KATEGORI

Belum ada Produk di keranjang kamu, yuk cari produk incaran kamu di sini!

7 Fakta Totto Chan: The Little Girl at the Window yang Perlu Kamu Ketahui

Tinggal beberapa minggu lagi kita bisa menyaksikan film Totto chan: The Little Girl at the Window di bioskop Indonesia. Film animasi adaptasi novel otobiografi populer dengan judul yang sama karya Tetsuko Kuroyanagi ini menyoroti perjalanan Kuroyanagi kecil yang tidak menyukai sekolah formal dan lebih memilih bersekolah di dalam bekas gerbong kereta. Berikut adalah beberapa hal yang perlu Titipers ketahui sebelum menonton film ini di bioskop.

BACA JUGA: Totto Chan: The Little Girl At The Window Pastikan Tanggal Tayang di Biokop Indonesia, Tayang 1 Mei 2024

Totto chan: The Little Girl at the Window (twitter.com/tottochan_movie)

FAKTA TOTTO CHAN: THE LITTLE GIRL AT THE WINDOW

1. Ditulis oleh Seorang Selebriti

Tetsuko Kuroyanagi (wikipedia)

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, novel otobiografi Totto chan: The Little Girl at the Window ditulis oleh Tetsuko Kuroyanagi. Kuroyanagi sendiri adalah seorang aktris, seiyuu, tarento (talent), penasehat World Wide Fund for Nature, dan Duta Persahabatan untuk UNICEF dari Jepang. Kuroyanagi memulai debutnya sebagai aktris utama dalam drama radio Yambō Nimbō Tombō. Ia juga dikenal karena karya-karya amalnya, mendirikan Totto Foundation (yang namanya diambil dari tokoh protagonis dalam bukunya), dan dianggap sebagai salah satu selebriti Jepang pertama yang meraih pengakuan internasional.

2. Terlaris Sepanjang Sejarah

Keprihatinannyya terhadap anak-anak Jepang yang tidak mau bersekolah, mendorong Kuroyanagi untuk menulis tentang nilai-nilai pendidikan tidak konvensional yang ia terima di sekolah dasar Tomoe Gakuen selama Perang Dunia II dan gurunya Sosaku Kobayashi.  Awalnya, kisah ini diterbitkan sebagai rangkaian artikel pendek dalam majalah Young Woman milik Kodansha. Kemudian pada tahun 1981, Kodansha mengumpulkan semua artikel tersebut dan menerbitkannya dalam sebuah buku berjudul Totto  chan: The Little Girl at the Window. Buku tersebut dianggap sebagai memoar masa kecil Kuroyanagi dan menjadi buku terlaris dalam sejarah Jepang setelah dirilis. Buku ini menjadi bacaan wajib bagi siswa sekolah dasar di Jepang pada tahun 1980-an dan telah diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris oleh Dorothy Britton serta bahasa lain di seluruh dunia, termasuk bahasa Indonesia.

Di Indonesia, novel ini diterbitkan oleh penerbit Gramedia Pustaka Utama sejak Desember 2007.

3. Menceritakan Keseharian Totto chan yang Penuh Petualangan di Tengah Perang Dunia II

Totto chan: The Little Girl at the Window (dok. Shin-Ei Animation/Totto-chan: The Little Girl at the Window)

Cerita Totto chan: The Little Girl at the Window berpusat pada keseharian gadis cilik bernama Totto chan yang aktif, ceria, dan penuh dengan rasa ingin tahu. Saat sekolah, dia selalu berada di dekat jendela dan sulit diatur. Para guru yang tidak tahan dengan tingkah lakunya, mengeluarkan gadis cilik ini dari sekolah mereka. Sang ibu pun mencari sekolah yang cocok untuk putrinya tersebut dan dipilihlah Tomoe Gakuen sebagai sekolah barunya.

Tomoe Gakuen merupakan sekolah dasar yang tidak membatasi para murid untuk berekspresi. Berlokasikan gerbong kereta api bekas, sekolah ini tidak hanya memberikan kebebasan, namun juga memperhatikan tumbuh kembang anak didiknya. Sang kepala sekolah, Pak Kobayashi berusaha agar setiap muridnya tumbuh dengan kepercayaan diri yang kuat dan tidak malu dengan kekurangan yang mereka miliki.

Kesehariaan Totto chan pun menjadi lebih berwarna dengan adanya teman-teman baru dan suasana sekolah yang menyennagkan. Sayangnya, petualangan Totto chan di sekolah ini harus berakhir ketika Tomoe Gakuen hancur terkena bom saat Perang Dunia II berlangsung.

4. Memiliki Nilai Sosial yang Bisa Dijadikan Pelajaran

Jika dilihat lebih seksama, Totto chan: The Little Girl at the Window mengajarkan berbagai nilai kepribadian dan sosial. Nilai-nilai ini diperlihatkan melalui beberapa cerita seperti kemandirian Totto chan sebagai karakter utama untuk menyelesaikan tugasnya dan berusaha mengatasi berbagai rintangan, sistem bercocok tanam yang dimiliki oleh Tomoe Gakuen mengajarkan anak-anak untuk menghormati petani sekaligus mengajarkan mereka untuk lebih menghargai makanan dan tidak membuang-buangnya. Selain itu, kita juga akan belajar bagaimana cara menghormati pekerjaan orang lain dan tidak merendahkan pekerjaan orang lain, karena setiap pekerjaan memiliki pengetahuannya masing-masing.

Dengan kebebasan memilih jadwal pelajaran, novel ini juga mengajarkan bagaimana kita bertanggung jawab atas pilihan yang kita buat tersebut. Dan dengan kepercayaan yang diberikan oleh kepala sekolah Tomoe Gakuen, tentu membuat kita merasa harus menjaga kepercayaan tersebut bukan? Masih banyak nilai-nilai moral lainnya yang bisa Titipers pelajari dari kisah di dalam Totto chan: The Little Girl at the Window ini.

5. Sempat Dilarang Beredar

Totto chan: The Little Girl at the Window pernah menjadi bacaan wajib bagi siswa sekolah dasar Jepang tahun ketiga di era 1980-an. Namun, faktanya buku ini pernah dilarang beredar di perpustakaan sekolah di prefektur Aichi selama beberapa waktu karena ditulis oleh seorang aktris, yang dianggap sebagai pekerjaan yang merendahkan. Di masa itu, buku-buku yang berkaitan dengan liberasime dan feminisme, dan buku-buku sejarah karya Saburõ Ienaga yang memberikan rincian tentang kejahatan perang Jepang dilarang beredar di sekolah-sekolah Aichi.

6. Memiliki Sekuel yang Tidak Kalah Menarik

Kesuksesan Totto Chan: The Little Girl at the Window membawa Kuroyanagi menerbitkan sekuelnya yang berjudul Totto chan’s Children: A Goodwill Journey to the Children of the World. Buku ini berisi tentang perjalanannya mengelilingi dunia dalam misi kemanusiaannya sebagai Duta Perahabatan untuk UNICEF.

7. Totto Chan: The Little Girl at the Window tayang perdana di Jepang 8 Desember 2023

Totto chan: The Little Girl at the Window (dok. Shin-Ei Animation/Totto-chan: The Little Girl at the Window)

Adaptasi film untuk novel otobiografi ini dapat dinikmati oleh semua generasi, baik oleh anak-anak maupun orang dewasa. Keseharian Totto chan yang mengulik cara mendidik dan memahami anak-anak usia dini tanpa membatasi kreativitas setiap individunya, menciptakan atmosfer menyentuh dan hangat ketika membacanya.

Film ini diarahkan oleh Shinnosuke Yakuwa dengan naskah yang ia tulis bersama Yosuke Suzuki di studio animasi Shin-Ei Animation. Shizue Kaneko bertugas mengurus desain karakternya dan Yuji Nomi sebagai komposer. Beberapa seiyuu yang berpartisipasi di dalamnya antara lain Liliana Ono, Anne, Karen Yakusho, dan Shun Oguri. Film ini sudah tayang di Jepang pada 8 Desember 2023 dan akan segera tayang di bioskop Indonesia pada tanggal 1 Mei mendatang.

BACA JUGA: Anime Totto-Chan: Gadis Kecil di Jendela Ungkap 4 Pemerannya

Nah, itulah tadi beberapa hal yang perlu Titipers ketahui tentang Totto chan: The Little Girl at the Window. Selamat menantikan tanggal 1 Mei untuk menontonnya di bioksop Indonesia ya Titipers! Ikuti terus berita terbaru dari kanal-kanal Titip Jepang ya! Yuk, baca artikel lainnya di sini^^

Jangan lupa Ikuti juga media sosial Titip Jepang:
Instagram: @titipjepang
Twitter: @titipjepang
Facebook: Titip Jepang