ONE PIECE ONLY: Mengintip di Balik Layar Proses Produksi One Piece

Dibalut dengan pakaian One Piece, One Piece Only menelusuri seluruh proses produksi manga.
BLOG-one piece only

Sudah berkali-kali dikatakan bahwa One Piece adalah kisah epik lintas generasi yang lahir dari imajinasi luar biasa Eiichiro Oda. Kita mungkin telah memahami bagaimana cerita ini berkembang secara tematik, namun proses fisik di balik pembuatan manga ini selalu menjadi misteri—hingga sekarang.

ONE PIECE ONLY, sebuah pameran eksklusif yang digelar di Museum PLAY! Tachikawa dari Oktober 2024 hingga Januari 2025, memberikan kesempatan langka bagi para penggemar untuk melihat lebih dekat bagaimana One Piece diproduksi. Dari papan cerita awal hingga volume cetak yang telah selesai, semua tahapan produksi ditampilkan dalam sebuah perjalanan visual yang mendalam.

Tata letak pameran, dengan dinding spiral, menampung setiap panel dari 
manga One Piece

Mengikuti Jejak Pena Eiichiro Oda

Seperti halnya semua manga, One Piece dimulai dari coretan pena sang kreator. Eiichiro Oda, sebagai kekuatan pendorong utama dari seri ini, menciptakan dunianya dengan goresan demi goresan, gelembung dialog yang ditulis tangan, dan ekspresi karakter yang penuh emosi. Sejak awal, Oda telah memiliki kendali penuh atas dunia One Piece—mulai dari narasi hingga keputusan besar seperti adaptasi live-action yang baru-baru ini tayang.

Pameran ini mengajak pengunjung untuk melihat langsung meja kerja Oda, lengkap dengan segala alat yang digunakannya. Sebuah area khusus bahkan menampilkan bagaimana Oda menuangkan idenya dalam bentuk sketsa kasar sebelum dikembangkan menjadi manuskrip yang siap cetak.

Proses Produksi di Balik Layar Weekly Shonen Jump

Setiap minggu, dua pabrik percetakan mencetak halaman-halaman Shonen Jump dalam jumlah besar. Dalam satu jam saja, mesin-mesin cetak ini mampu memproduksi hingga 1,5 juta halaman, dengan gulungan kertas daur ulang yang diganti setiap 12 hingga 13 menit.

Untuk memastikan kualitas cetak, majalah mingguan menggunakan pelat resin yang lebih tahan lama dan dapat dicetak ulang berkali-kali sebelum akhirnya aus. Saat Bab 1.000 diterbitkan pada tahun 2021, pelat resin dikirim langsung dari kantor pusat Shueisha di Tokyo ke pabrik-pabrik pencetakan. Kini, proses ini telah beralih ke sistem digital, di mana pelat resin diproduksi langsung di pabrik berdasarkan data digital yang dikirimkan dari kantor pusat.

Sebagai bagian dari pameran, peserta bahkan dapat memutar roda cetak dengan pelat resin One Piece terpasang. Meski tidak bisa mencetak bab sendiri, pengalaman ini memberikan gambaran langsung tentang bagaimana majalah mingguan ini diproduksi secara massal.

Reproduksi pelat resin untuk membuat poster khusus yang dijual di toko museum (Foto: Daryl Harding)

Beberapa pelat resin asli yang digunakan untuk mencetak bab ke-100 dalam Jump dipajang, disimpan karena sifat bersejarah bab tersebut.

Bagaimana Volume One Piece Dibuat

Saat memasuki area pusat labirin yang dipenuhi sejarah One Piece, pameran semakin dalam mengeksplorasi proses produksi, terutama dalam pembuatan versi koleksi, dengan fokus utama pada Volume 100.

papan cerita One Piece bab 1000

Di sinilah pengunjung dapat melihat nama-nama asli—yang juga dikenal sebagai papan cerita—dan manuskrip untuk Bab 1.000 disajikan. Sungguh menarik melihat langsung bagaimana Oda memetakan sebuah bab dalam bentuk sketsa. Terkadang sketsa ini hanya berupa coretan spontan yang sulit dimengerti, namun ada pula yang sangat detail, menunjukkan betapa ia menikmati menggambar karakter seperti Nami.

naskah One Piece bab 1000

Setelah salah satu editor Oda menyetujui papan cerita ini, mereka kemudian diubah menjadi naskah yang siap dicetak di Jump, tanpa dialog apa pun yang ditambahkan secara digital. Untuk Bab 1.000, perubahannya tidak begitu drastis—hanya beberapa penyesuaian pada pose dan sudut pandang untuk memastikan setiap panel terlihat optimal.

plat resin One Piece bab 1000

Namun, cetakan di Jump bukanlah versi final dari bab yang nantinya akan masuk ke dalam volume koleksi. Sementara pameran menyoroti Bab 1.000 sebagai contoh utama, fokus utama dalam produksi volume jatuh pada Volume 100.

Alih-alih menggunakan pelat resin seperti pada edisi mingguan, versi volume dicetak menggunakan pelat logam yang lebih tahan lama dan menghasilkan kualitas cetakan yang lebih bersih. Teks juga diperjelas agar lebih nyaman dibaca. Setiap volume One Piece Jepang dicetak dan dijilid di sebuah pabrik di Prefektur Saitama, dengan produksi besar-besaran dimulai sejak Volume 57 pada tahun 2010. Pabrik ini memiliki mesin terintegrasi yang dapat mencetak dua volume sekaligus, dengan kapasitas hingga satu juta salinan per minggu. Untuk Volume 100, butuh tiga minggu untuk mencetak tiga juta kopi pertama menjelang tanggal rilisnya.

One Piece bab 1000, seperti yang terlihat di Weekly Shonen Jump

Volume 100 istimewa bukan hanya karena pencapaiannya, tetapi juga karena teknik cetaknya yang unik. Biasanya, manga dicetak menggunakan empat warna dasar CMYK (cyan, magenta, kuning, dan hitam), dengan tambahan warna merah muda untuk memperjelas warna kulit karakter. Namun, untuk Volume 100, digunakan tujuh warna berbeda, termasuk biru fluoresen dan kuning, menciptakan efek yang lebih mencolok pada sampulnya yang kini menjadi ikon.

Tentu saja, sebelum sampai ke tahap pencetakan massal, Oda harus memberikan persetujuan akhir pada versi uji sampul, yang juga dipamerkan di acara ini.

Selain semua detail teknis yang menarik tentang proses produksi manga, pameran ini juga menampilkan dokumen dan jadwal asli yang digunakan dalam produksi. Salah satunya adalah amplop manila yang digunakan untuk menyimpan Bab 1.000 saat diedarkan di kantor Jump. Jadwal produksi yang dipamerkan menunjukkan langkah-langkah yang harus dilakukan Oda dalam minggu-minggu menjelang perilisan Volume 100, termasuk revisi dan persetujuan akhir. Sekilas, mungkin terlihat seperti jadwal lembar kerja Excel biasa, tetapi di baliknya tersembunyi koordinasi dari salah satu penerbitan manga terbesar sepanjang masa—dan itu adalah sesuatu yang luar biasa!

Bermain di Museum One Piece Play!

ONE PIECE ONLY bukan sekadar memamerkan proses produksi dan mesin cetak raksasa, tetapi juga menghadirkan unsur kesenangan yang khas—bagaimanapun juga, ini adalah One Piece! Karena acara ini dijalankan oleh Manga Art Heritage milik Shueisha, sebuah perusahaan yang didirikan untuk mengarsipkan sejarah manga serta menjual cetakan berkualitas tinggi dari halaman-halaman ikonik, semua ilustrasi berwarna One Piece dipajang dengan detail luar biasa, seolah-olah langsung digambar oleh Oda sendiri.

Melihat ilustrasi-ilustrasi ini dari dekat, menarik untuk memperhatikan bagaimana Oda menyorot karakter-karakternya. Ia sering menggunakan cahaya putih samar di sekitar anggota Topi Jerami untuk memberi mereka kedalaman yang mencolok di tengah latar belakang yang kaya warna dan detail.

Bagian terakhir pameran menghadirkan pengalaman interaktif, di mana pengunjung dapat mencoba menggambar di atas kertas perkamen menggunakan alat yang sama yang dipakai Oda untuk menggambar sampul serinya. Ini menjadi sentuhan yang menyenangkan, mirip dengan “pesan di akhir” yang sering hadir dalam acara bertema anime/manga. Hasil gambar para pengunjung pun dipajang bersama karya-karya luar biasa lainnya dari sesama penggemar One Piece.

Berbeda dari pameran One Piece lainnya yang biasanya berfokus pada cerita dan karakter, ONE PIECE ONLY justru menggali lebih dalam aspek produksi yang sering kali luput dari perhatian. Dengan pendekatan avant-garde, pameran ini menyoroti tipografi, teknik cetak, serta dokumentasi di balik layar yang menghidupkan manga kesayangan jutaan orang ini.

Bagi para penggemar manga yang selalu penasaran dengan dunia di balik pembuatan serial favorit mereka, pameran ini adalah pengalaman yang tak boleh dilewatkan. Dan bagi mereka yang mengagumi One Piece bukan hanya sebagai cerita, tetapi juga sebagai mahakarya industri manga, ONE PIECE ONLY adalah jendela eksklusif yang mengungkap bagaimana satu bagian dari One Piece akhirnya menjadi satu kesatuan yang luar biasa.

sumber: crunchyroll

Ikuti terus berita terbaru dari kanal-kanal Titip Jepang ya! Yuk, baca artikel lainnya di sini  ^^

Jangan lupa Ikuti juga media sosial Titip Jepang:
Instagram: @titipjepang
Twitter: @titipjepang
Facebook: Titip Jepang