KATEGORI

Belum ada Produk di keranjang kamu, yuk cari produk incaran kamu di sini!

Ini 5 Fakta Menarik tentang Nukitashi The Animation

BLOG-Fakta Nukitashi The Animation

Nukitashi The Animation adalah adaptasi anime terbaru yang sedang ramai dibicarakan, terutama di kalangan penonton dewasa. Anime ini diangkat dari visual novel dewasa berjudul Nukige Mitai na Shima ni Sunderu Watashi wa Dō Surya Ii Desu ka?, yang dikembangkan oleh Qruppo dan pertama kali dirilis untuk Windows pada 27 Juli 2018. Versi animenya diproduksi oleh studio Passione, dan mulai tayang pada Juli 2025.

Sebelum kamu terjebak di pulau penuh aturan absurd dan karakter yang tak kalah gila, ini dia 5 fakta menarik Nukitashi The Animation yang perlu kamu tahu!

1. Seks Wajib Sebelum Menikah? Premis Gila di Pulau Seiran!

Bayangkan tinggal di pulau di mana seks pranikah bukan cuma dianjurkan tapi diwajibkan oleh hukum. Itulah yang terjadi di Pulau Seiran, latar tempat dari Nukitashi The Animation. Di sana, para remaja hidup dalam budaya pesta pora tanpa batas, mengikuti aturan absurd yang mengharuskan mereka aktif secara seksual. Tapi tidak semua orang setuju. Junnosuke Tachibana, murid pindahan yang menjunjung tinggi nilai pernikahan, justru muak dengan norma sosial ini. Bersama adik perempuannya, Asane, Junnosuke membentuk kelompok perlawanan bernama NLNS (No Love No Sex). Tapi perjuangannya tidak mudah, apalagi ketika beberapa gadis, termasuk adiknya sendiri, mulai menunjukkan ketertarikan padanya.

2. Adaptasi Anime dengan 3 Versi

Adaptasi anime Nukitashi dirilis dalam tiga versi berbeda, masing-masing disesuaikan dengan tingkat sensor dan platform penayangannya. Ini membuat para penonton bisa memilih sendiri bagaimana cara mereka ingin menikmati kekacauan di Pulau Seiran—dengan atau tanpa sensor.

  • Versi “Pulau Seiran” adalah versi paling eksplisit, tayang di AT-X dan tersedia dalam set Blu-ray, menampilkan konten tanpa banyak penyensoran.
  • Versi khusus streaming menyajikan pengalaman menonton yang masih agak cabul, tapi dengan sedikit penghalusan untuk platform digital.
  • Sementara versi sepenuhnya teregulasi hadir di BS11, Gifu Broadcasting, KBS Kyoto, dan Mie TV, dengan sensor ketat agar bisa ditayangkan secara luas di televisi.

Strategi ini memungkinkan Nukitashi menjangkau penonton yang berbeda, tanpa kehilangan identitas gilanya.

3. Seiyuu Versi Anime yang Berbeda dari Visual Novelnya

Salah satu perubahan paling mencolok dari Nukitashi The Animation dibandingkan visual novelnya adalah jajaran seiyuu yang benar-benar baru, termasuk

  • Kōhei Yanagi sebagai Junnosuke Tachibana, yang tidak disuarakan dalam game aslinya.
  • Minori Ozawa menggantikan Shino Amekawa sebagai Hinami Watarai.
  • Shizuka Ishigami menggantikan Hitomi Yanagi sebagai Nanase Katagiri.
  • Rie Okamoto menggantikan Nagi Koharu sebagai Misaki Hotori.
  • Ako Koaki menggantikan Soramame sebagai Asane Tachibana.
  • Masumi Tazawa menggantikan Sakura Hanazawa sebagai Tōka Reizeiin.
  • Nanami Aiba menggantikan Nanami Mizuno sebagai Rei Tadasugawa.
  • Nana Inoue menggantikan Aria Kurata sebagai Ikuko Onabuta.

Menariknya, ada kemungkinan bahwa beberapa seiyuu lama mungkin kembali dengan nama asli mereka karena di dunia eroge, penggunaan nama samaran adalah praktik umum untuk memisahkan karya dewasa dari proyek umum. Namun hingga kini, belum ada konfirmasi resmi soal ini dari studio maupun staf produksi.

4. Dipimpin Sutradara Happy Sugar Life dan Ditulis oleh Veteran Mieruko-chan

Nukitashi The Animation dikerjakan oleh Passione, studio yang dikenal dengan proyek-proyek berani seperti Citrus dan High School DxD Hero. Kursi sutradara dipegang oleh Nobuyoshi Nagayama, yang sebelumnya menggarap Happy Sugar Life, Love Flops, hingga Vampire Dormitory.

Komposisi seri dan naskah ditulis oleh Kenta Ihara, penulis handal di balik Mieruko-chan, Uncle From Another World, hingga Tsukimichi: Moonlit Fantasy. Dua penulis asli game Nukitashi, Naoto Kurahone dan Yū Kamichika dari Qruppo, juga terlibat sebagai supervisor naskah untuk menjaga tone khas gamenya. Desain karakter digarap oleh Kumata, dan musiknya dikerjakan oleh Ebi Curry Earl, Sasa Ikeki, Umigame, dan Kashiko. Selain itu, Hamedori-kun dari Qruppo, bertugas sebagai supervisor umum.

5. Yuki Yumeno dan Rie Ayase Membawakan Lagu Temanya

Lagu pembuka Nukitashi The Animation dibawakan oleh Yuki Yumeno, berjudul “Utopia or Dystopia”, sebuah judul yang langsung mencerminkan kontras dunia gila yang disajikan dalam ceritanya. Sementara itu, lagu penutupnya dinyanyikan oleh Rie Ayase dengan judul “Saikai-kei Joshi wa Dōsurya Iidesu ka?”—yang bisa diterjemahkan sebagai “What Should I Do About a Girls’ Reunion?”.

Itulah lima fakta menarik tentang Nukitashi The Animation, anime yang tampil beda dengan premis nyeleneh tapi dikemas dengan kualitas produksi serius. Meski terlihat penuh kontroversi, Nukitashi justru menyajikan satire sosial yang tajam di balik fanservice-nya. Entah kamu datang karena penasaran, karena adaptasi visual novel-nya, atau hanya ingin tahu versi mana yang paling “berani”, anime ini jelas layak jadi bahan obrolan.

Ikuti terus berita terbaru dari kanal-kanal Titip Jepang! Yuk, baca artikel lainnya di sini^^ 

Jangan lupa Ikuti juga media sosial Titip Jepang:
Instagram: @titipjepang
Twitter: @titipjepang
Facebook: Titip Jepang