam pada media yang saya pelajari di perguruan tinggi. Tapi ketika saya mulai bekerja, saat itulah saya pindah ke animasi. Sejujurnya, saya awalnya bertujuan untuk menjadi sutradara. Saya adalah penggemar berat sutradara Yoshiyuki Tomino yang menciptakan Gundam; Saya sangat menghargai dan menghormati karya beliau sehingga saya bergabung dengan (studio) Sunrise untuk bekerja dengannya. Namun, selama waktu saya di sana, saya menyadari bahwa saya lebih senang mengerjakan produksi langsung, jadi itulah arah yang saya tuju.

Judul anime mana yang menurut Anda mulai mendapatkan lebih banyak pengakuan dari penggemar Bones?

Minami: Mungkin Fullmetal Alchemist yang benar-benar menarik perhatian semua orang. Selama era itu, kami mengerjakan FMA (Fullmetal Alchemist), Ouran, dan Wolf’s Rain, dan saya pikir proyek ini benar-benar membuat kami lebih diperhatikan di luar negeri.

(Mengenai Eureka Seven) Apa yang membuat Bones ingin menganimasikan ketiga film Hi-Evolution baru?

Minami: Kami pertama kali mengerjakannya 17 tahun yang lalu dengan gagasan bahwa Anda harus menonton anime pertama sebelum memulai entri berikutnya – ada juga serial tv AO dan kemudian versi film. Ketika kami memikirkan apa yang akan terjadi selanjutnya, saat itulah kami berpikir tentang film Hi-Evolution. Saya yakin banyak yang sudah menonton film-film ini, tapi mungkin juga tidak sedikit yang belum menontonnya. Kami benar-benar ingin menyelesaikan film ini agar bisa menyediakan tempat untuk entri berikutnya.

Bagaimana dengan Josee, The Tiger and Fish?

Minami: Josee awalnya adalah buku karya [Seiko] Tanabe tapi tidak ada misil, tidak ada ledakan, tidak ada perkelahian. Ini luar biasa untuk proyek Bones. Sutradara [Kotaro] Tamura, yang juga menggarap Noragami, sangat bersikeras untuk mencoba sesuatu yang baru dan menggarap sebuah film. Tamura membayangkan film itu (Josse, The Tiger and Fish) akan berlangsung sekitar dua jam dan menantang dirinya dan Bones untuk melakukan jenis pekerjaan yang baru. Produser Suzuki bersikeras untuk melanjutkannya. Saya meminta soal robot dan perkelahian tetapi mereka mengatakan tidak. Mereka begitu bersemangat dan bersikeras bahwa saya harus mengiyakan.

(Mengenai Sk8 the Infinity) Apa yang menginspirasi Bones dan Hiroko Utsumi-sensei untuk membuat anime ini?

Minami: Seperti yang saya sebutkan tentang Josee, produser Suzuki mengerjakan Sk8. Saya melihat bakat Utsumi-sensei dalam karyanya yang lain dan saya benar-benar ingin bekerja dengannya, jadi ketika kami berbicara, saya bertanya apakah ada ledakan atau robot dan dia berkata “tidak, tapi skateboard.” Skateboarding menarik bagi saya karena saya suka olahraga secara umum. Saya berpikir untuk membuat anime olahraga, tetapi kami tidak sempat sampai Utsumi datang kepada saya dan dia berkata ingin mencoba anime skateboard ini. Karena dia bersikeras, saya pikir ini mungkin menyenangkan. Sk8 hanya ditayangkan untuk satu season, tetapi saya melihat dari penggemar kami bahwa (anime) itu populer di dalam negeri dan internasional, jadi sebagai karya orisinal ternyata cukup sukses.

(Mengenai The Case Study of Vanitas) Bagaimana Bones menjadi studio animasi untuk judul ini?

Minami: Yang ini akhirnya memiliki genre aksi! Penerbit aslinya adalah Square Enix dan kami bekerja sama sebelumnya di FMA. Mereka membawa ide Vanitas kepada saya dan saya membacanya dan berpikir itu karya yang mengagmkan dan gambarnya luar biasa. Tetapi dengan gambar yang bagus, sangat sulit untuk menganimasikan dan menghidupkannya, karena ada perbedaan yang halus antara manga dan animasi. Tapi saya pikir tantangan baru ini juga akan menjadi kesempatan yang baik bagi kami untuk belajar dan membuat animasi yang bagus. Vanitas hanya dikerjakan dua cour dan masih banyak hal yang belum bisa kami wujudkan, jadi akan sangat menyenangkan apabila kami bisa terus menghidupkan Vanitas.

(Mengenai Mob Psycho 100) Apa bagian yang paling menantang dalam menganimasikan pertunjukan?

Minami: Keterampilan membangun dunia (world building) ONE-sensei (mangaka Mob Pyscho 100) sangat gila, dan dalam animasi Anda harus berhati-hati dalam memperlakukan “world-building” dan lingkungan, sehingga sulit bagi kami untuk menangani dan mengekspresikannya secara akurat.

Kebanyakan anime, bahkan yang kami kerjakan selain Mob Psycho, ada struktur hybrid untuk menambahkan CGI bersama dengan animasi yang digambar tangan, tetapi di Mob Psycho tidak ada CG sama sekali. Saya ingin menekankan betapa menakjubkan dan indahnya animasi yang digambar tangan, tetapi saya harus bilang bahwa hal itu sangat sulit dan membutuhkan banyak usaha dari staf kami. Ada banyak perjuangan untuk membuat animasi yang digambar tangan; hal itu seperti kategori sendiri yang terpisah.

(Mengenai My Hero Academia) Bagaimana Bones dapat secara konsisten memberikan kualitas animasi yang kuat setiap tahun?

Minami: Semua orang hanya melakukan yang terbaik. Dengan MHA, materi sumber terus berjalan sehingga kami mengikuti kecepatan itu. Ini lebih seperti serial tahunan, sangat konsisten. Sub-studio kami, studio C, didedikasikan untuk MHA. Mereka selalu mengerjakannya untuk menghadirkan kualitas seperti yang sudah kalian tonton. Satu hal positif tentang mengerjakan satu judul dalam satu studio adalah bahwa animator individu yang ada menjadi lebih terampil dan berbakat, tetapi itu juga berarti mereka terus-menerus bertengkar satu sama lain tentang cara terbaik untuk melakukannya. Horikoshi-sensei (mangaka MHA)– beliau terlalu luar biasa. Saya merasa,dengan kami mengadaptasinya menjadi anime, kami hanya mengejar Horikoshi-sensei. Jika kami tidak melakukan yang terbaik, kami mungkin terlihat mengkhianatinya.

Ikuti terus berita terbaru dari kanal-kanal Titip Jepang! Yuk, baca artikel lainnya di sini^^

Sumber: Animenewsnetwork 

Jangan lupa Ikuti juga media sosial Titip Jepang:
Instagram: @titipjepang
Twitter: @titipjepang
Facebook: Titip Jepang

[blog_posts style=”default” columns__md=”1″ cat=”5040″ posts=”20″ excerpt=”false” show_category=”label” comments=”false” image_height=”100%”]