KATEGORI

Belum ada Produk di keranjang kamu, yuk cari produk incaran kamu di sini!

5 Fakta Uma Musume: Dari Arena Pacuan Kuda ke Panggung Budaya Pop Jepang

Pacuan kuda mungkin bukan topik yang langsung diasosiasikan dengan budaya pop modern. Tapi di Jepang, batas antara olahraga tradisional dan hiburan kontemporer sering kali kabur dan salah satu contoh paling menariknya adalah Uma Musume: Pretty Derby. Franchise ini bukan sekadar anime tentang gadis-gadis moe, tapi sebuah proyek ambisius yang menghidupkan kembali sejarah pacuan kuda lewat format yang tak biasa.

Melalui karakter-karakter yang diangkat dari kuda balap legendaris, Uma Musume berhasil menciptakan koneksi emosional antara generasi muda dan warisan olahraga Jepang. Dari game mobile dengan jutaan pemain, konser live yang dipadati penonton, hingga kolaborasi resmi dengan lintasan pacuan sungguhan, Uma Musume telah membuktikan dirinya bukan sekadar gimmick. Dalam artikel ini, MinTip akan membahas 5 fakta penting dan menarik tentang Uma Musume, sebuah fenomena budaya yang lahir dari lintasan, tapi tumbuh besar di dunia fiksi.

1. Digarap oleh Cygames, Tim yang Sudah Teruji di Dunia Game dan Anime

Di balik kesuksesan Uma Musume: Pretty Derby berdiri nama besar Cygames, perusahaan game asal Jepang yang juga mengembangkan hit seperti Granblue Fantasy, Princess Connect! Re:Dive, dan Shadowverse. Tapi Cygames bukan cuma jago bikin game, mereka juga serius di dunia anime. Lewat anak perusahaannya, CygamesPictures, mereka mulai memproduksi anime berkualitas tinggi yang tidak hanya menarik secara visual, tapi juga matang dari sisi storytelling.

Uma Musume sendiri adalah proyek multimedia ambisius yang melibatkan kombinasi antara divisi game, studio anime, dan tim promosi langsung dari Cygames. Mereka menggabungkan riset sejarah pacuan kuda dengan desain karakter moe yang penuh energi. Bahkan konser live dan proyek kolaborasi dengan lintasan pacuan kuda sungguhan dilakukan oleh tim internal mereka. Fakta bahwa satu perusahaan bisa mengurus begitu banyak aspek—dari game, anime, musik, hingga lisensi dunia nyata—membuat Uma Musume bukan sekadar proyek lucu-lucuan, tapi strategi budaya pop skala besar yang dieksekusi dengan presisi.

2. Game-Nya Sempat Ditunda Selama Hampir Tiga Tahun

7 Fakta Uma Musume: Dari Arena Pacuan Kuda ke Panggung Budaya Pop Jepang

Meski diumumkan sejak tahun 2016 dan awalnya dijadwalkan rilis pada tahun 2018, game Uma Musume: Pretty Derby justru mengalami beberapa kali penundaan. Cygames menyatakan bahwa mereka butuh lebih banyak waktu untuk meningkatkan kualitas dan memastikan gameplay-nya sesuai ekspektasi. Produser saat itu, Akihiro Ishihara, bahkan secara terbuka mengakui bahwa pengalaman bermain belum mencapai standar yang diinginkan. Setelah sempat menghilang dari radar, game ini akhirnya resmi dirilis pada Februari 2021 dan langsung meledak di pasaran, membuktikan bahwa penantian panjang itu tidak sia-sia.

3. Semua Karakter Uma Musume Diangkat dari Kuda Balap Legendaris

Salah satu keunikan utama Uma Musume adalah bahwa semua karakternya diadaptasi dari kuda pacuan sungguhan—bukan cuma nama, tapi juga gaya balap, kepribadian, hingga kisah hidup mereka. Misalnya, Special Week, tokoh utama di season pertama anime, memang adalah kuda juara dari era 1990-an yang dikenal dengan gaya balapnya yang eksplosif di akhir lintasan. Begitu juga dengan Tokai Teio, Mejiro McQueen, dan Oguri Cap, semua adalah nama besar yang pernah mencatatkan sejarah di arena balap Jepang.

Menariknya, tim kreatif Uma Musume melakukan riset mendalam untuk memastikan karakterisasi mereka tetap setia pada “sumber aslinya”. Tokai Teio yang ceria dan keras kepala, misalnya, menggambarkan kuda aslinya yang dikenal memiliki semangat bertarung luar biasa meski sempat cedera parah. Bahkan detail kecil seperti hubungan antar karakter, rivalitas, atau momen dramatis di anime sering kali merujuk langsung pada kejadian nyata dalam dunia pacuan kuda. Jadi, meski dibungkus dalam visual moe yang menggemaskan, Uma Musume sebenarnya adalah bentuk pengarsipan sejarah balap Jepang dalam balutan budaya pop yang cerdas.

4. Diadaptasi ke Anime, Manga, Konser Live, dan Dunia Nyata

Uma Musume bukan cuma game mobile, franchise ini berkembang luas menjadi proyek multimedia dengan skala besar. Adaptasi anime pertamanya tayang pada 2018, diproduksi oleh P.A. Works, dan langsung mencuri perhatian karena kualitas animasi balap yang intens dan dramatis. Season kedua yang digarap Studio Kai bahkan mendapatkan pujian lebih besar karena penggarapan cerita yang lebih emosional dan fokus mendalam pada karakter Tokai Teio. Selain itu, Uma Musume juga memiliki berbagai adaptasi manga, seperti STARTING GATE! dan Cinderella Gray, yang mengeksplorasi sudut pandang karakter lain, termasuk Oguri Cap.

Yang bikin makin unik, franchise ini tidak berhenti di dunia fiksi. Seiyuu Uma Musume rutin tampil di konser live lengkap dengan koreografi dan kostum karakter, membawakan lagu-lagu yang juga dirilis sebagai album resmi. Tak hanya itu, Uma Musume juga menjalin kolaborasi dengan arena pacuan kuda sungguhan, seperti Tokyo Racecourse dan Nakayama.

5. Diakui Langsung oleh Ketua JRA karena Dampak Positifnya

Popularitas Uma Musume tidak hanya terasa di kalangan penggemar anime dan game, tapi juga sampai ke institusi pacuan kuda tertinggi di Jepang. Dalam wawancara dengan majalah Weekly Gallop edisi Desember 2021, Masayuki Gotō, ketua ke-15 Japan Racing Association (JRA), secara terbuka menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Uma Musume: Pretty Derby atas kontribusinya yang positif terhadap dunia pacuan kuda. Ia menyebut bahwa franchise ini berhasil membawa gelombang minat baru dari kalangan muda dan menciptakan hubungan emosional antara publik dan sejarah balap yang sebelumnya hanya dikenal kalangan tertentu.

Itulah 5 fakta menarik tentang Uma Musume: Pretty Derby, franchise unik yang berhasil menggabungkan sejarah pacuan kuda Jepang dengan semangat budaya pop modern. Dari riset mendalam, adaptasi lintas media, hingga pengaruh nyata yang diakui langsung oleh JRA, Uma Musume membuktikan bahwa hiburan bisa menjadi jembatan yang menghubungkan generasi baru dengan warisan lama dengan cara yang menyenangkan, emosional, dan tentu saja, moe.

Ikuti terus berita terbaru dari kanal-kanal Titip Jepang! Yuk, baca artikel lainnya di sini^^ 

Jangan lupa Ikuti juga media sosial Titip Jepang:
Instagram: @titipjepang
Twitter: @titipjepang
Facebook: Titip Jepang