KATEGORI

Belum ada Produk di keranjang kamu, yuk cari produk incaran kamu di sini!

Crunchyroll Expo: Obrolan Pencipta A Couple of Cuckoos dengan Aktris Seiyuu-nya

Mangaka A Couple of Cuckoos, Miki Yoshikawa dan aktris seiyuu, Akari Kitō yang mengisi suara Erika Amano berbicara kepada para hadirin di acara Crunchyroll Expo. Mereka berbicara melalui sebuah video yang telah direkam sebelumnya. Di video tersebut, mereka berdua merefleksikan cerita dan berbagi perspektif mereka tentang pekerjaan mereka di serial ini, terutama mengenai karakter Erika Amano. Di akhir video, mereka berdua menunjukkan gambar Erika, tetapi sayangnya, dua shikishi bergambar itu bukan yang akan diundi di akhir panel. Sebagai gantinya, empat peserta yang beruntung dapat menerima shikishi berbeda yang ditandatangani oleh Kito dan Yoshikawa.

Manga A Couple of Cuckoos dirilis pada tahun 2020, berkisah tentang anak yang tertukar saat lahir, Nagi Umino dan Erika Amano. Melalui serangkaian peristiwa, orang tua mereka memutuskan untuk menikahkan mereka, dan mereka akhirnya tinggal bersama. Anime ini mulai ditayangkan pada April 2022 dan akan mencapai akhir musim pertamanya pada minggu pertama Agustus.

Panel pun berubah ke sesi tanya jawab Kito dengan Yoshikawa. Ini adalah kesempatan langka baginya untuk berpartisipasi dalam acara seperti ini, membuat penggemar jadi senang. Ketika ditanya tentang adaptasi anime, Yoshikawa mengungkapkan dia sudah dapat tawaran untuk adaptasi anime ini ketika volume pertama baru diterbitkan. Dia menyebutkan bahwa dia adalah tipe orang yang akan kesulitan untuk mengembangkan sebuah cerita jika dia memikirkan tentang adaptasinya, jadi dia menjauhkan anime dari pikirannya agar bisa fokus menulis cerita yang bagus saja. Mengenai inspirasinya untuk Cuckoo, dia merenungkan berapa banyak cerita boy-meets-girl yang dia tulis sejak Yamada-kun and the Seven Witches (Red, manga garapan dia sebelumnya). Awalnya, dia berpikir bahwa orang yang benar-benar bertolak belakang satu sama lain akan menjadi pasangan yang baik, begitulah cara dia membuat garis besar cerita untuk orang kaya dan miskin. Kemudian, dia memutuskan pada premis anak tertukar saat lahir setelah melakukan brainstorming bagaimana pertemuan dua karakter utama. Kito bertanya kepada Yoshikawa seberapa terlibatnya dia dalam penggarapan animasi, dan yang mengejutkan, keterlibatannya sangatlah dalam. Yoshikawa telah menjadi bagian proses pembuatan anime sejak awal, tetapi karena COVID-19, dia harus membagikan rencananya untuk plot dan dialog dengan staf anime dari jarak jauh. Dia juga akan memeriksa dialog dan naskah dan memberikan feedback kepada sutradara dan semua orang. Kito ingat bagaimana Yoshikawa juga menghadiri sesi rekaman (dengan para seiyuu).

Dalam hal apa yang ingin dia soroti di anime, Yoshikawa ingin makanannya terlihat enak karena dia berusaha keras dalam penggambaran makanan di manga. Lucunya, anime ini tayang pada pukul 01:30, yang berarti makanan akan “meneror” perut penonton saat mereka menonton dengan perut kosong. Kito juga penasaran dengan pendapat Yoshikawa tentang suara Erika karena Kito adalah pengisi suaranya. Yoshikawa mengakui bahwa dia tidak membayangkan suara tertentu ketika dia menulis Erika, tetapi ketika dia mendengar suara Kito, dia langsung berpikir bahwa dia sangat cocok dengan karakternya. Sejak itu, dia memikirkan suara Kito setiap kali dia menggambarnya, dan bahkan dalam rekaman ini, dia mendengar Erika setiap kali Kito berbicara. Setelah mendengar semua suara karakter, Yoshikawa secara pribadi percaya bahwa mereka semua adalah pilihan terbaik untuk karakter mereka. Kito berjanji untuk memberitahu para seiyuu lain tentang pujian itu.

Sesi tanya jawab pun berpindah penanya, Yoshikawa bertanya ke Kito. Kito ditanya bagaimana reaksinya setelah terpilih untuk memerankan Erika Amano. Kebetulan, Kito adalah penggemar berat manga Yamada-kun dan membacanya di masa-masa sekolahnya ketika manga itu masih diserialkan di majalah (Weekly Shounen Magazine). Saat itulah dia memutuskan untuk menjadi seiyuu dan mengikuti audisi untuk audisi terbuka di anime Yamada-kun terlebih dahulu, tetapi gagal mendapatkan peran karena dia masih baru dan belum melakukan banyak audisi hingga saat itu. Meskipun dia tidak terpilih untuk peran di Yamada-kun, sekarang dia di sini sebagai bagian dari Cuckoo. Kito mengungkapkan rasa terima kasihnya karena telah menjadi bagian dari karya Yoshikawa dan menantikan sesi perekaman suara setiap minggu. Meskipun dia juga penggemar berat dari karya aslinya, Kito mengatakan bahwa Kaito Ishikawa (suara Nagi) mengungguli dia dalam pengetahuan “otaku” tentang serial ini.

Berbeda dengan Yoshikawa, Kito mendengar suara karakter saat dia membaca manga. Dia memikirkan tentang bagaimana suara Erika akan terdengar serta nada suaranya. Baik dia dan Erika bertindak sesuai dengan instingnya, jadi Kito bisa mewujudkan Erika saat dia memainkannya. Dia menambahkan bahwa bakat pengisi suara juga membantu menarik Erika keluar secara alami. Yoshikawa bertanya pada Kito apakah dia kesulitan dalam memerankan Erika. Karena Erika bertindak mengikuti hati dan tidak berpikir terlalu keras tentang berbagai hal, Kito mengakui bahwa dia tidak terlalu mengalami kesulitan. Namun, Yoshikawa memperhatikan bahwa Nao Tōyama—suara Hiro Segawa— mengalami kesulitan memainkan karakternya. Hiro menyimpan pikiran dan emosinya untuk dirinya sendiri, dan Toyama tampak seolah-olah dia “bertarung dengan Hiro.”

Selanjutnya, keduanya menjawab pertanyaan tentang aspek apa yang mereka sukai selama produksi anime ini. Karena konsep kelahirannya yang berubah menjadi yang pertama, Yoshikawa mengingat nasib karakter dengan hati-hati. Tujuannya adalah untuk membahas “tema berat dengan cara yang menyenangkan,” yang menurut Kito tercermin dalam cerita. Ketika Kito memerankan Erika, tujuannya adalah untuk memastikan Erika adalah “yang paling lucu dan paling bersinar dari mereka semua,” yang menurutnya memberikan keunggulan kompetitifnya dibandingkan dengan karakter dan aktor lain dalam serial ini.

Mereka kemudian beralih ke bagaimana karya Yoshikawa yang sebelumnya mempengaruhi Cuckoo. Dia mengungkapkan bahwa dengan Flunk Punk Rumble dan Yamada-kun, dia menulis lebih dari lima puluh volume serial drama kehidupan sekolah, dan dia ingin menjauh dari itu. Pada saat yang sama, jika karakter dan plot berubah maka cerita juga berubah, yang mana hal menyegarkan bagi seorang mangaka. Tetapi pada akhirnya, dia menulis cerita lain tentang sekolah lagi meskipun dia ingin bereksperimen dengan sesuatu yang baru. Kito memujinya, mengatakan dia sekarang seorang profesional soal cerita kehidupan sekolah. Bahkan selama sesi rekaman, para pemain akan saling mengobrol tentang apa yang mereka sukai tentang hari-hari sekolah mereka serta apa yang mereka harap bisa mereka alami. Yoshikawa senang mendengarnya karena dia sangat berhati-hati untuk memastikan tidak ada yang dianggap “palsu.”

Meski memiliki kesamaan setting, Yoshikawa mengaku tidak ingin Cuckoo berakhir sama seperti karya-karya sebelumnya. Ingin mengikuti perkembangan zaman, dia ingin cerita barunya menjadi lebih modern dan mencerminkan tren saat ini. Misalnya, media sosial dan penggunaan kamera tidak biasa pada karya-karya sebelumnya dibandingkan dengan Cuckoos. Kito berkomentar bahwa dia juga menyukai media sosial dan itu membuatnya senang melihat bahwa mereka juga berada di zaman yang sama dengan cerita.

Di paruh kedua panel, kedua tamu pindah ke drawing corner. Sebagai penggemar serial ini, Kito sangat senang menjadi bagian dari kesempatan langka untuk melihat seorang mangaka menggambar karakternya secara langsung. Dengan keadaan serupa, jarang seorang mangaka melihat orang lain menggambar karakternya. Sayangnya, karena keduanya menggambar pada saat yang sama, mereka tidak bisa melihat proses menggambar satu sama lain. Dan juga, mereka tidak akan dapat berbicara bnyak saat mereka menggambar. Saat menggambar, Kito bertanya pada Yoshikawa apakah dia punya tips untuk menggambar Erika. Dari garis leher hingga panjang ponytail-nya, Yoshikawa menjelaskan secara detail apa yang dia ingat saat menggambar Erika. Baginya, karakter yang paling mudah digambar adalah Nagi karena tidak terlalu rumit. Namun, itulah yang membuatnya sulit juga karena siluetnya berbeda dari gadis-gadis. Karakter yang secara mengejutkan mudah digambar adalah ibu Nagi, Namie Umino. Tapi pertama kali Yoshikawa melihat karakternya seakan-akan terasa hidup adalah ketika dia membuat one-shot original dengan penampilan Sachi. Tujuan Sachi adalah untuk muncul dan memainkan perannya sebagai adik perempuan yang tidak ingin kehilangan kakaknya. Dia bukan salah satu heroine, tetapi tangisannya untuk sang kakak adalah yang membuatnya hidup.

Bergantung pada manga, Yoshikawa mengisyaratkan bahwa dia mungkin atau mungkin tidak memiliki akhir yang direncanakan. Untuk Yamada-kun, dia punya rencana tetapi mengatakan untuk Cuckoo, hal itu masih rahasia. Dibandingkan dengan Kito, Yoshikawa menggambar dengan kecepatan sangat tinggi. Dia berkomentar bahwa dia tidak akan mampu mengikuti tenggat waktu mingguan kalau tidak begitu. Ketika ditanya tentang momen di manga yang membuatnya bahagia, Yoshikawa kembali ke chapter pertama ketika Nagi dan Erika bertemu untuk pertama kalinya di jembatan. Meskipun adegannya hitam putih, Kito menyatakan bahwa dia bisa melihat warna merah muda di bunga sakura selama adegan itu. Yoshikawa selalu berusaha menciptakan adegan yang mencuri perhatian. Karena seri ini awalnya hanya sekedar one-shot, beberapa halaman awal di chapter pertama berisi banyak informasi yang Yoshikawa tidak ingin pembaca perhatikan. Selama pengembangan naskah setelah one-shot, dia tidak ingin mereka menyadari bahwa Erika dan Nagi sudah tertukar saat lahir dulu. Dia harus membuat orang tua Nagi tidak terlihat seperti Erika dengan tujuan menyembunyikan fakta bahwa orang tuanya adalah orang tua kandung Erika. Sebagai komentar terakhir sebelum mereka menunjukkan gambar mereka, Kito bertanya kepada Yoshikawa bagaimana dia mengeluarkan emosi karakternya. Untuk membantu memfasilitasi penciptaan pose dan ekspresi, Yoshikawa membuat karakternya memegang alat peraga. Alat peraga ini, seperti uang seribu yen atau Sobassyi, akan membantu mengeluarkan emosi mereka. Mereka berdua dapat dengan mudah membayangkan Sachi meremas boneka itu dengan sangat keras.

Dalam beberapa menit terakhir video tersebut, Yoshikawa dan Kito menampilkan gambar Erika yang telah mereka kerjakan. Anehnya, Kito menggambar Erika dengan pakaian yang bukan seragamnya. Yoshikawa bercanda bahwa Kito akan mengambil alih publikasi serial dan dia hanya akan bermain game mulai sekarang. Mengakhiri video, Yoshikawa berterima kasih kepada penggemar yang telah mendukungnya dan Cuckoo yang merupakan karya ketiganya. Mereka mengingatkan penonton untuk terus menontonnya di Crunchyroll (di Indonesia, tayang legal di Bstation). Di Indonesia, komiknya sudah terbit di Elex Media Komputindo.

Ikuti terus berita terbaru dari kanal-kanal Titip Jepang ya! Yuk, baca artikel lainnya di sini^^

Sumber: animenewsnetwork

Jangan lupa Ikuti juga media sosial Titip Jepang:
Instagram: @titipjepang
Twitter: @titipjepang
Facebook: Titip Jepang

[blog_posts style=”default” columns__md=”1″ cat=”5040″ posts=”20″ excerpt=”false” show_category=”label” comments=”false” image_height=”100%”]