7 Rekomendasi Anime Terbaik dari Studio Madhouse yang Underrated versi Titip Jepang
Studio Madhouse sudah lama dikenal sebagai salah satu studio anime paling konsisten dalam menghadirkan kualitas visual yang memukau, adaptasi yang kuat, dan cerita yang mampu meninggalkan kesan mendalam. Namun di tengah dominasi judul anime yang sangat populer, ada banyak karya Madhouse yang justru tidak mendapatkan sorotan sebesar yang seharusnya. Beberapa di antaranya mungkin sering dibicarakan oleh para penggemar lama, tetapi tidak banyak muncul di radar penonton baru, padahal kontribusinya terhadap industri anime sangat berarti. Melalui gaya penceritaan yang berani dan pendekatan visual yang khas, Madhouse terus menunjukkan bahwa mereka mampu menghadirkan pengalaman menonton yang unik.
Pada artikel ini, MinTip akan membahas tujuh judul unggulan yang sering dianggap underrated meskipun menampilkan kualitas terbaik dari Madhouse. Setiap anime dalam daftar ini tidak hanya menarik dari segi cerita, tetapi juga memperlihatkan bagaimana Madhouse mampu mengeksekusi emosi, aksi, dan tema yang kompleks dengan sangat baik. Harapannya, daftar ini bisa membuka kembali apresiasi terhadap karya-karya mereka yang masih layak ditonton hingga sekarang. Titipers penasaran? Simak daftar lengkapnya di bawah ini!
7. Chihayafuru


Chihayafuru adalah salah satu karya Madhouse yang memadukan anime bergenre sport tradisional dengan drama personal yang menyentuh hati. Ceritanya mengikuti Chihaya Ayase, seorang gadis yang selalu dianggap kalah bersinar dibanding kakaknya hingga ia merasa tidak memiliki mimpi yang benar-benar miliknya. Hidup Chihaya berubah ketika ia bertemu Arata Wataya, siswa pindahan yang memiliki impian menjadi pemain karuta terbaik di Jepang. Dari sinilah Chihaya mulai jatuh cinta pada karuta, sebuah permainan kartu yang mengandalkan kecepatan, hafalan puisi klasik, dan insting yang tajam. Bersama Arata dan Taichi Mashima, sahabat masa kecilnya yang selalu hidup di bawah tekanan keluarga, mereka bertiga menghabiskan masa kecil dengan berlatih setiap hari. Namun keadaan memisahkan mereka, meninggalkan kenangan yang terus membayangi langkah masing-masing.
Saat memasuki masa SMA, Chihaya memperlihatkan perkembangan karakter yang sangat hangat ketika ketiganya kembali dipertemukan oleh dunia karuta kompetitif. Chihaya yang penuh semangat mendirikan klub karuta di sekolahnya dan mengajak berbagai teman baru yang memiliki kepribadian unik untuk ikut terjun dalam olahraga tradisional ini. Dari pertandingan yang menegangkan hingga momen keakraban yang sederhana, Chihayafuru menunjukkan perjalanan penuh emosi tentang persahabatan, tekad, dan bagaimana seseorang menemukan jati dirinya melalui hal yang mereka cintai. Lewat animasi yang memanjakan mata dan ritme cerita yang stabil, Madhouse berhasil menghadirkan pengalaman menonton yang menyentuh sekaligus memotivasi.
6. Claymore


Claymore adalah salah satu karya Madhouse yang menghadirkan dunia gelap penuh monster dan tragedi, dibalut dengan aksi yang intens. Ceritanya mengikuti Clare, seorang Claymore yang merupakan prajurit hasil rekayasa setengah manusia dan setengah youma. Ia datang ke desa Raki tepat setelah monster pemakan manusia menyerang dan menghancurkan keluarganya. Clare menyelamatkan Raki, tetapi setelah tragedi tersebut, Raki justru diusir dari desanya sendiri. Tidak punya tempat untuk kembali, Raki memutuskan mengikuti Clare dalam perjalanan panjangnya memburu youma yang berkeliaran dari satu kota ke kota lainnya. Sejak awal, penonton dibawa menyelami keseharian Clare yang penuh risiko, serta bagaimana Claymore harus tetap menjaga sisi kemanusiaannya agar tidak tenggelam dalam insting iblis yang mereka miliki.
Saat Clare dan Raki terus bepergian, studio Madhouse berhasil memperlihatkan lapisan-lapisan misteri mengenai organisasi yang menciptakan para Claymore dan hubungan mereka dengan para youma. Setiap pertempuran tidak hanya menampilkan adegan aksi yang brutal, tetapi juga menyingkap masa lalu Clare yang menyakitkan dan alasan mengapa ia memilih jalan hidup berbahaya ini. Dari pertemuan dengan sesama prajurit hingga konflik moral yang muncul akibat identitas mereka sebagai makhluk setengah monster, Claymore menawarkan cerita yang penuh ketegangan sekaligus melankolis. Pendekatan visual khas Madhouse membuat nuansa dunia yang suram terasa lebih hidup, menjadikan Claymore salah satu anime dark fantasy yang patut diapresiasi kembali.
5. Hajime no Ippo


Hajime no Ippo adalah salah satu karya Madhouse yang berhasil menghadirkan perjalanan seorang underdog dengan cara yang sangat emosional dan membumi. Ceritanya mengikuti Makunouchi Ippo, seorang remaja berusia 16 tahun yang setiap hari membantu ibunya menjalankan usaha keluarga. Rutinitas berat dan sifatnya yang pendiam membuat Ippo sering menjadi sasaran perundungan, hingga pada suatu hari ia diselamatkan oleh Mamoru Takamura, seorang petinju profesional. Takamura membawa Ippo ke Kamogawa Boxing Gym, tempat yang perlahan membuka mata Ippo bahwa dirinya memiliki bakat terpendam di dunia tinju. Dari remaja yang tidak percaya diri, Ippo menemukan alasan untuk berdiri lebih kuat dan mulai berlatih dengan tekad yang tumbuh dari rasa ingin tahu terhadap apa arti kekuatan sejati.
Dalam pengembangan ceritanya, Madhouse berhasil menampilkan bagaimana proses latihan, kerja keras, dan mentalitas pejuang menjadi inti dari perkembangan Ippo. Meskipun Mamoru meragukan tekad Ippo dan memberinya tantangan yang dianggap mustahil, Ippo tidak menyerah dan menekuni setiap tahap latihan dengan penuh ketulusan. Perjalanan ini mempertemukannya dengan teman-teman seperjuangan, lawan-lawan tangguh, serta momen-momen yang mengajarkan bahwa kekuatan bukan hanya tentang memukul lebih keras, melainkan tentang kepercayaan diri dan kemauan untuk terus bangkit. Melalui visual yang solid dan penyajian cerita yang hangat, Madhouse berhasil menjadikan Hajime no Ippo salah satu anime olahraga paling inspiratif yang tetap memikat hingga sekarang.
4. Death Parade


Death Parade adalah salah satu karya Madhouse yang menawarkan premis unik tentang apa yang terjadi setelah manusia meninggal. Ceritanya berpusat di Quindecim, sebuah bar misterius tempat orang-orang yang meninggal pada waktu yang sama dikumpulkan untuk menjalani permainan yang mempertaruhkan jiwa mereka. Di balik meja bar berdiri Decim, arbiter yang tenang dan hampir tidak menunjukkan emosi, namun memiliki tanggung jawab berat untuk menentukan apakah seseorang layak bereinkarnasi atau harus jatuh ke dalam kehampaan.
Melalui permainan yang tampak sederhana seperti darts, bowling, atau bahkan permainan duel, Death Parade mengungkap karakter asli para tamu yang sering kali tersembunyi di balik kenangan dan ketakutan mereka. Konsep moralitas yang ditampilkan studio Madhouse pada anime ini terasa kuat karena setiap permainan memperlihatkan sifat manusia yang paling rapuh dan paling gelap. Seiring cerita berjalan, ceritanya memperdalam konflik internal Decim yang mulai goyah setelah kehadiran seorang wanita amnesiak berambut hitam yang tiba-tiba muncul di Quindecim. Ia bukan sekadar tamu biasa, tetapi seseorang yang memaksa Decim melihat pekerjaannya dari sudut pandang yang berbeda. Interaksi mereka membuka diskusi emosional tentang empati, penilaian, dan apakah manusia dapat benar-benar dipahami hanya dari keputusan ekstrem yang mereka ambil di bawah tekanan permainan.
Death Parade menyajikan drama psikologis dengan suasana yang elegan tetapi menyayat, memperlihatkan bagaimana setiap keputusan kecil bisa menentukan takdir seseorang. Dengan gaya visual yang memukau dan atmosfer yang khas, Madhouse berhasil menciptakan pengalaman menonton yang filosofis sekaligus menggugah emosi.
3. Black Lagoon


Black Lagoon adalah salah satu karya Madhouse yang menampilkan dunia kejahatan internasional dengan gaya yang keras dan penuh adrenalin. Ceritanya mengikuti Rokurou Okajima, seorang salaryman biasa yang menghabiskan hidupnya mengejar jabatan di perusahaan tanpa benar-benar merasa hidup. Semuanya berubah ketika ia diculik oleh Lagoon Company, sebuah kelompok tentara bayaran yang beroperasi tanpa belas kasihan.
Setelah mengetahui bahwa perusahaannya tidak berniat menyelamatkannya, Rokurou justru mengambil keputusan mengejutkan dengan bergabung bersama kelompok yang menculiknya. Langkah ini membawanya ke Roanapur, kota gelap dan sarang kriminal di mana hukum hanya menjadi formalitas dan kesalahan sekecil apa pun dapat berujung maut. Transformasi Rokurou dari pegawai kantoran yang penurut menjadi seseorang yang harus bertahan di dunia tanpa moral menjadi fokus utama yang diadaptasi oleh studio Madhouse dengan penuh ketegangan.
Dalam kehidupan barunya sebagai bagian dari Lagoon Company, Madhouse berhasil memperlihatkan dinamika penuh konflik antara Rokurou dan rekan-rekannya, terutama Revy yang impulsif dan kejam namun memiliki prinsip hidupnya sendiri. Pertarungan, transaksi gelap, hingga pertaruhan nyawa menjadi hal yang biasa bagi mereka, sementara Rokurou terus berjuang mempertahankan sisa kemanusiaannya di tengah dunia yang mendorongnya untuk berubah menjadi lebih keras. Serial ini tidak hanya menampilkan aksi tembak-menembak yang brutal, tetapi juga menggali dilema moral, trauma masa lalu para karakternya, dan bagaimana lingkungan dapat membentuk seseorang. Dengan visual yang tajam dan gaya penceritaan yang lugas, Madhouse berhasil menjadikan Black Lagoon sebagai salah satu anime action-crime paling berkesan yang masih relevan hingga sekarang.
2. A Place Further Than The Universe


A Place Further Than the Universe adalah salah satu anime adaptasi studio Madhouse yang dikenal karena kemampuannya membangun cerita petualangan remaja dengan sentuhan emosional yang sangat kuat. Kisahnya berfokus pada Mari Tamaki, seorang siswi SMA yang selalu dipenuhi rasa ingin tahu terhadap dunia yang lebih luas, tetapi terhalang oleh rasa takut dan keraguan terhadap dirinya sendiri. Ia merasa sudah terlalu lama membiarkan masa mudanya berlalu tanpa melakukan sesuatu yang berarti, hingga sebuah pertemuan dengan Shirase Kobuchizawa mengubah segalanya.
Shirase memiliki tekad keras untuk pergi ke Antartika demi mencari ibunya yang hilang, dan keberanian inilah yang membuat Mari berani mengambil langkah pertama keluar dari zona nyamannya. Pada anime ini, Madhouse berhasil menggambarkan pergulatan batin Mari dengan cara yang sangat manusiawi, sehingga penonton dapat merasakan ketakutan sekaligus keinginannya untuk tumbuh.
Saat perjalanan mereka mulai terbentuk, anime ini menghadirkan dinamika hangat antara Mari, Shirase, Hinata, dan Yuzuki yang masing-masing membawa perjuangan dan mimpi pribadi. Dari mengumpulkan dana, menghadapi orang-orang yang meremehkan tekad mereka, hingga persiapan menuju salah satu tempat paling ekstrem di bumi, tiap langkah memperlihatkan seberapa besar keberanian yang dibutuhkan untuk mengejar sesuatu yang tampak mustahil. Ketika akhirnya mereka berlayar menuju Antartika, cerita berkembang menjadi petualangan penuh makna tentang persahabatan, kehilangan, dan pencarian jati diri. Visual yang lembut dan atmosfer yang tenang khas Madhouse semakin memperkuat kesan mendalam dari perjalanan emosional ini, menjadikannya salah satu anime coming-of-age terbaik dalam satu dekade terakhir.
1. Orb: On the Movement of the Earth


Orb: On the Movement of the Earth adalah salah satu proyek terbaru Madhouse yang menampilkan kisah historis dengan nuansa berat dan penuh konflik batin. Ceritanya berpusat pada Rafal, seorang anak jenius berusia dua belas tahun yang hidup berdasarkan logika ketat demi mendapat pengakuan dari masyarakat. Ia berencana mempelajari teologi, bidang yang paling dihormati pada Polandia abad ke-15, tetapi pertemuannya dengan seorang pria misterius mengguncang seluruh keyakinannya. Untuk pertama kalinya, Rafal merasakan dorongan emosional yang tidak dapat ia jelaskan secara rasional: hasrat mendalam untuk memahami astronomi. Dari sini, ceritanya berhasil menggambarkan dengan halus bagaimana Rafal mulai mempertanyakan struktur sosial, dogma, serta batasan yang ia ciptakan sendiri, sehingga penonton dapat merasakan tumbuhnya keberanian kecil dalam dirinya.
Saat Rafal mulai mendalami gagasan heliosentrisme, anime ini berhasil menyoroti betapa berbahayanya dunia ilmiah pada masa itu ketika pandangan yang berseberangan dari Gereja dapat berujung pada siksaan dan kematian yang mengerikan. Rafal menyadari bahwa membuktikan kebenaran ilmiah bukan sekadar soal perhitungan akurat atau teori kokoh, melainkan perjuangan hidup dan mati di bawah pengawasan otoritas yang tak bisa disentuh. Ia harus melakukan penelitiannya secara sembunyi-sembunyi, berjuang melawan rasa takut dan tekanan moral yang menghantuinya setiap saat. Cerita ini menampilkan drama intelektual yang tegang, dibalut visual atmosferik khas Madhouse yang memperkuat tema tentang keberanian, pengetahuan, dan harga yang harus dibayar oleh orang-orang yang mencoba melihat dunia apa adanya, dan bukan hanya seperti yang diperintahkan untuk dipercaya.
Nah, jika Titipers tertarik dengan anime Orb: On the Movement of the Earth ini, MinTip telah membuatkan fakta menarik seputar anime ini yang dapat Titipers baca di tautan berikut ini!
Sumber: My Anime List, Comicbook.com
Ikuti terus berita terbaru dari kanal-kanal Titip Jepang ya! Yuk, baca artikel lainnya di sini^^
Jangan lupa Ikuti juga media sosial Titip Jepang:
Instagram: @titipjepang
Twitter: @titipjepang
Facebook: Titip Jepang
