10 Makanan Musim Gugur yang Wajib Dicoba di Jepang: Menikmati Rasa yang Hanya Hadir di Musim Ini
Artikel ini akan membawa Anda menjelajahi sepuluh makanan musim gugur di Jepang yang tidak boleh Anda lewatkan.
Musim gugur di Jepang adalah saat yang penuh warna dan cita rasa, di mana alam memamerkan keindahan daun yang berubah menjadi kuning dan merah. Di tengah suasana yang nyaman dan sejuk, berbagai makanan khas mulai bermunculan, mengundang selera para pencinta kuliner. Dari hidangan berbahan dasar labu yang manis hingga sup hangat yang menghangatkan hati, setiap suapan membawa kita merasakan keunikan budaya Jepang. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi sepuluh makanan musim gugur yang tidak boleh dilewatkan, yang menawarkan pengalaman kuliner tak terlupakan dan menggugah selera.
Makanan Musim Gugur yang Wajib Dicoba
1. Kabocha – Labu Jepang
Kabocha (南瓜) adalah makanan musim gugur yang sering terlupakan, tetapi seharusnya menjadi sorotan di meja makan Titipers. Mirip dengan labu butternut, Kabocha memiliki daging buah berwarna oranye tua yang tidak hanya menggoda mata tetapi juga menggugah selera dengan rasa manisnya yang kaya.
Ketika dimasak hingga lembut, Kabocha menghadirkan kelezatan yang memikat. Titipers bisa menikmatinya dalam berbagai cara: dari tempura goreng yang renyah, direbus dengan kecap asin dan kaldu dashi yang penuh rasa umami, hingga dipadukan dalam kari yang hangat dan mengenyangkan. Bahkan kulitnya yang lembut pun bisa dimakan, menambah tekstur dan rasa pada setiap hidangan. Kabocha adalah contoh sempurna bagaimana satu bahan dapat diolah menjadi berbagai hidangan yang nikmat dan memuaskan.
Tempat menemukannya: Penjual kaki lima mungkin menjual kroket labu. Kalau tidak, cobalah restoran izakaya dan tempura untuk hidangan labu, supermarket, atau toko serba ada.
2. Sake Jepang – Hiyaoroshi dan Akiagari
Salah satu keajaiban kuliner Jepang, sake—atau yang dikenal sebagai nihonshu—memiliki pesona musiman yang tak kalah menarik.
Di musim dingin, sake hiyaoroshi diseduh dengan penuh perhatian, kemudian dipasteurisasi dan disimpan selama musim semi dan panas, hingga tiba saatnya untuk dinikmati di musim gugur. Hiyaoroshi (冷やおろし) adalah salah satu sajian musiman yang harus Titipers nantikan; kelezatannya menggoda dan selalu memikat. Sementara itu, Akiagari (秋あが) melalui proses pasteurisasi kedua di akhir musim panas, dan keduanya mengikuti jadwal pembuatan yang sama, dengan peluncuran tradisional yang mengisi suasana musim gugur. Meskipun teknologi pendinginan dan permintaan pasar terkadang memaksa para pembuat sake untuk menyesuaikan waktu rilis demi mencapai cita rasa yang sempurna, beberapa merilis lebih awal untuk memenuhi permintaan.
Istilah hiyaoroshi sendiri mencakup berbagai variasi—mulai dari yang tidak dipasteurisasi, hingga yang melalui satu atau dua kali pasteurisasi, bergantung pada kebijaksanaan pembuatnya. Dengan rasa yang muda dan bersemangat, minuman ini menawarkan pengalaman yang tak terlupakan dan sangat layak untuk dicicipi!
Tempat menemukannya: Tanyakan sake khusus saat mengunjungi bar, restoran bagus, atau toko minuman keras setempat.
3. Ikan Sanma Panggang – Ikan Saury Pasifik
Dikenal sebagai ikan saury Pasifik dalam bahasa Inggris, sanma (秋刀魚) adalah makanan musim gugur yang tak boleh dilewatkan. Dengan ukuran kecil dan rasa yang mengingatkan pada ikan haring atau sarden, sanma paling nikmat disajikan dengan cara yang sederhana namun penuh cita rasa—dipanggang utuh, dibumbui dengan garam, dan disajikan bersama lobak daikon serta irisan lemon segar. Hidangan ini sangat cocok dinikmati saat Titipers menikmati set makan siang tradisional (teishoku) di restoran Jepang. Nikmati kelezatan sanma dengan mulai menggigit kulitnya yang renyah, lalu tambahkan perasan jeruk nipis, lobak Jepang, atau kecap asin untuk menonjolkan rasa alaminya. Dipadukan dengan semangkuk nasi putih hangat dan sup miso yang gurih, santapan ini menjadi pengalaman kuliner yang tidak hanya memuaskan perut, tetapi juga membangkitkan semua indera Titipers.
Tempat menemukannya: Pilihan terbaik adalah restoran teishoku tradisional Jepang yang menawarkan paket makan siang murah. Atau segar di supermarket lokal – sebagai bonus, sanma biasanya cukup murah.
4. Nashi – Pir Asia
Pir nashi, yang dikenal juga sebagai pir Asia, menawarkan kelezatan yang berbeda dengan bentuknya yang lebih bulat dibandingkan pir tetesan air mata yang biasa dinikmati di negara-negara Barat. Musim gugur adalah waktu terbaik untuk menjelajahi rasa manis dan segar dari nashi, yang dapat dinikmati mulai awal Agustus hingga awal Oktober. Supermarket Jepang menyediakan pir segar yang menggoda, dan Titipers juga dapat menemukan berbagai kreasi kue kering serta manisan pir di kafe-kafe lokal yang memikat. Jangan lewatkan untuk mencicipi buah pir dari Prefektur Chiba dan Tottori, yang terkenal dengan nashi-nya yang berair dan manis.
Di mana menemukannya: Titipers akan menemukan buah pir segar di supermarket dan toko buah setempat. Cari juga penganan manis rasa pir di kafe dan toserba.
5. Yakiimo – Ubi Jalar Panggang
Makanan musim gugur berikutnya adalah ubi, panganan yang memukau dengan kulit ungu dan daging yang berwarna kuning atau ungu cerah, menawarkan rasa manis dan unik yang tak tertandingi. Ada pula varietas dengan kulit oranye kemerahan dan daging berwarna keemasan yang menambah daya tariknya. Dengan tekstur yang lembut, ubi ini sempurna dinikmati dalam keadaan alami, atau bahkan lebih menggoda saat disajikan dengan sedikit mentega, garam, dan merica. Jika Titipers beruntung memiliki oven kecil di rumah, Titipers dapat dengan mudah mengolahnya menjadi hidangan yang lezat.
Saat musim gugur tiba di Jepang, ubi jalar hadir dalam beragam bentuk dan rasa, mulai dari keripik kentang hingga kue kering, menjadikannya favorit di kalangan banyak orang. Titipers akan menemukan variasi ubi jalar yang berbeda di seluruh penjuru Jepang; dari ubi jalar kulit merah dengan daging kuning yang nikmat di daratan Jepang, hingga murasaki imo, ubi jalar ungu yang terkenal di Okinawa, semuanya menawarkan pengalaman kuliner yang memikat dan menggugah selera!
Tempat menemukannya: Selain truk yakiimo, periksa toserba atau supermarket setempat (atau bahkan toko Don Quijote) – mereka sering menjualnya dengan harga lebih mura daripada penjual gerobak.
6. Jamur Matsutake – Jamur Pohon Pinus
⭐Peringatan: Pada tahun 2020, matsutake dimasukkan ke dalam daftar “terancam” oleh Persatuan Internasional untuk Konversi Alam. Titipers masih bisa memakannya – tetapi mungkin akan lebih sulit untuk menemukannya.
Dikenal sebagai “jamur pinus”, matsutake (松茸) menyuguhkan aroma pinus yang menggoda saat dimasak, dengan tekstur yang padat dan hampir menyerupai daging. Meskipun harganya bisa mencapai ratusan ribu yen, Titipers dapat menikmati kelezatan jamur ini di restoran maupun di rumah dengan harga yang lebih terjangkau. Matsutake sering kali diolah bersama nasi atau digunakan untuk menciptakan sup musim gugur yang khas dengan kaldu dashi bening, menawarkan rasa yang murni dan menggugah selera. Sup jamur matsutake biasanya menjadi masakan musim gugur istimewa di rumah, namun juga bisa ditemukan sebagai makanan musim gugur di banyak restoran Jepang.
Selain itu, jamur ini juga dapat disajikan dalam hidangan chawanmushi, puding telur kukus yang gurih, menambah keanggunan pada setiap menu. Di Jepang, jamur matsutake sangat dihormati dan menjadi bagian integral dari tradisi kuliner musim gugur. Hanya tersedia pada musim ini, matsutake tumbuh di akar pohon pinus dan memiliki rasa yang kaya serta bersahaja.
Tempat menemukannya: Cobalah pergi ke restoran teishoku setempat atau lihat di supermarket atau kios sayur, tetapi berhati-hatilah dengan harganya yang sangat mahal.
7. Kuri – Kacang Kastanye Jepang
Makanan musim gugur berikutnya yang harus Titipers coba adalah Kastanye. Kastanye adalah bahan yang populer dalam berbagai hidangan Jepang, baik yang manis maupun gurih. Titipers dapat menemukan kastanye dalam bentuk utuh yang dipanggang, seperti dalam hidangan ikonik kuri-gohan — nasi yang dikukus dengan kastanye, atau dimasukkan ke dalam pangsit seperti kuri-manju.
Musim gugur di Jepang adalah waktu yang tepat untuk menikmati berbagai penganan berbasis kastanye, dengan merek-merek terkenal seperti Kit Kat dan Häagen-Dazs menawarkan rasa kastanye dalam produk mereka. Di toko penganan manis, jangan lewatkan kue kering yang memiliki garis-garis halus kastanye yang dihaluskan. Menariknya, untuk penganan manis, istilah Prancis “marron” sering digunakan daripada kata Jepang “kuri” (栗), menambah sentuhan internasional pada kelezatan lokal ini.
Tempat menemukannya: Toko roti atau toko kue mana pun pasti menyediakan banyak camilan kastanye. Cobalah toko penganan tradisonal, supermarket, atau kios festival untuk mendapatkan kuri-manju!
8. Kaki – Kesemek
Kesemek (柿), buah manis dan lembut yang tampak seperti tomat yang bergoyang di dahan pohon, menjadi salah satu harta karun musim gugur yang melimpah di Jepang. Terdapat dua jenis utama kesemek: hachiya (sepat) dan fuyu (tidak sepat). Varietas hachiya terkenal dengan rasa asam yang kuat sebelum matang sempurna, sementara fuyu bisa dinikmati dengan tekstur renyah seperti apel, bahkan saat masih keras. Di Jepang, hachiya lebih umum ditemukan; saat matang, buah ini akan menjadi sangat lembut, dan dagingnya yang hampir seperti jeli akan membuat tangan Titipers lengket saat menikmatinya.
Kesemek paling nikmat disantap mentah, menyuguhkan sensasi manis yang langsung memanjakan lidah. Namun, jika Anda ingin bereksperimen, kesemek juga bisa diolah menjadi selai yang lezat, menambah keunikan dan rasa pada berbagai hidangan. Tak heran jika kesemek menjadi favorit di banyak meja makan, menghadirkan nuansa musim gugur yang hangat dan menyenangkan di setiap gigitan.
Tempat menemukannya: Titipers mungkin akan menemukan buah ini terjatuh dari pohonnya atau diberikan dari kotak-kotak pinggir jalan jika Titipers berada di pedesaan. Jika tidak, Titipers dapat menemukannya di toko sayur atau supermarket dan pasar petani.
9. Shinmai – Beras ‘Baru’
Panen padi pertama di musim gugur, yang dikenal sebagai shinmai, adalah momen yang dinanti-nanti di Jepang, di mana beras ‘baru’ ini menawarkan rasa yang benar-benar unik dibandingkan dengan beras yang dipanen sepanjang tahun. Shinmai terkenal lebih lembut dan manis, memberikan pengalaman kuliner yang khas yang hanya bisa dinikmati dari bulan September hingga Desember. Untuk menjaga kesegaran dan keaslian, beras ini diproses dan dikemas untuk dijual pada tahun yang sama saat dipanen, dan setelah bulan Desember, status “baru” ini hilang.
Nikmati semangkuk shinmai dalam keadaan sederhana untuk merasakan manis alaminya, atau percantik hidangan Titipers dengan tambahan kacang ginkgo, kastanye, atau jamur matsutake. Setiap tambahan ini tidak hanya memperkaya rasa, tetapi juga menciptakan hidangan yang hangat dan menggugah selera, menggabungkan cita rasa musim gugur yang lembut namun lezat.
Tempat menemukannya: Dijual di supermarket dan pasar makanan lokal, shinami juga dpat ditemukan di beberapa restoran.
10. Oden – Makanan Hangat
Oden adalah makanan musim gugur Jepang yang tidak akan terlupakan, menjadi pilihan sempurna untuk makan siang atau makan malam yang cepat dan hangat. Disajikan dalam sup dashi yang beraroma kedelai lembut, oden menawarkan pengalaman kuliner yang memanjakan dan menenangkan. Anda dapat memilih dari beragam bahan yang menggugah selera, mulai dari telur rebus yang lembut, daikon (lobak Jepang) yang renyah, kue ikan yang kenyal, hingga gulungan kubis yang menggoda. Tidak ketinggalan, kulit tahu isi daging dan mochi yang menambah kelezatan hidangan ini.
Bagi yang mencari pilihan lebih sehat, oden juga menawarkan banyak tambahan bergizi seperti rumput laut dan konnyaku—jeli padat rendah kalori yang terbuat dari kentang konnyaku, memberikan tekstur yang unik dan menyegarkan. Dengan begitu banyak pilihan bahan yang bisa disesuaikan dengan selera, oden tidak hanya menjadi hidangan yang menghangatkan tubuh, tetapi juga merayakan cita rasa musim gugur yang kaya dan beragam. Setiap suapan adalah perpaduan sempurna antara rasa, aroma, dan kenyamanan, menjadikannya favorit di setiap meja makan.
BONUS: Risu Okamedo – Nerikiri berbentuk Tupai
Musim gugur ini, Okamedo, perusahaan pangan yang berbasis di Toyohashi, Prefektur Aichi, telah meluncurkan cemilan terbaru mereka yang terinspirasi oleh Risu, atau tupai dalam bahasa Jepang. Jangan khawatir, karena meskipun namanya merujuk pada makhluk hutan yang lucu, Risu bukanlah hasil sihir hitam yang mengubah tupai menjadi camilan manis. Sebaliknya, ini adalah nerikiri, sejenis makanan penutup tradisional Jepang yang menggabungkan pasta kacang manis putih dengan mochi, menciptakan tekstur lembut dan kenyal yang sempurna untuk dibentuk.
Mata kecil Risu yang berkilau terbuat dari potongan yokan, gelatin manis yang dibuat dari pasta kacang merah dan agar-agar, menambahkan sentuhan estetik yang menggemaskan. Dijual dalam kotak berisi lima buah seharga 3.100 yen, Risu bukan hanya sekadar cemilan; ini adalah pengalaman kuliner yang merayakan keindahan musim gugur. Namun, jangan tunda terlalu lama—sebagai barang khusus musim gugur, Risu hanya tersedia hingga 30 September dan dapat dipesan dengan mudah melalui toko daring Okamedo. Buruan beli sebelum kehabisan!
Musim gugur di Jepang adalah waktu yang penuh dengan keajaiban kuliner, di mana setiap hidangan tidak hanya menggoda selera, tetapi juga menyuguhkan kehangatan dan nostalgia. Dari kesegaran beras shinmai hingga kelezatan oden yang menghangatkan tubuh, setiap makanan menawarkan pengalaman unik yang merayakan kekayaan alam dan tradisi Jepang. Menikmati makanan-makanan musim gugur ini bukan hanya sekadar tentang rasa; ini adalah perjalanan yang membawa kita lebih dekat dengan budaya dan musim yang mempesona. Jadi, saat Titipers menjelajahi Jepang di musim gugur, jangan lewatkan kesempatan untuk mencicipi 10 makanan musim gugur ini. Setiap suapan akan mengingatkan Titipers akan keindahan musim ini dan meninggalkan kenangan manis yang akan bertahan lama. Selamat menikmati petualangan kuliner yang tak terlupakan!
sumber: soranews24 ; tokyocheapo ; matcha-jp
Ikuti terus berita terbaru dari kanal-kanal Titip Jepang ya! Yuk, baca artikel lainnya di sini^^
Jangan lupa Ikuti juga media sosial Titip Jepang:
Instagram: @titipjepang
Twitter: @titipjepang
Facebook: Titip Jepang