REVIEW Movie Black Clover: Sword of the Wizard King – Melawan Mantan Kaisar Sihir
REVIEW Movie Black Clover: Sword of the Wizard King – Melawan Mantan Kaisar Sihir
Film anime Black Clover: Sword of the Wizard King akhirnya telah rilis sejak 16 Juni lalu di bioskop Jepang dan Netflix untuk seluruh dunia. Penayangan film ini sempat mengalami penundaan, sebelumnya jadwal awal film ini adalah 31 Maret.
Yuki Tabata selaku mangaka original Black Clover berperan sebagai pengawas utama dan desainer karakter untuk film ini. Film ini memiliki cerita original atau tidak mengambil cerita dari manga.
Latar cerita di film ini kemungkinan mengambil setting setelah Arc Elf Reincarnation dan sebelum Arc Dark Triad.
FULL ACTION
Sejak awal film ini, kita telah disuguhi adegan action. Cerita bermula dari 10 tahun sebelumnya, dimana Kaisar Sihir saat itu, Conrad Leto harus bertarung melawan Julius, Yami, Nozel, Fuegeleon, dan beberapa Ksatria Sihir lainnya. Saat itu, Julius harus menghentikan rencana dari Conrad Leto yang ‘dianggap’ jahat karena ingin menghancurkan negara. Akhirnya Conrad Leto pun berhasil disegel Julius dengan sihir waktunya.
Cerita kemudian berlanjut 10 tahun kemudian. Di tengah festival turnamen, Conrad Leto kembali bangkit beserta 3 mantan kaisar sihir lainnya. Di sana kembali terjadi pertarungan yang intens antara 4 mantan kaisar sihir melawan ksatria sihir masa kini. Setelah itu terjadi serentetan pertarungan. Kita seperti tidak diberi napas sejenak untuk bersantai. Karena hampir semua bagian film ini disuguhi adegan aksi.
Conrad Leto memiliki kemampuan ‘Sihir Kunci’ dimana dia bisa menggunakan kunci yang dibuatnya untuk membuka sesuatu. Dengan sihir itu, dia mampu bepergian ke mana saja bahkan bisa mencuri sihir orang lain. Tiga kaisar sihir lain yang bangkit di antaranya adalah Princia Funnybunny yang memiliki ‘Sihir Legion’, dengan sihir tersebut memungkinkan dia menciptakan banyak pasukan besi. Lalu ada Jester Garandros yang memiliki ‘Sihir Barrier’, yang bisa menciptakan barrier pelindung serta senjata. Yang terakhir adalah Edward Avalaché yang memiki ‘Sihir Es’ yang memungkinkan dia menciptakan dan mengontrol es.
CERITA SHOUNEN BANGET
Film ini murni mengandalkan action. Cerita dalam film ini cukup repetitif, khas anime-anime Shounen. Musuh utama yang memiliki perbedaan ideologis dengan tokoh utama. Bahkan musuh utama sempat memberikan penawaran kepada tokoh utama untuk bergabung. Namun, seperti biasa, tokoh utama dalam film ini yakni Asta menolak mentah-mentah dengan dialog khas nya “aku akan menjadi Kaisar Sihir.”
Hal seperti itu memang sudah lumrah dalam dunia per-anime-an. Apalagi penokohan Asta itu sudah sesuai dengan cerita di manga originalnya. Justru itu akan menjadi aneh jika karakteristik Asta tiba-tiba berubah menjadi kalem atau memiliki dialog yang savage. Pun halnya dengan karakter lain, penggambaran karakter karakter lain tidak mengkhianati ‘manga’-nya.
WORTH TO WATCH IT?
Film anime Black Clover: Sword of the Wizard King sangat layak untuk ditonton untuk anda penggemar anime aksi. Selain itu, di anime ini juga memiliki pengetahuan penting mengenai Kaisar Sihir terdahulu. Kita menjadi tau, sepak terjang kaisar sihir terdahulu, walaupun tidak semuanya.
Yang paling penting adalah pesan moral dalam film ini. Kita boleh marah dan sedih kehilangan orang yang tersayang, namun bukan berarti kita harus dikendalikan oleh amarah. Dan sebagai pemimpin, kita tidak boleh mengkhianati kepercayaan rakyat. Karena tugas pemimpin adalah melindungi rakyat.
Film ini sudah bisa ditonton melalui platform streaming Netflix.
Ikuti terus berita terbaru dari kanal-kanal Titip Jepang ya! Yuk, baca artikel lainnya di sini^^
Jangan lupa Ikuti juga media sosial Titip Jepang:
Instagram: @titipjepang
Twitter: @titipjepang
Facebook: Titip Jepang