Bukan All Might, Ini Karakter Favorit Mangaka My Hero Academia!

Kalau ngomongin karakter paling keren di My Hero Academia, sebagian besar orang mungkin langsung teringat pada Deku si protagonis gigih atau All Might sang simbol kedalamian yang legendaris. Tapi, tahukah Titipers, siapa karakter yang diam-diam paling disayang oleh sang kreator, Kohei Horikoshi?
Meskipun Horikoshi pernah menyebut All Might sebagai karakter favoritnya, tapi kalau dilihat dari banyaknya spotlight dan perkembangan karakter yang diberikan, ada satu nama yang mencuri perhatian, yaitu Katsuki Bakugo.
Yup, si mulut kasar yang meledak-ledak ini justru mendapatkan banyak sorotan serta perkembangan karakter yang nggak main-main. Dari rival Deku yang menyebalkan hinga menjadi salah satu pahlawan paling kompleks dan kuat dalam seri, Bakugo seolah diberi panggung istimewa yang tidak didapatkan karakter lain.
Kenapa bisa begitu? Yuk, kita kupas satu per satu alasan kenapa Bakugo diduga kuat sebagai karakter favorit Horikoshi—bahkan lebih dari sang tokoh utama sendiri.
Horikoshi Punya Rencana yang Sangat Berbeda untuk Bakugo

Awalnya, Bakugo diciptakan sebagai anak laki-laki pintar yang polos dan selalu tersenyum. Bahkan, ada sketsa awal yang menampilkan Bakugo dengan seringai bahagia yang…jujur aja, agak meresahkan. Tapi, Horikoshi merasa versi itu terlalu membosankan. Akhirnya, Bakugo diubah menjadi karakter yang lebih antagonis.
Namun, perubahan ini malah menyebabkan karakter Bakugo menyimpang jauh dari yang diharapkan Horikoshi. Alih-alih hanya menjadi pengganggu di sekolah, tindakannya malah menjadi terlalu berlebihan.
Puncaknya terjadi di volume pertama, saat Bakugo menyuruh Deku melakukan hal ekstrem: bunuh diri. Banyak yang merasa komentar itu kelewatan, bahkan untuk standar shonen yang biasa menyuguhkan aksi brutal. Ada kekhawatiran kalau nanti Bakugo akan berkembang menjadi karakter yang tidak bisa ditebus.
Sebagian penggemar berspekulasi bahwa Horikoshi akhirnya mengubah arah karakter Bakugo karena merasa bersalah atas perkenalan awalnya yang begitu kasar. Tapi, besar kemungkinan ini adalah bagian dari rencana yang lebih besar, menjadikan hubungan Bakugo dan Deku sebagai inti emosional dari cerita My Hero Academia. Bukan sekadar hubungan rivalitas ala anime shonen biasa.
Desain Karakter dan Kekuatan Bakugo Terlalu Bagus untuk Dilewatkan

Desain karakter Bakugo jadi alasan kenapa dia terlihat begitu menonjol. Kostumnya memiliki nuansa militer yang mencerminkan sifatnya yang suka kelahi. Hiasan kepalanya bahkan terinspirasi dari kupu-kupu yang melambangkan api. Dan karena orang tua Bakugo bekerja di industri fashion, wajar kalau desain kostum pahlawan Bakugo terlihat begitu detail dan stylish.
Quirk Bakugo, Explosion, juga salah satu kekuatan paling keren dari segi visual. Ledakan selalu menjadi daya tarik tersendiri di serial aksi, dan Horikoshi memanfaatkannya semaksimal mungkin lewat pertarungan Bakugo. Kalau dia memang dimaksudkan menjadi villain sejak awal, kita mungkin nggak akan melihat aksinya sebanyak ini.
BACA JUGA:
Hubungan Bakugo dan Deku adalah Inti dari My Hero Academia

Dari rival menjadi teman seperjuangan, hubungan Bakugo dan Deku adalah perjalanan emosional yang membuat My Hero Academia berbeda dari serial shonen pada umumnya. Segala yang dilakukan Bakugo mempengaruhi Deku, dan begitu pula sebaliknya. Mereka bukan hanya bersaing, tapi juga saling mendorong untuk menjadi lebih baik.
Dari yang awalnya saling cemburu satu sama lain, sampai akhirnya saling mengerti dan memahami perjuangan masing-masing. Deku belajar kegigiha dan strategis untuk menang dalam pertempuran. sementara Bakugo belajar bahwa menang bukan soal siapa yang paling kuat, tapi siapa yang bisa menyelamatkan.
Tanpa Bakugo, perkembangan karakter Deku mungkin akan terasa kurang jujur. Bakugo adalah katalisator utama dalam perjalanan Deku menjadi Pahlawan sejati.
Bakugo adalah Pusat Emosional My Hero Academia

Bakugo bukan karakter yang dimanjakan oleh plot. Dia juga mengalami berbagai kegagalan yang memalukan. Dia gagal mendapatkan lisensi sementaranya karena sikapnya. Dia ketakutan saat diculik. Sementara di anime shonen lain, karakter seperti Bakugo biasanya bisa membebaskan diri mereka sendiri. Tapi, tidak di My Hero Academia.
Dia juga yang paling banyak berkorban di sepanjang seri. Dari mencegah Deku diculik, melompat di depan salah satu serangan Shigaraki, bahkan pernah “mati” saat melindungi Deku dari Shiragaki. Selain pengorbanan fisik, dia juga melakukan pengorbanan pribadi, seperti ketika meminta maaf kepada Deku di depan umum dan memberikan nasihat kepada anak TK yang bersikap buruk.
Dengan desain karakter yang ikonik, Quirk yang mencolok, hubungan emosional yang kuat dengan karakter utama, serta perkembangan pribadi yang terus berkembang, nggak heran kalau Bakugo disebut-sebut sebagai karakter kesayangan Horikoshi.
Dan kalau dipikir-pikir lagi, mungkin tanpa Bakugo, My Hero Academia nggak akan seemosional dan sekuat ini.
sumber: cbr
Ikuti terus berita terbaru dari kanal-kanal Titip Jepang! Yuk, baca artikel lainnya di sini^^
Jangan lupa Ikuti juga media sosial Titip Jepang:
Instagram: @titipjepang
Twitter: @titipjepang
Facebook: Titip Jepang