KATEGORI

Belum ada Produk di keranjang kamu, yuk cari produk incaran kamu di sini!

5 Fakta Takopi’s Original Sin yang Perlu Titipers Ketahui

Fakta Takopi's Original Sin

Jangan tertipu oleh tampilannya yang menggemaskan. Di balik desain alien imut ala maskot mainan, manga Takopi’s Original Sin menyimpan salah satu cerita tergelap yang pernah muncul di halaman Shonen Jump+. Karya pendek ini hanya terdiri dari 2 volume, namun berhasil meninggalkan luka psikologis dalam waktu yang sangat singkat.

Buat Titipers yang belum atau baru saja membacanya, berikut lima fakta penting yang menjelaskan kenapa Takopi’s Original Sin terus dibicarakan meski sudah tamat sejak 2022.

1. Ditulis oleh Pendatang Baru yang Langsung Mencuri Perhatian

Takopi’s Original Sin merupakan karya debut dari Taizan 5, seorang mangaka pendatang baru yang langsung menarik perhatian saat manga ini terbit di platform Shueisha Shōnen Jump+ pada Desember 2021 hingga Maret 2022.

Meski hanya tayang dalam waktu tiga bulan dan terdiri dari 16 chapter, manga ini langsung viral dan menjadi pembicaraan di kalangan pembaca karena gaya visualnya yang kontras dengan isi cerita yang gelap dan emosional.

Kesuksesan Takopi membuka jalan bagi karya Taizan 5 berikutnya, The Ichinose Family’s Deadly Sins, yang juga mengusung tema keluarga, rahasia, dan trauma psikologis dengan pendekatan yang unik dan menggugah.

2. Premis yang Kelihatannya Imut, Tapi Menyimpan Luka Mendalam

Pada pandangan pertama, Takopi’s Original Sin tampak seperti kisah anak-anak yang ringan dan penuh pesan positif. Ceritanya dimulai dengan kedatangan Takopi, seekor alien dari Planet Happy, yang turun ke Bumi dengan misi mulia: menyebarkan kebahagiaan.

Namun begitu Takopi bertemu Shizuka, seorang siswi SD yang hidup dalam tekanan perundungan dan keluarga yang hancur, cerita mulai berubah drastis. Takopi yang polos dan tidak memahami rumitnya emosi manusia, mencoba membantu Shizuka dengan “alat-alat kebahagiaan” dari dunianya, tapi justru memicu rangkaian peristiwa tragis yang tak bisa diulang atau diperbaiki.

Premis ini menjadi inti dari kekuatan cerita: bisa kah niat baik yang naif menyelamatkan seseorang di dunia yang keras? Atau justru akan memperparah luka yang sudah ada?

Dengan latar cerita yang kontras, alien lucu dan anak SD yang depresi, Takopi’s Original Sin menjadi cermin suram dari kenyataan hidup yang sering tak tertolong hanya dengan “niat baik”.

3. Sekilas Mirip Doraemon, Tapi Versi Gelapnya

Bagi banyak pembaca, Takopi’s Original Sin langsung mengingatkan pada Doraemon. Keduanya menampilkan makhluk lucu non-manusia yang datang ke dunia manusia dengan misi membantu anak kecil menggunakan berbagai “alat ajaib”. Bahkan gaya desain Takopi yang bulat, imut, dan ekspresif sangat menyerupai karakter maskot seperti Doraemon atau bahkan Sanrio.

Namun di sinilah letak perbedaannya. Takopi bukan Doraemon, dan ini bukan kisah yang berakhir bahagia. Jika alat-alat Doraemon selalu membawa solusi ceria (meski kadang kacau), maka “alat kebahagiaan” milik Takopi justru menjadi pemicu tragedi. Takopi tidak memahami batas antara membantu dan merusak, karena ia tidak dibekali pemahaman tentang rasa sakit, trauma, atau konsekuensi di dunia manusia.

Bisa dibilang, Takopi’s Original Sin adalah versi Doraemon yang jauh lebih kelam—di mana alat ajaib dan niat baik saja tidak cukup untuk menyelamatkan siapa pun, dan setiap keputusan bisa berujung pada tragedi.

4. Sudah Terbit Resmi di Indonesia, Lengkap 2 Volume

Takopi’s Original Sin telah diterbitkan secara resmi di Indonesia oleh penerbit Akasha, dan tersedia lengkap dalam dua volume. Versi terjemahan ini hadir dengan kualitas cetak yang baik dan tetap mempertahankan desain sampul orisinal dari versi Jepangnya.

5. Kini Diadaptasi Jadi Anime Enam Episode dan Tayang Global

Takopi’s Original Sin kini hadir dalam format anime pendek berdurasi enam episode, yang mulai tayang sejak 28 Juni 2025. Serial ini tersedia di berbagai platform streaming internasional seperti Netflix, Amazon Prime Video, ABEMA, U-NEXT, hingga Crunchyroll.

Anime ini diproduksi oleh studio Enishiya, dengan TBS bertindak sebagai pihak yang menangani perencanaan dan produksi. Kursi sutradara dan penulis naskah diisi oleh Shinya Iino (Made in Abyss), sementara desain karakter dikerjakan oleh Keita Nagahara, dan musik dikomposisi oleh Yoshiaki Fujisawa (A Place Further than the Universe, Land of the Lustrous).

Meski hanya enam episode, adaptasi ini berhasil mempertahankan nuansa psikologis dan intens dari versi manga-nya. Gaya visualnya pun tetap mencerminkan kesan “imut tapi mencekam” yang menjadi ciri khas utama cerita Takopi.

Itulah lima fakta yang perlu Titipers ketahui tentang Takopi’s Original Sin. Pendek, menggemaskan, tapi penuh luka dan pertanyaan. Manga ini adalah salah satu bukti bahwa cerita besar tak selalu butuh ratusan chapter.

Ikuti terus berita terbaru dari kanal-kanal Titip Jepang! Yuk, baca artikel lainnya di sini^^ 

Jangan lupa Ikuti juga media sosial Titip Jepang:
Instagram: @titipjepang
Twitter: @titipjepang
Facebook: Titip Jepang