Industri Anime dalam Sorotan: JFTC Selidiki Dugaan Eksploitasi Pekerja

BLOG-JFTC investigasi penyalahgunaan industri anime

Industri anime telah lama menjadi sorotan bukan hanya karena karya-karya luar biasa yang dihasilkannya, tetapi juga karena kondisi kerja yang sering kali tidak manusiawi bagi para kreatornya. Tuntutan tinggi, jam kerja yang melelahkan, serta tenggat waktu yang ketat telah menciptakan lingkungan kerja yang melelahkan. Meski industri ini semakin berkembang dan mendunia, para pekerja di dalamnya justru menghadapi realitas yang sering kali menyedihkan.

Industri Anime dan Beban Kerja yang Tak Wajar

Dibalik keindahan animasi yang kita nikmati, ada ribuan animator, sutradara, dan staf produksi yang bekerja siang malam untuk memenuhi ekspektasi penggemar dan eksekutif industri. Beberapa studio besar telah menghadapi tuduhan mengenai kondisi kerja yang buruk. Salah satu kasus yang paling terkenal adalah kontroversi di Studio MAPPA, yang mendapatkan kritik keras atas perlakuan terhadap staf yang bertanggungjawab atas season kedua Jujutsu Kaisen.

Dalam industri yang semakin kompetitif, standar kualitas anime terus meningkat dengan cepat. Namun, sayangnya, peningkatan kualitas ini tidak selalu dibarengi dengan peningkatan kesejahteraan pekerjanya. Banyak animator yang mengeluhkan upah rendah serta tenggat waktu yang tidak realistis, terutama mereka yang bekerja di bawah subkontraktor.

FTC Jepang Meluncurkan Investigasi

Kondisi kerja yang buruk dalam industri anime akhirnya menarik perhatian Komisi Perdagangan yang Adil Jepang (JFTC). Dalam laporan yang awalnya dimuat oleh Asahi Shimbun, JFTC mulai menyelidiki praktik bisnis dalam industri anime dan mengunggah formulir pengaduan di situs resminya. Mereka berharap para kreator akan berbagi pengalaman serta memberikan gambaran mengenai transaksi antara mereka dan perusahaan produksi.

Fokus utama penyelidikan ini adalah kemungkinan pelanggaran terhadap Undang-Undang Antimonopoli, Undang-Undang Subkontrak, dan Undang-Undang Pekerja Lepas.

JFTC berencana mengumpulkan data dari laporan para kreator dan menerbitkan hasil investigasi pada akhir tahun 2025. Ini merupakan langkah besar yang telah lama ditunggu-tunggu oleh banyak animator yang selama ini merasa suaranya tidak terdengar.

Terumi Nishii dari Jujutsu Kaisen Meminta Kreator Anime untuk Melawan Penyalahgunaan Industri

[Silakan dibagikan]
Klik di sini untuk formulir investigasi JFTC
Saya ingin semua orang di industri animasi bersatu dan menyuarakan semua keluhan mereka sehari-hari.

JFTC akan menyelidiki transaksi industri film dan animasi, dengan fokus pada berbagai praktik subkontraktor dan upah rendah (Mainichi Shimbun)
#Yahooニュース https://news.yahoo.co.jp/articles/9385ce78af970f44372bfae79427442f3b219af8?source=sns&dv=pc&mid=other&date=20250130&ctg=dom&bt=tw_up…

>Jika para kreator bebas berkreasi dan menambah nilai tambah yang tinggi, industri ini bisa menjadi industri yang representatid di Jepang. Kami ingin mempromosikan praktik perdagangan yang adil yang menghasilkan keuntungan.

Silakan, dengan segala cara, lanjutkan dengan senjata Anda dan jangan menyerah!

Jika Anda tidak menaikkan harga satuan, sekaranglah saatnya!
Berikan nama perusahaan Anda dan gunakan kesempatan ini untuk memberi tahu kami semua tentangnya!

JFTC akan menyelidiki transaksi industri film dan animasi, dengan fokus pada berbagai praktik subkontraktor dan upah rendah (Mainichi Shimbun)

Setelah peluncuran investigasi JFTC, animator Terumi menyarankan semua orang di X (sebelumnya Twitter) untuk memastikan mereka menyuarakan keluhan harian mereka dan tidak “melewatkan kesempatan untuk melawan”. Dalam sebuah unggahan, ia juga mengutip skandal Fuji TV baru-baru ini serta masalah dalam sistem komite produksi sebagai contoh ketidakadilan dalam industri anime.

Veteran industri lainnya, seperti Kentaro Mizuno (The Irregular at Magic High School), menyatakan bahwa ini adalah kesempatan untuk perubahan besar dan menyerukan pelaporan yang “tanpa henti”. Sementara itu, animator Jun Arai (Kingdom) meminta staf untuk melaporkan perusahaan yang tidak menaikkan harga satuan untuk animasi, sebuah masalah yang semakin memperburuk kondisi kerja di industri ini.

Meningkatnya Permintaan, Meningkatnya Tekanan

BLOG-demon slayer bagian pertama tayang September 2025

Bukan rahasia lagi bahwa industri anime kini telah menjadi industri global dengan permintaan yang semakin tinggi. Serial populer seperti Jujutsu Kaisen, Demon Slayer, dan Spy x Family telah meningkatkan standar kualitas animasi, tetapi pada saat yang sama juga meningkatkan tekanan terhadap studio produksi. Bahkan, produser Spy x Family baru-baru ini mengungkapkan bahwa mereka ingin kembali ke format dua cour per season, namun permintaan industri yang semakin berat membuat hal ini sulit diwujudkan.

Ekspektasi tinggi dari penggemar dan eksekutif industri telah menciptakan kondisi di mana para kreator dipaksa bekerja lebih keras dari sebelumnya. Bagi banyak animator, bekerja lembur hingga larut malam bukanlah hal yang aneh, sementara bayaran yang diterima sering kali tidak sebanding dengan usaha yang dikeluarkan. Hal ini menyebabkan banyak pekerja mengalami kelelahan ekstrem, stres, bahkan masalah kesehatan yang serius.

Dengan adanya penyelidikan ini, ada harapan bahwa kondisi kerja dalam industri anime akan mengalami perbaikan. Jika JFTC menemukan bukti pelanggaran terhadap undang-undang yang ada, kemungkinan besar akan ada peraturan yang lebih ketat untuk melindungi para kreator. Dan itu akan menjadi hasil yang jauh lebih baik daripada apa pun dalam kondisi industri saat ini.

sumber: screenrant : asahi shimbun ; cbr

Ikuti terus berita terbaru dari kanal-kanal Titip Jepang ya! Yuk, baca artikel lainnya di sini  ^^

Jangan lupa Ikuti juga media sosial Titip Jepang:
Instagram: @titipjepang
Twitter: @titipjepang
Facebook: Titip Jepang