7 Fakta Menarik Orb: On the Movement of the Earth yang Wajib Titipers Ketahui
Chi: Chikyuu no Undou ni Tsuite atau yang juga dikenal dengan nama Orb: On the Movement of the Earth adalah salah satu anime underrated yang tayang sejak Fall 2024 kemaren. Anime yang membahas tentang perkembangan heliosentrisme pada abad ke-15 di Eropa ini berhasil memukau banyak fans yang menonton anime-nya dari berbagai aspek, mulai dari grafis yang indah, penceritaan yang unik, perkembangan karakter yang menawan, hingga topik yang terbilang tidak biasa. Ditambah, anime ini memiliki nilai filosofi yang mendalam jika dipikirkan dengan lebih matang, membuat hampir semua elemen di anime ini dapat dikatakan sempurna. Bahkan, beberapa fans juga mengakui bahwa pandangan mereka terhadap langit berubah sejak menonton anime ini.
Pada artikel ini, Mimin akan membagikan 7 fakta tentang anime Orb: On the Movement of the Earth ini kepada Titipers, dimana di antaranya mungkin saja Titipers belum ketahui. Tertarik dengan topiknya? Yuk, simak penjelasannya di bawah ini!
1. Protagonis di Anime ini Berganti-ganti

Tidak seperti kebanyakan anime seinen lainnya yang hanya berfokus kepada cerita satu MC, Orb: On the Movement of the Earth sampai sekarang telah memiliki 4 karakter utama yang berbeda-beda. Kisah perkembangan heliosentrisme pada abad ke-15 ini dimulai oleh Rafal yang dilanjutkan oleh orang-orang dari generasi yang berbeda-beda.
Hal ini terjadi karena pada masa itu, heliosentrisme, atau ilmu yang menganggap matahari sebagai pusat alam semesta dianggap sesat, menyebabkan orang-orang yang mempercayai dan meneliti ilmu ini diburu oleh perserikatan Gereja Ortodoks pada masa tersebut. Di Orb: On the Movement of the Earth, kisahnya tidak berfokus kepada cerita hidup sang MC, melainkan bagaimana perkembangan heliosentrisme itu terjadi di abad ke-15 tersebut, yang dimana kepercayaan ini selalu ada dari generasi ke generasi, karena pasti, akan selalu ada orang yang penasaran terhadap ‘kebenaran’ dunia ini.
2. Terinspirasi dari Sejarah Asli yang Ada di Dunia Nyata

Orb: On the Movement of the Earth sendiri dapat dikatakan sebagai sejarah yang “dianimekan” karena latar dan kisahnya memang terjadi di dunia nyata pada masa lalu. Di dunia nyata, heliosentrisme ini sempat dilarang dan dianggap sesat oleh para pembuka agama Kristen pada abad ke-15 belas, karena mereka mempercayai ilmu geosentrisme, yang menganggap bumi sebagai pusat alam semesta. Percaya akan heliosentrisme sama saja mempercayai ilmu sesat dan menentang kehendak Tuhan, menjadikan orang-orang yang mengembangkan ilmu ini bisa saja dihukum jika ketahuan. Salah satu yang terkenal adalah kisah Galileo Galilei yang mendapatkan hukuman tahan rumah seumur hidup karena mencoba mengembangkan ilmu ini. Jadi, anime Orb: On the Movement of the Earth berhasil “menceritakan kembali” sejarah dengan storytelling yang sangat menarik.
3. Mengandung Filosofi yang Mendalam

Anime Orb: On the Movement of the Earth ini bukan sekedar menceritakan tentang perkembangan heliosentrisme ini di abad ke-15, tetapi anime ini memiliki makna filosofi yang sangat mendalam. Mulai dari bagaimana pandanga seseorang terhadap eksistensi Tuhan, hingga rasionalitas dan keindahan dunia. Salah satu adegan yang menarik tentang membahas filosofi ini terdapat saat Draka yang berdebat dengan Schmitt tentang kerohanian manusia yang mempercayai dengan yang tidak mempercayai Tuhan. Selain itu, juga banyak sekali adegan di anime ini yang memiliki pesan tersirat yang menyampaikan makna-makna mendalam tentang kebebasan manusia. Dengan demikian, Orb: On the Movement of the Earth tidak hanya menceritakan kembali sejarah ilmiah, tetapi juga mengajak kita sebagai penonton merenungkan nilai-nilai kebebasan berpikir dan keberanian intelektual dalam menghadapi tantangan zaman.
4. Akurasi Ilmiah

Karena memang Orb: On the Movement of the Earth adalah anime yang terinspirasi dari sejarah, sehingga unsur “fantasi” seperti kekuatan super tidak dapat ditemukan dalam anime ini. Anime ini juga secara langsung menyiratkan bahwa tidak semua MC dapat selamat dari kematian berkat “plot armor”, menjadikannya benar-benar terasa seperti menyaksikan kisah nyata yang tragis namun indah. Selain itu, di anime ini juga menampilkan bagaimana para MC ini mencoba meneliti dan membuktikan kebenaran heliosentrisme, dimana hal ini sesuai dengan dunia nyata.
Meneliti sesuatu tidak bisa dilakukan secara instan, tetapi memerlukan sebuah proses yang panjang mulai dari observasi hingga publikasi agar penelitian yang dilakukan tersebut valid dan dapat diterima oleh masyarakat. Dalam anime Orb: On the Movement of the Earth ini, proses penelitian ini dilakukan dengan sangat akurat dan sangat panjang, bahkan satu orang saja belum cukup untuk membuktikan kebenaran ilmu tersebut.
5. Setiap Karakter Berkembang, Mulai dari Protagonis Hingga Antagonis Sekalipun

Salah satu yang membuat anime Orb: On the Movement of the Earth ini menarik adalah bagaimana para karakter-karakter di anime ini memiliki kisah mereka sendiri, tidak hanya para MC, tetapi juga antagonis hingga karakter sampingan sekalipun punya kisah mereka masing-masing. Berkat hal ini, kita dapat menyaksikan bagaimana setiap karakter tersebut terus berkembang dan maju, seperti Jolenta yang awalnya hanya anak perempuan penakut berkembang menjadi seorang pemimpin pasukan kebebasan, Oczy yang tidak bisa menatap langit karena trauma berkembang menjadi salah satu orang yang membuktikan kebenaran dari heliosentrisme, dan lainnya. Yang paling menarik adalah kita juga dapat melihat perkembangan sang antagonis, yaitu Nowak yang di akhir hidupnya berhasil berdamai dengan paham heliosentris.
6. Lagu Openingnya Diciptakan Selama 2 Tahun
Lagu opening dari anime Orb: On the Movement of the Earth ini berjudul “Kaijuu” yang dibawakan oleh band rock asal Jepang bernama Sakanaction. Lagu ini dirilis sebagai single pada 20 Februari 2025, menandai karya pertama Sakanaction dalam dunia anime, dimana lagu ini berhasil mencapai peringkat kedua di Oricon Combined Singles Chart dan Billboard Japan Hot 100. Dalam pengakuannya, sang vokalis Yamaguchi Ichiro mengakui bahwa ia menulis lagu ini selama 2 tahun lamanya saat ia menghadapi perjuangan pribadi melawan depresi. Berkat dedikasinya ini, lagu Kaijuu terasa seperti lagu yang sangat sempurna untuk anime Orb: On the Movement of the Earth ini, dimana setiap liriknya terasa seperti cerita dari para MC.
7. Tsuda Kenjiro Sudah “Meramalkan” Perannya Sebagai Nowak Sebelum Animenya Dirilis


Dua tahun sebelum Orb: On the Movement of the Earth diumumkan akan diumumkan mendapatkan adaptasi anime, Tsuda Kenjiro dan dua seiyuu lainnya pernah hadir dalam acara TV Jepang yang berjudul “Seiyuu Wacha Wacha“. Dalam acara tersebut, Tsuda Kenjiro sempat ditanyai tentang manga terbaik apa yang menurutnya layak untuk dijadikan anime, dan di sana Tsuda-san menjawab manga “Orb: On the Movement of the Earth” ini.
Ia mengakui bahwa ceritanya benar-benar membuat dirinya tertarik untuk mengikuti alurnya. Bahkan ia mengakui bahwa jika manga ini berhasil mendapatkan adaptasi anime, ia ingin sekali untuk mengisi suara dari karakter Nowak. Dan akhirnya pada Fall 2024, saat anime ini dirilis, Tsuda Kenjiro benar-benar menjadi pengisi suara dari karakter Nowak dalam anime ini, dimana role-nya sebagai sang antagonis ini berhasil ia bawakan dengan sangat sempurna.
Sekian dari fakta-fakta mnearik tentang anime Orb: On the Movement of the Earth. Bagaimana, apakah Titipers adalah salah satu fans dari anime? Silahkan tinggalkan komentar yah!
Ikuti terus berita terbaru dari kanal-kanal Titip Jepang ya! Yuk, baca artikel lainnya di sini^^
Jangan lupa Ikuti juga media sosial Titip Jepang:
Instagram: @titipjepang
Twitter: @titipjepang
Facebook: Titip Jepang