KATEGORI

Belum ada Produk di keranjang kamu, yuk cari produk incaran kamu di sini!

5 Fakta The Future I Saw, Komik yang Bikin Jepang Heboh Karena Ramalannya

BLOG-Fakta The Future I Saw-1

Sebuah manga mendadak viral di Jepang. Bukan karena animasinya, bukan juga karena karakter yang ikonik. Tapi karena isinya yang secara misterius tampak menebak masa depan. The Future I Saw (Watashi ga Mita Mirai) bukan sekadar cerita fiksi biasa. Dalam beberapa chapter, manga ini memuat “ramalan” yang—entah kebetulan atau bukan—terjadi di dunia nyata. Dan sejak saat itu, publik Jepang mulai menaruh perhatian serius pada kisah ini.

Berikut lima fakta yang akan membuatmu memahami kenapa manga The Future I Saw bisa bikin gempar negeri sakura.

1. Berdasarkan Kisah Nyata Sang Penulis

Sampul manga The Future I Saw

The Future I Saw ditulis oleh Ryou Tatsuki, yang mengklaim memiliki kemampuan melihat masa depan sejak kecil. Manga ini bukan sepenuhnya fiksi, melainkan adaptasi dari catatan mimpi-mimpi nyata yang pernah dialaminya. Beberapa di antaranya kemudian dianggap meramalkan kejadian besar di Jepang, seperti gempa bumi besar, kematian selebriti, hingga kecelakaan pesawat. Artinya, manga ini lebih mirip jurnal visual daripada cerita rekaan. Dan di situlah daya tarik (dan kengerian) utamanya.

2. “Meramalkan” Tragedi yang Benar-Benar Terjadi

Gempa bumi dan tsunami dahsyat Tōhoku 2011

Salah satu hal yang membuat The Future I Saw menjadi viral adalah karena isi dan visualnya dianggap “meramalkan” beberapa peristiwa besar. Berikut adalah beberapa cerita yang disertakan dalam cetakan asli, serta cetakan ulang edisi lengkapnya.

  • Pada 24 November 1976, Tatsuki bermimpi tentang kematian mendadak Freddie Mercury, lalu kembali memimpikannya pada 29 November 1986, di mana ia melihat anggota band Queen lainnya dan patung seorang pria tak dikenal. Freddie Mercury meninggal pada 24 November 1991, lima belas tahun setelah Tatsuki memimpikan kematiannya.
  • Pada tahun 1992, Tatsuki juga bermimpi melihat potret seorang wanita dan mendengar suara bernama “Dianna”. Putri Diana meninggal lima tahun kemudian dalam kecelakaan mobil. Namun, Tatsuki menyatakan bahwa dalam mimpinya, tidak ada indikasi bahwa wanita tersebut akan meninggal. Penafsiran ini justru datang dari pembaca.
  • Namun yang paling menghebohkan justru datang dari sampul bukunya sendiri. Setelah gempa bumi dan tsunami dahsyat Tōhoku 2011, banyak yang menyoroti bahwa ilustrasi pada sampul manga The Future I Saw tampak sangat mirip dengan bentuk gelombang besar yang menghantam wilayah timur laut Jepang. Temuan ini membuat publik mulai menelusuri ulang isi manga dan mimpi-mimpi yang dicatat Tatsuki.

3. Sempat Muncul Peniru yang Mengaku sebagai Ryou Tatsuki

Popularitas The Future I Saw tidak hanya menarik perhatian pembaca, tetapi juga memicu kemunculan peniru yang mengaku sebagai Ryou Tatsuki, sang penulis asli. Ketika manga ini mulai ramai dibicarakan karena “ramalan”-nya, seorang pria mulai muncul di berbagai majalah dan wawancara sambil membawa klaim-klaim bombastis.

Ia mengaku telah meramalkan gempa bumi besar Hanshin dan kematian penyanyi legendaris Ozaki Yutaka. Bahkan, ia menyebarkan pernyataan bahwa Gunung Fuji akan meletus pada bulan Agustus—yang tentu saja tidak pernah terjadi.

4. Cetakan Ulangnya Picu Kegemparan dan Mengganggu Pariwisata Jepang

Ayataka Ebita, pejabat Badan Meteorologi Jepang, berbicara pada konferensi pers di Tokyo pada tanggal 5 Juli 2025.

Cetakan ulang The Future I Saw memuat tambahan teks mengejutkan:

“Bencana sesungguhnya akan terjadi pada Juli 2025”

Ia menggambarkan retakan besar di Laut Filipina yang akan memicu tsunami tiga kali lebih besar dari tragedi Tōhoku 2011. Ramalan ini bahkan diperbarui menjadi prediksi dampak asteroid pada 5 Juli 2025, yang dianggap sebagai “akhir dunia.”

Rumor ini menyebar ke berbagai negara Asia dan menimbulkan kekhawatiran publik. 1.198 gempa bumi yang terjadi di dekat Kepulauan Tokara, Jepang barat daya pada 25 Juni hingga 4 Juli 2025 menyebabkan netizen mengaitkannya dengan ramalan manga. Akhirnya menyebabkan pembatalan dan penundaan wisata ke Jepang, terutama dari Hong Kong.

Kepanikan publik membuat Badan Meteorologi Jepang turun tangan. Dalam konferensi pers pada 5 Juli, Ayataka Ebita dari badan tersebut menegaskan:

“Ini benar-benar kebetulan. Tidak ada hubungan sebab akibat.”

Meski sudah dibantah berkali-kali sebagai “rumor tak berdasar”, narasi kiamat ala The Future I Saw telanjur menyebar dan menjadi salah satu fenomena budaya paling aneh tahun ini.

5. Diadaptasi Jadi Film, Tapi Tanpa Keterlibatan Tatsuki

Karena viralnya ramalan tentang “Juli 2025”, sebuah film berjudul 4:18 AM, 5 Juli 2025 diumumkan. Namun, baik penerbit manga maupun Tatsuki sendiri menegaskan bahwa mereka tidak terlibat dalam produksi atau promosi film ini.

Itulah lima fakta menarik tentang The Future I Saw, manga yang bukan hanya mengguncang pembaca Jepang, tapi juga memicu kepanikan nyata di dunia nyata. Apakah ini sekadar kebetulan atau sebuah pertanda?

Tertarik meminang manga The Future I Saw dan membaca langsung “ramalan-ramalan” misteriusnya?
Klik [di sini] untuk membelinya langsung lewat Titip Jepang~

Ikuti terus berita terbaru dari kanal-kanal Titip Jepang! Yuk, baca artikel lainnya di sini^^ 

Jangan lupa Ikuti juga media sosial Titip Jepang:
Instagram: @titipjepang
Twitter: @titipjepang
Facebook: Titip Jepang