7 Upper Moon Demon Slayer yang Mewakili 7 Dosa Besar Manusia

blog-7 Upper Moon Demon Slayer yang Mewakili 7 Dosa Besar Manusia

Berbeda sekali dengan Hashira yang gagah dan mulia, para Upper Moon dalam kisah Demon Slayer justru berdiri di sisi yang berlawanan. Mereka adalah iblis terkuat di bawah kendali Muzan Kibutsuji, penguasa kegelapan yang memberi mereka kekuatan tak terbayangkan. Namun, di balik kekuatan yang membuat para pemburu iblis ketakutan, tersembunyi sisi lain yang lebih dalam dan kelam.

Para Upper Moon bukan sekadar monster haus darah, mereka adalah cerminan dari tujuh dosa mematikan yang selama ini digambarkan dalam banyak tradisi dan kepercayaan. Setiap iblis memiliki kepribadian, masa lalu, serta tindakan yang lahir dari dosa tertentu, entah itu keserakahan, amarah, iri hati, atau hawa nafsu. Justru karena itulah, mereka tidak hanya menjadi lawan yang menakutkan, tetapi juga sosok yang tragis, karena pada akhirnya mereka adalah manusia yang terjebak dalam kelemahan dan keburukan diri sendiri.

1. Kokushibo

Dosa: Iri hati (Envy) dan Keserakahan (Greed)

Kokushibo adalah sosok yang sangat unik di jajaran Upper Moon karena ia dulunya adalah seorang manusia sekaligus pembasmi iblis di era Sengoku. Hidupnya dibayangi oleh sosok saudaranya, Yoriichi, pengguna pernapasan pertama sekaligus pembasmi iblis terkuat sepanjang sejarah. Rasa rendah diri yang terus menumpuk membuatnya diliputi iri dan penyesalan, hingga akhirnya ia memilih jalan kegelapan dengan menerima tawaran Muzan untuk berubah menjadi iblis. Sebagai iblis, Kokushibo tetap menunjukkan sisi yang tenang, jarang berbicara, dan menyerang dengan efisiensi yang dingin dan mematikan. Tidak heran jika bahkan sesama Upper Moon pun menghormati, sekaligus takut pada kekuatannya.

Dengan menggabungkan kekuatan iblis dan teknik pernapasan, Kokushibo melahirkan jurus yang benar-benar mematikan. Teknik Pernapasan Bulan miliknya sarat dengan variasi serangan, dipadukan dengan kecepatan dan kekuatan iblis yang luar biasa. Pedangnya sendiri bukanlah senjata biasa, melainkan bagian dari tubuhnya yang bisa ia ubah bentuk dan panjangnya sesuka hati, memberikan keunggulan jangkauan dan daya hancur. Kokushibo jelas mencerminkan dua dosa besar manusia, yaitu iri hati dan keserakahan. Ia iri pada kekuatan Yoriichi, dan serakah akan kekuatan lebih besar demi menyaingi saudaranya. Tragisnya, meski sudah menjadi iblis terkuat di bawah Muzan, ia tetap tak pernah benar-benar melampaui Yoriichi.

2. Doma

Dosa: Kerakusan (Gluttony)

Doma adalah iblis Upper Moon peringkat dua yang punya reputasi unik. Meski kekuatannya sangat besar, ia justru tidak dihormati oleh sesama iblis, bahkan Muzan sendiri tidak terlalu menyukainya. Penyebabnya ada pada kepribadiannya yang terlalu santai, ramah di permukaan, tapi sama sekali tidak punya empati. Ia terbiasa memalsukan ekspresi dan seolah peduli, padahal sebenarnya kosong tanpa emosi. Menariknya, dengan sikap itu ia berhasil memimpin sebuah sekte besar yang menyembahnya sebagai pemimpin sekaligus dewa.

Dalam cerita Demon Slayer, Doma punya peran penting dalam latar belakang beberapa karakter. Ia adalah orang yang mengubah Gyutaro dan Daki menjadi iblis, serta membunuh adik Shinobu dan ibu Inosuke. Kekuatannya berpusat pada es dan dingin, yang membuatnya bisa menciptakan serangan mematikan maupun konstruksi es yang bisa bergerak sendiri. Meski mampu mengakhiri pertarungan dengan cepat, Doma lebih suka bermain-main dengan lawannya. Sosoknya sering dilihat sebagai simbol kerakusan, selalu ingin menelan lebih banyak, tanpa pernah benar-benar merasa puas.

3. Akaza

Dosa: Amarah (Wrath)

Akaza pertama kali muncul di akhir arc Mugen Train dan langsung mencuri perhatian lewat pertarungan sengitnya melawan Rengoku. Dari situ terlihat betapa kuatnya ia, sekaligus betapa besar kecintaannya pada pertarungan. Tidak seperti kebanyakan iblis yang hanya ingin memangsa manusia, Akaza lebih terobsesi dengan kekuatan lawan-lawannya, bahkan tidak segan memberi pujian di tengah duel. Namun, sikapnya ini juga membuatnya sering bermasalah dengan sesama iblis Upper Moon lainnya. Ia sangat membenci Doma karena perbedaan prinsip—Akaza berpegang teguh pada aturan untuk tidak memakan wanita, sementara Doma justru lebih suka menjadikan wanita sebagai korban. Selain itu, Akaza juga menyimpan rasa rendah diri terhadap Doma dan Kokushibo yang lebih kuat darinya, dan dendam ini membuatnya semakin terobsesi untuk membuktikan diri.

Sebagai petarung sejati, seni iblis darah Akaza berbentuk teknik bela diri yang memungkinkannya melancarkan serangan jarak dekat dengan kecepatan dan kekuatan luar biasa. Ia bahkan bisa bertahan hidup setelah dipenggal berkat tekad yang nyaris tak bisa dipatahkan. Meski begitu, Akaza dianggap sebagai salah satu iblis paling “manusiawi” karena komitmennya untuk tidak pernah menyentuh wanita. Ia melambangkan dosa amarah, dengan hasrat tak terbendung untuk terus bertarung, kebenciannya terhadap Doma, dan tekadnya untuk suatu hari menumbangkan Kokushibo. Masa lalunya juga tak kalah kelam, di mana ia berubah menjadi iblis setelah kehilangan orang-orang yang dicintainya dan membantai dojo lawan dalam amukan tanpa kendali.

4. Hantengu

Dosa: Kemalasan (Sloth)

Hantengu, iblis Upper Moon Peringkat 4, mungkin terlihat paling pengecut di antara para Upper Moon lainnya, tapi justru di situlah letak bahayanya. Di balik wajah pemalunya yang selalu merangkak dan menangis ketakutan, Hantengu menyimpan kemampuan menipu yang mematikan. Setiap kali kepalanya dipenggal, tubuhnya akan memecah menjadi beberapa klon iblis dengan kepribadian berbeda, masing-masing melambangkan emosi tertentu. Ada Sekido yang penuh amarah dengan serangan listrik, Karaku yang mewakili kesenangan lewat hembusan angin kuat, Aizetsu dengan tombak penuh kesedihan, serta Urogi yang riang tapi mampu terbang sambil menyerang dengan suara memekakkan telinga. Keempatnya bahkan bisa menyatu menjadi Zohakuten, perwujudan kebencian, yang menguasai seluruh kekuatan mereka sekaligus kemampuan unik manipulasi kayu. Semua ini menjadikan Hantengu lawan yang tak hanya sulit ditebak, tapi juga sangat berbahaya.

Namun, di balik kerumitan wujudnya, Hantengu sebenarnya melambangkan dosa kemalasan. Ia lebih suka bersembunyi di balik klon-klonnya ketimbang bertarung langsung, menunggu hasil tanpa mengambil risiko sendiri. Sifat pengecut ini bukan hanya terlihat saat ia jadi iblis, tapi juga sejak masih manusia. Dulunya, ia sering berpura-pura buta atau cacat hanya untuk memancing simpati orang lain, lalu mencuri bahkan membunuh mereka yang lengah.

5. Daki – Dosa Nafsu (Lust)

Dosa: Nafsu (Lust)

Daki adalah iblis peringkat enam atas dari Dua Belas Kizuki yang berbagi posisi dengan kakaknya, Gyutaro. Penampilannya cantik memesona, namun di balik wajah muda itu tersembunyi sifat berbahaya. Senjatanya berupa obi merah muda yang bisa ia kendalikan layaknya anggota tubuh tambahan—mampu menyerang, menjebak, hingga berfungsi secara independen. Meski begitu, kekuatannya baru mencapai puncak saat semua obi kembali bersatu dengannya.

Sebagai foil bagi Nezuko Kamado, Daki juga merupakan adik perempuan yang terikat erat dengan kakaknya. Bedanya, Nezuko menyalurkan kasih sayang dengan melindungi manusia, sementara Daki larut dalam egoisme dan kegemaran menyiksa korban. Terobsesi pada kecantikan dan status, ia menjadikan penampilannya sebagai senjata sekaligus sumber validasi diri. Hal ini menjadikannya simbol nafsu, sosok yang hidup demi pesona, pengakuan, dan kekuasaan yang bisa ia raih dari keduanya.

6. Gyokko

Dosa: Kesombongan (Pride)

Gyokko adalah anggota Dua Belas Kizuki dengan peringkat Upper Rank Five, berada setingkat di atas Gyutaro dan Daki. Ia punya penampilan yang paling mengerikan di antara para iblis Upper Moon, tubuhnya pucat tanpa kaki, muncul dari sebuah pot berhias, dengan mulut di tempat mata seharusnya berada dan mata tersebar di dahi serta dagu. Meski terkesan ramah karena kadang memberi “hadiah” pada rekan sesama bulan atas, Gyokko sama sadisnya dengan mereka, menikmati penderitaan manusia layaknya sebuah pertunjukan seni.

Dalam pertempuran, Gyokko mengandalkan potnya yang dapat memanggil gerombolan iblis mirip ikan dengan kemampuan unik, serta memungkinkannya berpindah tempat atau menyerang menggunakan tentakel besar. Ia juga bisa berubah ke wujud asli yang lebih humanoid dengan sisik, memperkuat gaya bertarungnya secara langsung. Arogansinya terhadap “seni” aneh ciptaannya menjadikan Gyokko perwujudan kesombongan, selalu menganggap dirinya lebih unggul daripada siapa pun, baik manusia maupun sesama iblis.

7. Gyutaro

Dosa: Iri hati (Envy)

Gyutaro adalah iblis Upper Rank Six yang berbagi posisi dengan adiknya, Daki, dalam Entertainment District Arc. Walau wajah depan kelompok ini lebih banyak ditunjukkan lewat Daki, sebenarnya Gyutaro-lah yang dianggap lebih kuat oleh Muzan. Sejak kecil ia hidup dalam penderitaan—tubuhnya kurus, sakit-sakitan, dan sering dihina. Satu-satunya orang yang selalu ada bersamanya hanyalah Daki. Dalam pertempuran, ia menggunakan sabit beracun yang dipadukan dengan teknik darah untuk menyerang lawan.

Secara tematik, Gyutaro sering dipandang sebagai simbol dari rasa iri. Ia membenci orang-orang yang memiliki apa yang tidak pernah ia miliki—kesehatan, penampilan menarik, atau kehidupan yang layak. Iri hati inilah yang membuatnya kejam, berbeda dengan Tanjiro yang justru tumbuh dengan penuh empati meski sama-sama berjuang demi adik perempuannya. Dengan begitu, Gyutaro bisa dilihat sebagai cerminan gelap dari Tanjiro, sekaligus representasi sisi manusia yang dikendalikan oleh rasa iri hati.

Itulah 7 representatif dosa mematikan yang hadir dalam dunia Demon Slayer. Kehadiran para Upper Moon bukan hanya sekadar menambah ketegangan dalam cerita, tetapi juga membawa simbolisme yang dalam tentang sifat-sifat buruk manusia. Dari kesombongan Kokushibo hingga iri hati Gyutaro, semuanya memberi lapisan makna yang membuat Demon Slayer terasa lebih dari sekadar kisah pertempuran manusia dan iblis. Jadi, mana dari mereka yang menurutmu paling menggambarkan dosa manusia di dunia nyata?

Sumber: screenrant ; villains.fandom ; instagram/asakusamedia ; gamerant

Ikuti terus berita terbaru dari kanal-kanal Titip Jepang! Yuk, baca artikel lainnya di sini^^ 

Jangan lupa Ikuti juga media sosial Titip Jepang:
Instagram: @titipjepang
Twitter: @titipjepang
Facebook: Titip Jepang