2021: Tahun Pemulihan Industri Anime

Titip Jepang-Jujutsu Kaisen 0

Hiromichi Matsuda, seorang supervisor editor anime beberapa waktu yang lalu memaparkan fakta menarik terkait tren industri anime di tahun 2021. Fakta ini diperoleh dari laporan industri anime dari Association of Japanese Animation (AJA). Situasi di industri anime konon mengalami perubahan ke arah positif jika dibandingkan di tahun sebelumnya.

Pada tahun 2020, tren industri anime benar-benar mengalami penurunan drastis. Beberapa pendapatan film box office mengalami kemunduran, terkecuali beberapa judul yang mendapatkan sukses besar, seperti Kimetsu no Yaiba: Mugen Train yang terhitung mendapatkan keuntungan sebesar 38,7 miliar yen atau 313 juta US dollar. Selain itu ada pula Doraemon The Movie: Nobita’s New Dinosaur yang pendapatannya cukup jauh di bawahnya, yakni 3,35 miliar yen atau setara 27 juta US dollar.

Berbeda halnya dengan tahun 2021, industri anime benar-benar mengalami peningkatan signifikan, terutama dalam jumlah judul yang sukses di pasaran, sebut saja ada Evangelion: 3.0+1.0: Thrice Upon A Time, BELLE, dan Jujutsu Kaisen 0Hal ini tidak lain dikarenakan banyak di antara judul-judul tersebut merupakan film yang jadwal tayangannya tertunda. Di tahun 2021 sendiri sudah semakin sedikit jadwal tayang anime yang mengalami penundaan.

Seperti halnya pada kasus film, terjadi peningkatan jumlah serial anime yang tayang di tahun 2021, dari yang sebelumnya 185 judul, menjadi 199. Beberapa di antaranya juga merupakan serial anime yang sempat tertunda di tahun 2020. Hanya saja, Masuda juga mengingatkan bahwa sejak tahun 2019 telah terjadi penurunan jumlah produksi serial anime, yang pada tahun 2018 mencapai 254 judul.

Tren yang sama juga terjadi pada live event yang pada masa pandemi mengalami penurunan signifikan hingga 65,6 % hingga ke angka 29 miliar yen dalam setahun. Hanya saja Masuda mengingatkan bahwa situasi ini (pandemi) justru membuat para penyelenggara acara untuk secara aktif berfokus pada acara virtual dan live streaming, yang umumnya tidak memiliki batasan jumlah partisipan. Hal ini tentu akan menjangkau penonton yang lebih luas, serta menjadi suatu inovasi untuk sumber pendapatan industri hiburan di masa yang akan datang.

Masuda sendiri tidak terlalu yakin apakah live event akan benar-benar pulih seperti halnya sebelum pandemi, meskipun di sisi lain dia juga percaya bahwa peminat untuk acara luring akan selalu ada. Baik acara secara luring atau daring dapat berjalan beriringan selama masa pandemi.

Masuda juga menginformasikan adanya optimisme dari pihak studio yang tetap yakin untuk tetap dapat mendapatkan pendapatan di masa yang akan datang, terutama dari layanan streaming asing. Selain itu, ada pula peningkatan anggaran yang mencerminkan pemahaman di kalangan investor, bahwa industri anime membutuhkan lebih banyak pemasukan, untuk mengatasi berbagai permasalahan umum.

Adapun Masuda juga menyoroti masalah regulasi asing. Meskipun peminatan terhadap anime terus meingkat, industri anime masih bergulat dengan pertanyaan, apakah kebebasan berekspresi masih dapat dipertahankan saat berkreasi untuk pasar internasional.

Masuda sendiri kemudian mengakhiri presentasinya dengan nada optimis: “Angka-angka yang pada tahun 2021 benar-benar menunjukkan kemajuan dan nampak jelas bahwa terlihat lebih baik jika dibandingkan pada tahun 2020. Saya percaya bahwa angka ini akan terus naik di tahun 2022. Sebagai penutup, saya percaya bahwa industri anime Jepang akan tetap melebarkan sayapnya ke seluruh dunia. Tetaplah fokus ke perkembangan industri anime di masa yang akan datang.”

Ikuti terus berita terbaru dari kanal-kanal Titip Jepang! Yuk, baca artikel lainnya di sini^^

Sumber: animenewsnetwork

Jangan lupa Ikuti juga media sosial Titip Jepang:
Instagram: @titipjepang
Twitter: @titipjepang
Facebook: Titip Jepang

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *