11 Teknik Pernapasan Air di Demon Slayer, dari Bentuk Pertama hingga Terakhir


Anime shounen biasanya dikenal dengan sistem kekuatan yang rumit—Dragon Ball dengan transformasinya, Hunter x Hunter dengan Nen, hingga My Hero Academia dan One Punch Man yang penuh variasi kemampuan super. Nah, Demon Slayer alias Kimetsu no Yaiba justru mengambil jalur berbeda. Alih-alih menghadirkan kekuatan yang terlalu kompleks, seri ini menyajikan pendekatan yang lebih sederhana namun tetap memikat.
Rahasia daya tariknya ada pada teknik pernapasan, gaya bertarung para pemburu iblis yang memadukan seni pedang dengan pernapasan khusus. Setiap jurus tidak hanya efektif dalam pertempuran, tapi juga hadir dengan visualisasi yang indah dan penuh simbolisme.
Salah satu yang paling ikonik tentu saja Pernapasan Air, gaya yang diwariskan kepada Tanjiro Kamado, sang protagonis utama. Meskipun sederhana, teknik ini memiliki sebelas variasi jurus yang bisa digunakan sesuai kondisi pertarungan. Dari tebasan cepat seperti aliran sungai hingga serangan terakhir yang diciptakan sendiri oleh Giyu Tomioka, semuanya punya karakteristik unik.
Nah, biar makin seru, yuk kita bahas satu per satu 11 teknik Pernapasan Air di Demon Slayer dan bagaimana masing-masing jurus ini digunakan dalam cerita.
Bentuk Pertama: Water Surface Slash


| Debut Manga: Chapter 7 | Debut Anime: Episode 4 |
Teknik ini mungkin terlihat sederhana, tapi justru di situlah letak kekuatannya. Tanjiro pertama kali menggunakannya saat menghadapi Iblis Tangan di Ujian Seleksi Akhir, momen yang membuktikan betapa teknik ini bisa diandalkan. Fokusnya ada pada satu tebasan horizontal yang tajam dan kuat, seolah aliran air mengalir mulus melalui pedang. Kesederhanaannya sering kali menipu lawan. Selama Tanjiro bisa menjaga kelincahannya untuk mendekati musuh, jurus ini mampu menebas dengan presisi tinggi—bahkan cukup kuat untuk memutus leher iblis tangguh.
Bentuk Kedua: Water Wheel


| Debut Manga: Chapter 6 | Debut Anime: Episode 4 |
Berlanjut dari tebasan horizontal sederhana, Tanjiro menunjukkan fleksibilitasnya melalui Water Wheel, jurus ikonik yang sering muncul sejak season pertama. Teknik ini memanfaatkan lompatan dan putaran tubuh untuk menghasilkan momentum maksimal, sehingga serangannya jauh lebih kuat daripada gerakan biasa. Saat menghadapi iblis dengan kemampuan mirip psikokinesis, Tanjiro bahkan memodifikasi teknik ini menjadi Lateral Water Wheel, memenggal lawan dengan serangan horizontal. Dari sini terlihat bagaimana Pernapasan Air tidak hanya indah tapi juga adaptif dan mematikan.
Bentuk Ketiga: Flowing Dance


| Debut Manga: Chapter 16 | Debut Anime: Episode 9 |
Selanjutnya, Tanjiro memperlihatkan sisi paling elegan dari Pernapasan Air lewat Flowing Dance. Pedangnya bergerak luwes di udara, menirukan gelombang yang mengalir, sekaligus menyerang beberapa musuh dalam satu ayunan. Fleksibilitas gerakan memungkinkan ia mengubah arah serangan dengan cepat, seakan pedangnya mengikuti arus air yang terus bergerak. Ringan, presisi, dan mematikan, jurus ini menunjukkan bahwa seni pedang dalam Demon Slayer bukan hanya tentang kekuatan, tapi juga keindahan dan keluwesan.
Bentuk Keempat: Striking Tide


| Debut Manga: Chapter 6 | Debut Anime: Episode 4 |
Setelah menunjukkan elegansi dan kekuatan dasar, Tanjiro memperkenalkan Striking Tide, jurus yang menyerupai arus pasang surut menghantam pantai. Ia memutar tubuh membentuk lingkaran penuh, kemudian melancarkan dua serangan horizontal yang dahsyat. Teknik ini bukan sekadar indah tapi juga strategis, memberi fleksibilitas untuk menembus pertahanan lawan. Meski jarang digunakan, potensi jurus ini begitu besar, seakan membuka kemungkinan Tanjiro bisa melayang bebas di medan perang.
Bentuk Kelima: Blessed Rain After The Drought


| Debut Manga: Chapter 31 | Debut Anime: Episode 16 |
Di pertarungan melawan Ibu Laba-laba Iblis, Tanjiro menggunakan Blessed Rain After The Drought—tebasan horizontal yang lebih menekankan belas kasih daripada kekerasan. Teknik ini cepat, lembut, dan meminimalkan rasa sakit bagi lawan. Melalui jurus ini, Tanjiro menunjukkan bahwa bahkan di dunia pemburu iblis, empati dan kemanusiaan tetap menjadi kekuatan tersendiri.
Bentuk Keenam: Whirlpool


| Debut Manga: Chapter 12 | Debut Anime: Episode 7 |
“Whirlpool” adalah penyempurnaan dari wujud kedua, memanfaatkan putaran tubuh Tanjiro untuk menghasilkan tebasan berulang yang kuat, bahkan tanpa pijakan kokoh. Teknik ini menunjukkan kekuatan sejatinya saat Tanjiro bertarung di bawah air, menciptakan pusaran nyata yang menyeret iblis rawa ke jalur pedangnya. Di darat, ketika dipadukan dengan kelenturan gerak kaki wujud ketiga, serangan ini tetap mampu meniru pusaran air yang mematikan, menegaskan betapa fleksibelnya wujud keenam.
Bentuk Ketujuh: Drop Ripple Thrust


| Debut Manga: Chapter 16 | Debut Anime: Episode 9 |
Sering diremehkan, wujud ketujuh justru punya kegunaan besar dalam pertarungan karena “Drop Ripple Thrust” adalah teknik tusukan tercepat dari seluruh Pernapasan Air. Dengan gerakan lurus ke depan yang secepat kilat, serangan ini lebih mirip jurus anggar dan awalnya terasa kontraintuitif di dunia di mana iblis hanya bisa dikalahkan dengan pemenggalan. Namun, Tanjiro membuktikan keunggulannya ketika menggunakan teknik ini sebagai pertahanan di Episode 9, menghentikan proyektil iblis dengan tusukan presisi yang membelah udara.
Bentuk Kedelapan: Waterfall Basin


| Debut Manga: Chapter 10 | Debut Anime: Episode 6 |
“Waterfall Basin” adalah salah satu teknik area-of-effect paling ampuh dari Pernapasan Air, memungkinkan Tanjiro melukai banyak musuh sekaligus dengan satu ayunan pedang. Meski tampak tidak realistis karena seolah menentang gravitasi, jurus ini pertama kali diperlihatkan saat Tanjiro dilempar tinggi ke udara oleh iblis. Dengan ayunan kuat yang menghasilkan gelombang besar, teknik ini bukan hanya melunakkan pendaratannya, tetapi juga memberi serangan dahsyat pada musuh di sekitarnya, menjadikannya wujud unik yang menggabungkan serangan sekaligus pertahanan.
Bentuk Kesembilan: Splashing Water Flow, Turbulent


| Debut Manga: Chapter 25 | Debut Anime: Episode 13 |
Teknik kesembilan dari Pernapasan Air ini unik karena lebih menekankan pada gerakan tubuh daripada ayunan pedang. “Splashing Water Flow” dirancang untuk membantu pengguna menavigasi lingkungan apa pun, bahkan ketika mereka tidak memiliki pijakan yang stabil. Tanjiro memanfaatkan jurus ini saat melawan iblis dengan kekuatan memutar ruangan, di mana lantai bisa tiba-tiba berubah menjadi langit-langit. Dengan jurus ini, ia mampu bergerak luwes seolah mengalir mengikuti arus air, tetap seimbang, dan melancarkan serangan tanpa terhenti meski medan pertempuran terus berubah.
Bentuk Kesepuluh: Constant Flux


| Debut Manga: Chapter 39 | Debut Anime: Episode 19 |
Di episode yang sama ketika Nezuko pertama kali memperlihatkan Seni Iblis Darah-nya, Tanjiro juga menampilkan jurus kesepuluh dari Pernapasan Air, yaitu “Constant Flux.” Teknik ini dianggap yang terkeren di antara sebelas wujud karena memungkinkan pengguna terus meningkatkan daya serangan seiring gerakan berputarnya. Saat Tanjiro berlari ke arah Rui, setiap ayunan pedangnya memotong jaring iblis itu sambil membangun kekuatan berlapis-lapis, hingga wujud naga air yang ganas tampak menyertai gerakannya. Dengan momentum yang terus bertambah, “Constant Flux” bisa menebas apa pun yang menghadang ketika jarak serangan sudah tepat.
Bentuk Kesebelas: Dead Calm


| Debut Manga: Chapter 42 | Debut Anime: Episode 20 |
Wujud kesebelas dari Pernapasan Air adalah teknik paling unik sekaligus hasil ciptaan Hashira Air, Giyu Tomioka, dan dianggap sebagai yang terkuat di antara semua jurusnya. Aksi Giyu saat memperlihatkan teknik ini melawan Rui benar-benar jadi momen visual yang tak terlupakan. Dalam wujud ini, tubuh pengguna bergerak dengan tenang, meminimalkan gerakan yang tidak perlu demi memastikan kecepatan tertinggi untuk setiap tebasan. Hasilnya, mereka mampu menangkis serangan apa pun, secepat atau seganas apa pun serangan lawan. Meski begitu, serangan beruntun yang terlalu kuat masih bisa menembus pertahanan Giyu, menunjukkan bahwa bahkan jurus terkuat pun tetap punya batas.
Itulah sebelas jurus Pernapasan Air yang pernah diperlihatkan dalam Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba, mulai dari Tanjiro yang belajar dasar-dasarnya hingga Giyu Tomioka yang menciptakan wujud terkuatnya sendiri. Setiap jurus punya fungsi, keindahan, dan filosofi tersendiri, dari gerakan mengalir layaknya air hingga teknik yang benar-benar menuntut ketenangan penuh. Buat para penggemar, perjalanan jurus ini bukan cuma soal pertarungan, tapi juga gambaran bagaimana karakter berkembang bersama tekniknya. Jadi, jurus mana yang menurutmu paling keren?
Ikuti terus berita terbaru dari kanal-kanal Titip Jepang! Yuk, baca artikel lainnya di sini ^^
Jangan lupa Ikuti juga media sosial Titip Jepang:
Instagram: @titipjepang
Twitter: @titipjepang
Facebook: Titip Jepang

