Attack on Titan adalah salah satu seri dengan cerita yang kompleks dibarengi dengan karakter yang memorable. Titipers pasti ingat ketika Reiner dan Bertholdt menungkapkan identitas asli mereka, atau ketika Levi pertama kali muncul di layar, karakter-karakter di Attack on Titan benar-benar ditulis dengan baik. Salah satu karakter penting di Attack on Titan adalah Mikasa Ackerman, yang Hajime Isayama ungkap dalam sebuah interview, merupakan karakter pertama yang ia buat.
Mikasa Ackerman adalah salah satu karakter utama di Attack on Titan sebagai teman yang berujung menjadi pujaan hati Eren, serta salah satu karakter terkuat di seri tersebut. Diambil dari nama kapal perang, Mikasa telah direncanakan oleh Hajime Isayama sebagai poster girl untuk Attack on Titan. Ia juga memiliki sebuah teori dimana karakter yang namanya diambil dari kapal perang seperti Misato Katsuragi dan Ritsuko Akagi dari Neon Genesis Evangelion akan berujung populer sehingga ia memberi nama karakter pertamanya ‘Mikasa.’ Untuk sedikit bernostalgia, mari kita bahas sedikit tentang karakter Mikasa Ackerman di Attack on Titan.
Kekuatan Mikasa
Sejak awal kehidupannya, Mikasa harus berjuang tanpa henti untuk bertahan hidup. Kedua orang tuanya dibunuh di depan matanya, dan Eren muncul tepat waktu untuk menyelamatkannya. Sebelum itu, Eren mendorong Mikasa untuk membela diri, yang membuatnya melakukan pembunuhan pertamanya dan membangkitkan kekuatan “Ackerman” miliknya. Momen mengerikan ini juga menandai awal dari hubungan unik dan kuat antara Mikasa dan Eren. Ia pun dikenal sebagai perempuan terkuat dalam Attack on Titan karena kekuatannya.
Menduduki peringkat satu di ujian Survey Corps juga menjadi bukti kekuatan dan kemampuan Mikasa dalam menghabisi Titan. Di sepanjang cerita, Mikasa dengan mudah menghabisi banyak Titan, terutama jika Eren terlibat. Ia tidak akan berpikir dua kali untuk bertarung demi orang terdekatnya.
Hubungan Eren dan Mikasa
Mikasa dan Eren memiliki salah satu hubungan yang paling menarik dan bermakna dalam seri ini. Eren menyelamatkan Mikasa di masa kecilnya, dan kemudian Mikasa membalas budi dengan mengikuti Eren ke Survey Corps dan melindunginya hingga dewasa. Tanpa Mikasa, Eren kemungkinan besar akan mati lebih cepat. Meskipun Eren sering merasa frustrasi dengan sifat overprotektif Mikasa, dalam lubuk hatinya yang terdalam dia sangat mencintainya. Hal ini dibuktikan dengan pidato terakhirnya kepada Armin di mana dia mengungkapkan cintanya yang tak pernah padam kepada Mikasa dan harapannya egoisnya yang berharap Mikasa tidak akan mencintai pria lainnya setelah ia meninggal.
Hubungan mereka juga mengajarkan kita kalau mencintai seseorang janganlah berlebihan, sampai lupa akan diri kita sendiri seperti Mikasa yang selalu mempertaruhkan segalanya demi Eren. Mikasa harus berjuang melawan perasaannya terhadap Eren ketika Eren mulai mengancam seluruh dunia dengan kekuatannya. Namun untungnya Mikasa bisa mengakhiri malapetaka yang Eren bawa dengan menebas lehernya.
Sebagai karakter pertama yang dibuat oleh Hajime Isayama, Mikasa merupakan karakter yang sangat kompleks. Kepribadiannya yang terkesan obsesif di awal cerita namun perlahan menjadi salah satu karakter dengan tema-tema mendalam di Attack on Titan. Apakah Titipers merasa puas dengan ending Attack on Titan yang memisahkan Eren dan Mikasa? Beri tahu pendapat Titipers di komentar, ya!
Sumber: Screenrant, Mangabrog