Pengadilan Kyoto Menjatuhkan Hukuman Mati Pelaku Pembakaran Kyoto Animation

Tersangka dinyatakan bersalah atas pembakaran yang menewaskan 36 orang dan melukai 32 orang lainnya di Kyoto Animation pada 18 Juli 2019

Sudah 4,5 tahun berlalu sejak Shinji Aoba masuk ke dalam Studio 1 Kyoto Animation di distrik Fushimi, Kyoto, menuangkan bensin ke seluruh interior, kemudian membakarnya. Tindakan ini berujung dengan tewasnya 36 orang dan melukai 32 orang lainnya.

BACA JUGA: Duka Studio Kyoto Animation

Aoba ditangkap saat berusaha melarikan diri dari lokasi kejadian setelah api juga melahap tubuhnya. Ia diduga membeli 40 liter bensin dalam 2 tabung dan mengangkutnya menggunakan gerobak ke dalam Studio 1 Kyoto Animation.

Aoba mengakui tindakan itu sengaja ia lakukan karena merasa sakit hati atas tindakan yang diduga plagiatisme novel yang dia kirimkan ke studio tersebut.

Jaksa Jepang secara resmi telah mendakwa tersangka pada Desember 2020. Kemudian pada tahun lalu tepatnya bulan September, telah dilakukan persidangan utama oleh Pengadilan Distrik Kyoto dengan proses pra-persidangan yang dimulai sejak Mei 2023. Pengadilan tersebut mengadakan total 32 sidang.

Jaksa mengumumkan niat mereka untuk memberikan hukuman mati kepada terdakwa pada sidang Desember 2023. Sementara argumen dari pihak pembela menginginkan pengurangan hukuman atas dasar kondisi mental terdakwa saat kejadian.

BACA JUGA: Pengadilan Pembakaran Kyoto Animation Beralih ke Diskusi Beratnya Hukuman

Persidangan yang diadakan pada Kamis (25/01/2024) dimaksudkan untuk membahas masalah tersebut, namun hakim menganggap Aoba bertanggung jawab penuh secara pidana dikarenakan sikap Aoba yang tidak menunjukkan perasaan bersalah atas tindakannya selama persidangan berlangsung.

Bahkan Aoba juga mengakui sengaja memilih awal hari untuk menyerang studio Kyoto Animation agar lebih banyak korban yang berjatuhan. Sifat terencana ini membuat Pengadilan Kyoto memutuskan hukuman mati kepada Shinji Aoba.

Pekerjaan pembongkaran gedung studio 1 Kyoto Anination selesai pada April 2020 dan diketahui telah mulai kembali merekrut ksryawan pada Juli 2020.

Sebuah film dokumenter yang menampilkan sosok Dr. Takahiro Ueda, dokter yang bertanggung jawab merawat Shinji Aoba, ditayangkan pada bulan September, 4 hari sebelum persidangan dimulai.