10 Pertarungan Terbaik Bleach yang Bikin Kamu Jatuh Cinta Sama Serinya

Bleach bukan sekadar anime tentang shinigami dan pedang besar, melainkan salah satu legenda anime shonen yang pernah berjaya bersama Naruto dan One Piece sebagai “The Big Three.” Lewat dunia spiritual yang penuh gaya dan sistem kekuatan berbasis energi roh, Tite Kubo menyuguhkan pertarungan-pertarungan epik yang memadukan seni, emosi, dan kekerasan dalam satu paket. Meskipun sempat hiatus selama satu dekade dan menuai kontroversi di akhir manga, daya tarik utama Bleach tak pernah luntur.
Setiap karakter bertarung dengan cara unik, dari Zanpakutō milik para Soul Reaper hingga teknik manipulasi Reishi oleh Quincy dan ras lainnya. Tapi satu benang merahnya tetap sama, pertarungan mereka bukan cuma soal siapa yang lebih kuat, tapi juga soal harga diri, tujuan hidup, dan luka masa lalu. Jika Titipers ingin tahu kenapa Bleach masih dicintai hingga sekarang, inilah 10 pertarungan terbaik Bleach yang bukan hanya keren secara visual, tapi juga penuh makna dan bisa bikin kamu langsung jatuh cinta pada seri ini.
Pertandingan Terbaik Bleach
1. Pertandingan Ulang Ichigo Kurosaki vs. Byakuya Kuchiki

| Pemenang: Ichigo Kurosaki | Konflik: Ryoka Invasion |
Setelah mengalami kekalahan telak di pertemuan pertama mereka, Ichigo kembali ke Soul Society dengan kekuatan baru demi menyelamatkan Rukia. Ia muncul tepat di saat eksekusi hampir dimulai, menghentikan segalanya dengan kemunculan yang dramatis dan penuh gaya. Byakuya, yang selama ini memandang rendang Ichigo sebagai Soul Reaper pengganti tanpa status resmi, kini harus mengakui bahwa lawannya bukan lagi anak sembarangan. Dalam waktu hanya dua setengah hari, Ichigo berhasil belajar menggunakan Bankai—sebuah pencapaian luar biasa yang bahkan membuat para kapten sekalipun terkejut.
Namun, Byakuya bukan lawan yang mudah dikalahkan. Ia melepaskan Bankai-nya sendiri dan menekan Ichigo habis-habisan hingga ke ambang batas. Meskipun Hollow Mask Ichigo sempat muncul dan memberinya dorongan singkat, pertarungan ini tetap menjadi duel sengit yang seimbang. Pada akhirnya, Ichigo tak benar-benar mengalahkan Byakuya secara mutlak, tapi ia berhasil membuktikan kekuatannya, keyakinannya, dan tekadnya untuk melindungi orang yang ia sayangi. Bagi banyak penggemar, inilah momen ketika Ichigo benar-benar tumbuh sebagai protagonis dan ketika Bleach menunjukkan betapa emosionalnya sebuah pertarungan bisa menjadi.
2. Ichigo Kurosaki vs. Ulquiorra Cifer

| Pemenang: Ichigo Kurosaki | Konflik: Hueco Mundo Invasion |
Ini bukan pertama kalinya Ichigo bertemu Ulquiorra. Pada pertemuan pertama mereka, Ichigo dengan mudah dikalahkan, memperlihatkan betapa jauhnya jarak kekuatan di antara mereka. Namun, pertarungan terakhir mereka di Menara Las Noches menunjukkan sisi berbeda dari keduanya. Ulquiorra yang selama ini terlihat tenang dan tak terjamah akhirnya mengungkapkan wujud sejatinya. Ichigo pun tidak punya banyak peluang. Dalam sekejap, tubuhnya tertembus dan ia terkapar di depan Orihime.
Saat semua orang mengira Ichigo sudah tewas, kekuatan misterius dalam dirinya bangkit. Ia berubah menjadi sosok Vasto Lorde, Hollow buas yang bahkan tak bisa dikenali sebagai Ichigo lagi. Dalam bentuk ini, ia sepenuhnya membalikkan keadaan dan mengalahkan Ulquiorra dengan brutal. Di detik-detik terakhirnya, Ulquiorra akhirnya mulai mempertanyakan apa arti sebenarnya dari hati—sebuah konsep yang tak pernah ia pahami. Saat Orihime mengulurkan tangannya, ia nyaris meraihnya… namun tubuhnya telah lebih dulu hancur tertiup angin. Sebuah akhir yang sunyi dan menyisakan emosi mendalam dari pertarungan penuh intensitas ini.
3. Shunsui Kyoraku vs. Coyote Starrk

| Pemenang: Shunsui Kyoraku | Konflik: White Invasion |
Fake Karakura Town Arc menghadirkan banyak pertarungan besar dan salah satunya adalah bentrokan antara Shunsui Kyoraku dan Coyote Starrk, Espada nomor satu. Keduanya adalah petarung santai yang terlihat enggan bertarung, tapi menyimpan kemampuan yang sangat berbahaya. Justru karena itulah, pertarungan mereka terasa dalam dan tidak biasa. Shunsui dengan gaya liciknya, dan Starrk dengan kekuatan Espada yang luar biasa, saling menguji satu sama lain dalam pertempuran yang tampak tenang tapi penuh tekanan.
Tepat saat Starrk mulai ragu setelah kehilangan Lilynette, Shunsui memanfaatkan celah itu untuk melancarkan serangan bayangan yang mengejutkan. Namun, kekalahan Starrk bukan hanya karena luka fisik. Ia menyerah pada rasa kesepian yang terus menghantuinya. Starrk tidak mengikuti Aizen karena kesetiaan, tetapi lebih sebagai cara untuk mencari persahabatan. Di saat terakhirnya, ia menatap ke arah Aizen, berharap mendapat pengakuan. Tapi Aizen bahkan tidak menoleh. Sebuah akhir yang sunyi dan pahit bagi seorang Espada yang hanya ingin tidak merasa sendirian.
4. Gotei 13 & Visored Melawan Sosuke Aizen

| Pemenang: Sosuke Aizen | Konflik: White Invasion |
Selama Fake Karakura Town Arc, Gotei 13 berada dalam posisi yang tidak menguntungkan untuk melawan Sosuke Aizen. Yamamoto memulai serangan dengan menjebak Aizen, Gin, dan Tōsen dalam penghalang api, memberi celah bagi para Soul Reaper lain untuk melawan para Espada. Tapi saat akhirnya Aizen turun langsung ke medan pertempuran, semuanya berubah. Strategi, jumlah, bahkan bantuan dari para Visored sekalipun tak cukup untuk menjatuhkannya.
Aizen tetap tenang di tengah kekacauan, mengalahkan satu per satu lawan yang mencoba menyudutkannya. Ia mencemooh emosi dan kerja sama yang coba dibangun Gotei 13, seolah memperlihatkan betapa sia-sianya perlawanan mereka. Dalam sekejap, para kapten tumbang—bahkan Yamamoto pun tak bisa menghentikannya. Dengan kekalahan para Soul Reaper, hanya satu orang yang tersisa: Ichigo Kurosaki, yang datang terlambat dan tidak terpengaruh oleh Kyōka Suigetsu. Harapan terakhir mereka kini ada di tangannya.
5. Ichigo Kurosaki vs. Sosuke Aizen

| Pemenang: Sosuke Aizen | Konflik: Soul Society Invasion |
Setelah Aizen menumbangkan Gotei 13 dan Visored tanpa banyak usaha, Ichigo akhirnya tiba di medan perang. Sayangnya, satu-satunya keunggulan yang ia miliki hanyalah ketahanannya terhadap ilusi Kyōka Suigetsu dan itu saja tidak cukup untuk menghadapi sosok dihadapannya yang telah berevolusi melampaui bentuk Hollow dan Shinigami. Pertarungan mereka bukan hanya soal adu kekuatan, tapi juga bentrokan ideologi. Aizen, yang percaya bahwa hanya makhluk tertinggi yang pantas memimpin, berhadapan dengan Ichigo, seorang manusia yang bertarung demi melindungi orang lain. Bahkan dengan seluruh kekuatannya, Ichigo masih belum bisa menjatuhkan Aizen jika bukan karena transformasi pamungkasnya, Mugetsu.
Demi mengalahkan musuh terkuatnya sejauh ini, Ichigo rela mengorbankan semua kekuatan Soul Reaper-nya untuk satu serangan terakhir. Serangan itu cukup untuk membuat Aizen terluka parah, meskipun ia tetap menolak mengakui kekalahan—hingga segel milik Urahara aktif, mengikat tubuhnya dan memaksa Hōgyoku menunjukkan bahwa ia tak lagi mengakui Aizen sebagai tuannya. Meskipun Aizen memiliki kekuatan dewa, perang berakhir berkat ketidakegoisan dan tekad seorang manusia biasa. Pertarungan ini tidak dikenang karena jurus-jurus mencolok, tetapi karena membuktikan bahwa di balik semua strategi Aizen, Ichigo tetap menjadi satu-satunya jiwa yang tak bisa ia kendalikan.
6. Genryusai Yamamoto vs. Yhwach

| Pemenang: Yhwach | Konflik: Quincy Blood War |
Membuat Genryusai Yamamoto, pemimpin Gotei 13, mengerahkan seluruh kekuatannya, bahkan Bankai-nya, bukan hal yang dapat dilakukan oleh sembarang musuh. Tapi Yhwach, Raja Quincy, tahu persis betapa pentingnya Yamamoto bagi Soul Society—dan karena itu, dia ingin menyingkirkannya lebih dulu. Tak hanya mengandalkan kekuatan, Yhwach menggunakan tipu daya dengan menyuruh Royd Lloyd menyamar sebagai dirinya, memancing Yamamoto untuk mengeluarkan segalanya.
Yamamoto percaya ia sedang menghadapi Yhwach, dan dengan penuh amarah serta tekad, ia mengaktifkan Bankai-nya. Dengan kekuatan yang dapat membakar apa pun hingga ke level jiwa, Bankai Yamamoto dapat mengubah seluruh Seireitei menjadi gurun hangus hanya dengan keberadaannya. Pertarungan itu seharusnya menjadi momen kemenangan, tapi semuanya hancur ketika Yhwach asli muncul, mencuri Bankai milik Yamamoto, dan membelah tubuh sang kapten menjadi dua bagian.
7. Kenpachi Zaraki vs. Retsu Unohana

| Pemenang: Kenpachi Zaraki | Konflik: Quincy Blood War |
Setelah kekalahan besar Soul Society di tangan para Quincy, Shunsui Kyoraku resmi naik sebagai kapten Gotei 13. Tapi, ancaman belum berakhir dan para Soul Reaper terus bersiap untuk pertempuran berikutnya. Di ruang terpencil penjara Muken, Retsu Unohana, yang dikenal sebagai penyembuh terbaik Gotei 13, mengungkap identitas aslinya sebagai Kenpachi Pertama yang asli. Dia melibatkan Zaraki dalam duel mematikan untuk membuka potensi sejatinya. Unohana terus menerus membunuh dan menyembuhkannya, memaksanya untuk menembus batasan yang ia ciptakan sendiri sejak dulu—batasan yang muncul saat pertama kali ia merasakan kekalahan melawan Unohana sebagai anak kecil. Kenpachi tumbuh menjadi petarung brutal, tapi jauh di dalam dirinya, ada trauma dan rasa puas diri yang membuatnya tak pernah mencapai potensi penuhnya.
Unohana selalu merasa bertanggung jawab telah menjadi alasan Kenpachi menahan diri dan berusaha memperbaiki keadaan. Namun, satu-satunya cara menebus kesalahan itu adalah dengan mati di tangannya. Pertarungan mencapai puncaknya ketika Unohana mengaktifkan Bankai-nya, Minazuki, yang membuat Zaraki menyadari tujuan sebenarnya dari pertarungan mereka—untuk membangkitkan dirinya sebagai Kenpachi sejati. Zaraki menerobos pertahanannya dan mendaratkan serangan terakhir yang melukai Unohana hingga tewas.
8. Rukia Kuchiki vs. Äs Nödt

| Pemenang: Rukia Kuchiki | Konflik: Quincy Blood War |
Äs Nödt adalah Quincy yang mencuri Bankai milik Byakuya dalam serangan pertama mereka ke Soul Society. Dalam invasi kedua, Rukia akhirnya menghadapi musuh yang pernah hampir membunuh kakaknya itu. Dengan kekuatan Äs Nödt yang mampu menanamkan rasa takut mendalam pada siapa pun, Rukia justu melakukan pendekatan ekstrem dengan membekukan dirinya sendiri dengan Shikai miliknya, Sode no Shirayuki, hingga mencapai titik nol mutlak. Dalam kondisi seperti mati sementara, rasa takut tidak bisa menjangkaunya, membuat serangan Äs Nödt kehilangan efek. Namun, Äs Nödt memiliki satu trik lagi, dan dia hampir mengalahkan Rukia sebelum Byakuya campur tangan.
Byakuya tidak ikut bertarung karena ia tahu Rukia lebih dari mampu untuk menghadapi musuh yang pernah mengalahkannya. Kehadirannya di sana hanya untuk memberi dorongan moral yang dibutuhkan adiknya. Dalam pertunjukan kekuatan yang indah dan mencekam, Rukia melepaskan Bankai miliknya, Hakka no Togame, dan membekukan lawannya hingga mati. Pertarungan ini menjadi simbol pertumbuhan karakter Rukia—dari seorang Soul Reaper tingkat rendah, kini ia berdiri sebagai sosok yang mampu menguasai Bankai dan menghadapi rasa takut dalam bentuk paling mengerikan.
9. Ichibe Hyosube vs. Yhwach

| Pemenang: Yhwach | Konflik: Quincy Blood War |
Setelah Squad Squad Zero diperkenalkan sebagai pasukan elit yang menjaga Raja Jiwa, harapan terhadap kekuatan mereka sangat tinggi—terutama sang pemimpin, Ichibe Hyōsube. Saat Yhwach menerobos Istana Kerajaan, hanya Ichibe yang berdiri menghadangnya. Dengan kekuatan namanya, Ichibe mampu mengubah Yhwach menjadi “semut hitam” tak berdaya menggunakan Shikai-nya, Ichimonji, dan menghajarnya habis-habisan dengan kekuatan yang bahkan bisa menghapus masa depan sebuah jiwa lewat teknik Futen Taisatsuryō. Untuk sesaat, kemenangan tampak berada di pihak Ichibe.
Namun Yhwach bukanlah musuh biasa. Tepat saat segalanya tampak berakhir, ia membangkitkan kekuatan “The Almighty”—kemampuan untuk menulis ulang masa depan sesuai kehendaknya. Dalam sekejap, semua serangan Ichibe menjadi sia-sia. Yhwach memilih masa depan di mana dirinya keluar sebagai pemenang dan membalikkan keadaan secara mutlak. Ichibe pun tumbang oleh kekuatan brutal yang tak bisa ia lawan, dan jalan Yhwach menuju Istana Raja Jiwa terbuka lebar.
10. Ichigo Kurosaki vs. Yhwach: Pertarungan Terakhir

| Pemenang: Ichigo Kurosaki | Konflik: Quincy Blood War |
Pertarungan terakhir dalam seri ini menandai puncak dari Quincy Blood War, konflik paling brutal dalam sejarah Soul Society. Ichigo kembali berdiri di garis depan, kali ini dengan Zanpakutō bermata dua hasil penempaan ulang yang mencerminkan seluruh garis keturunannya—Soul Reaper, Quincy, dan Hollow. Dibantu oleh sekutu-sekutu tak terduga seperti Ryuken, Uryu, dan bahkan Aizen, Ichigo sempat mampu melukai Yhwach. Namun kekuatan “The Almighty” milik sang penjahat kembali membalikkan keadaan, menghancurkan Bankai Ichigo dan membuatnya tak berdaya.
Saat Yhwach bersiap mengubah masa depan sesukanya, Uryu mengambil kesempatan terakhir dengan menembakkan panah Still Silver—senjata rahasia yang diciptakan oleh ayahnya, Ryuken. Panah itu menetralkan kekuatan Yhwach untuk sesaat, memberi Ichigo celah sempit untuk menyerang. Dengan satu tebasan terakhir, Ichigo memotong Yhwach menjadi dua dan mengakhiri ambisi sang Raja Quincy. Sebuah penutup epik untuk perjalanan panjang yang telah mengubah dunia Soul Society selamanya.
Dari awal hingga akhir, Bleach menyajikan deretan pertarungan penuh emosi, strategi, dan kekuatan luar biasa. Setiap duel bukan sekadar aksi, tapi juga pertarungan prinsip dan identitas para karakternya. Tak heran jika momen-momen ini terus dikenang sebagai bagian paling epik dalam sejarah anime shonen.
Sumber: comicbook
©Hak Cipta gambar milik Tite Kubo/Shueisha, TV TOKYO, dentsu, Pierrot
Ikuti terus berita terbaru dari kanal-kanal Titip Jepang! Yuk, baca artikel lainnya di sini^^
Jangan lupa Ikuti juga media sosial Titip Jepang:
Instagram: @titipjepang
Twitter: @titipjepang
Facebook: Titip Jepang
Special Grade Dark Cloth Taikoku Gon A4
Sakamoto Days Jump Festa 2024 All Applicants Gift Replica Mini Colored Paper