Jepang Mengumumkan Kondisi Kuasi Darurat COVID-19 di 3 Prefektur
Pemerintah Jepang mengumumkan keadaan kuasi darurat di prefektur Okinawa, Yamaguchi dan Hiroshima pada Jum’at lalu seiring dengan meningkatnya kasus infeksi baru dari penyakit baru corona virus (COVID-19). Keadaan kuasi darurat ini akan aktif sejak hari Minggu sampai 31 Januari.
Jepang melaporkan 6.124 kasus baru di hari Jum’at dengan Okinawa menyumbang 1.414 kasus. Yamaguchi melaporkan 180 kasus baru, sementara Hiroshima tercatat 429 kasus pada hari Kamis, dan Tokyo melaporkan 922 kasus pada hari Jum’at. Sampai minggu ini, Jepang belum pernah mencapai angka 4.000 kasus dalam satu hari sejak 18 September 2021. Jepang juga belum pernah melaporkan lebih dari 6.000 kasus sejak 15 September. Jumlah kasus baru ini berlipat ganda setiap satu sampai dua hari dalam minggu ini di Okinawa, Tokyo dan prefektur lainnya. Kepala Japan Medical Association, Toshio Nakagawa sempat mengungkapkan, “Saya pikir kami sudah memasuki gelombang keenam di negara ini.”
Gubernur Tokyo, Yuriko Koike berkata bahwa Tokyo saat ini belum berencana untuk mengajukan permintaan keapda pemerintah pusat untuk keadaan kuasi darurat. Namun, dia menambahkan bahwa pertarungan melawan COVID-19 sudah memasuki fase baru, dan dia terus berkonsultasi dengan para ahli dalam merencankan tindak pencegahan dengan terus memantau situasi.
Kasus baru di Okinawa hampir semuanya ada di klaster yang dimulai dari markas Kamp Hansen milik U.S. Marine Corps yang berawal sejak bulan lalu. Stasiun Udara Iwakuni milik U.S. Marine Corps di Yamaguchi juga melaporkan adanya klaster infeksi baru.
Pada keadaan kuasi darurat sebelumnya, yang memiliki peraturan yang sedikit lebih longgar dibandingkan keadaan darurat penuh; menginstruksikan untuk kedai-kedai makanan dan minuman agar menghentikan penjualan alkohol, membatasi jam buka dan membatasi jumlah pelanggan. Pemerintah juga menawarkan kompensasi keuangan agar bisnis bisa menaati panduan yang berlaku dan menerapkan langkah-langkah anti-virus tambahan.
Jepang sudah mengakhiri keadaan darurat penuh di 19 prefektur pada September tahun lalu. Keadaan darurat dimulai sejak Juli (meskipun Okinawa sudah berada dalam kondisi darurat selama empat bulan sebelumnya).
sumber: animenewsnetwork.com
Jangan lupa Ikuti juga media sosial Titip Jepang:
Instagram: @titipjepang
Twitter: @titipjepang
Facebook: Titip Jepang