Kisah Tamamo Cross: Kuda “Miskin” yang Berhasil Menjadi Rivalnya Oguri Cap
Dalam sejarah balap kuda Jepang yang penuh dengan drama dan kejutan, hanya sedikit kisah yang mampu menandingi keajaiban hidup Tamamo Cross. Lahir dari latar belakang sederhana tanpa silsilah besar maupun fasilitas mewah, Tamamo Cross membuktikan bahwa semangat, ketekunan, dan sedikit keberanian bisa mengalahkan darah bangsawan di arena balapan. Julukannya, “White Lightning”, menjadi simbol kecepatan luar biasa yang datang dari tempat tak terduga.
Namun, yang paling membuat Tamamo Cross begitu ikonik bukan hanya kecepatan atau kemenangan spektakulernya, melainkan kisahnya sebagai “kuda rakyat”, yang merupakan seekor underdog yang mampu menantang sang superstar Oguri Cap, dan bahkan menyalipnya dalam beberapa momen legendaris. Hubungan rivalitas mereka menjadi salah satu kisah paling dicintai dalam sejarah balap kuda Jepang, yang hingga kini tetap hidup melalui adaptasi Uma Musume: Cinderella Gray. Pada artikel ini, MinTip akan memberikan kisah hidup dari Tamamo Cross ini, baik itu di anime, game, maupun di dunia nyata. Titipers tertarik? Berikut kisah lengkapnya di bawah ini!
1. Tamamo Cross di Anime Uma Musume: Cinderella Gray


Dalam dunia Uma Musume: Cinderella Gray, Tamamo Cross digambarkan sebagai gadis energik yang penuh semangat dan berbicara dalam dialek Kansai, yang sebenarnya menggambarkan latar belakangnya yang sederhana namun berjiwa bebas. Ia bukan berasal dari keluarga kaya atau akademi elite, melainkan gadis yang berusaha keras untuk membuktikan kemampuannya di antara para Uma Musume terkenal lainnya. Bahkan, Tamamo Cross sering sekali memperlihatkan sisi “miskin” dirinya dalam anime, dimana dirinya sering kali diperlihatkan hanya makan dalam porsi kecil, yang membuatnya juga punya postur tubuh yang kecil juga.
Karakter Tamamo juga membawa nuansa “rakyat kecil yang melawan sistem”. Ia bekerja keras dari nol, menolak menyerah pada nasib, dan percaya bahwa kerja keras bisa menandingi bakat alami. Adegan-adegannya yang penuh tawa, energi, dan logat khas Kansai menambah daya tarik tersendiri, menjadikannya karakter yang dicintai oleh banyak penggemar Uma Musume. Selain sisi positifnya, Tamamo Cross ternyata memiliki latar belakang yang sangat memilukan, dimana bukan hanya terlahir dari keluarga yang kurang mampu, sang ibu dari Tamamo ini meninggal pada saat dirinya masih muda. Walaupun begitu, karakter Tamamo Cross sama sekali tidak pernah memperlihatkan satupun sisi murung dirinya, menjadikannya sebagai salah satu karakter Uma Musume yang paling dicintai oleh para fans.


Di anime Uma Musume: Cinderella Gray, Tamamo Cross diperkenalkan sebagai rival berat Oguri Cap. Keduanya tidak hanya bersaing di lintasan, tetapi juga saling mendorong untuk menjadi lebih baik. Tamamo sering dijadikan simbol dari tekad dan semangat pantang menyerah, yang merupakan ciri khas yang ia warisi dari kuda aslinya di dunia nyata. Rivalitas mereka berdua ini, berhasil mematahkan sebuah mitos yang datang dikalangan para fans pacu kuda, yaitu “kuda abu-abu tidak akan pernah mendapatkan juara”. Dan mereka berdua berhasil mematahkan mitos tersebut dan menjadi kuda abu-abu yang berhasil mendapatkan juara di bebagai balapan terkenal.
Dalam beberapa episode, hubungan antara Tamamo Cross dan Oguri Cap juga digambarkan dengan kehangatan, dan bukan hanya persaingan, tapi juga saling hormat antara dua legenda. Rivalitas mereka menjadi fondasi emosi dari kisah Uma Musume: Cinderella Gray, yang menyorot masa kejayaan para Uma Musume abu-abu legendaris ini. Selain dengan Oguri Cap, Tamamo Cross juga sering terlihat dekat dengan Super Creek yang sering jahil kepada dirinya, menjadikan trio ini sebagai pusat utama di anime Uma Musume: Cinderella Gray.
2. Tamamo Cross di Game Uma Musume: Pretty Derby


Dalam versi game Uma Musume: Pretty Derby, Tamamo Cross hadir sebagai karakter yang dapat dilatih (trainee) dengan fokus pada tipe runner, kuda yang mengandalkan kecepatan dari awal balapan. Desain karakternya menonjol dengan rambut abu-abu panjang dan aksesori kecil yang meniru bentuk ekor kuda aslinya. Tamamo sendiri merupakan salah satu karakter yang sangat bagus di Medium Range, dimana ia dapat diposisikan di mana saja, kecuali sebagai front runner. Ia memiliki ultimate dengan nama “Imma Show You White Lightning!”, skill dimana ia dapat melaju dengan gesit saat ia berada di posisi terbaik di straight.
Skill set-nya dalam game menekankan kecepatan dan stamina, mencerminkan gaya berlarinya di dunia nyata yang eksplosif di jarak menengah hingga panjang. Karakternya juga menjadi salah satu favorit pemain karena interaksinya yang hangat dan motivasional, menjadikannya inspirasi bagi banyak fans yang menyukai tema from zero to hero. Kepribadiannya tetap konsisten dengan versi animenya: energik, sedikit ceroboh, tapi memiliki tekad yang luar biasa kuat. Dalam game, para pemain bisa melihat sisi lain Tamamo Cross yang lebih emosional, yang dimana ia berbicara tentang perjuangan hidupnya, keinginannya untuk tidak menyerah, dan ambisinya untuk menjadi Uma Musume terbaik meski berasal dari latar belakang “miskin.”




Yang lebih menarik lagi, saat perilisan server Uma Musume: Pretty Derby di global, Tamamo Cross berhasil mendapatkan perhatian yang tinggi dari para fans Indonesia. Hal ini terjadi karena beberapa fans berpendapat bahwa logat Kansai milik Tamamo sangat mirip dengan logat orang Sunda. Bahkan, beberapa fans sempat membuat editan dengan mengabungkan suara Tamamo dengan beberapa dialog Sunda menggunakan AI, membuat karakternya menjadi lebih lucu dan menarik. Hal ini membuat Tama sering dipanggil sebagai “Kuda Sunda” oleh para fans Uma Musume di Indonesia.
3. Tamamo Cross di Dunia Nyata


Tamamo Cross lahir pada 23 Mei 1984 di Hokkaido, Jepang. Tidak seperti banyak kuda juara lain yang lahir dari keluarga ternama, Tamamo Cross berasal dari peternakan kecil tanpa reputasi besar. Karena itu, ia sempat dianggap tidak memiliki masa depan di dunia balap, bahkan disebut “kuda miskin” yang tidak mungkin menandingi kuda dari istal- istal besar, bahkan sedikit orang yang percaya bahwa ia dapat berlari di GI pada saat itu.
Namun, dunia seolah membalikkan nasibnya pada tahun 1988. Tamamo Cross memenangkan dua Tenno Sho sekaligus (Spring dan Autumn), serta Takarazuka Kinen, prestasi luar biasa yang membuatnya dinobatkan sebagai Horse of the Year 1988. Tamamo juga memiliki record win streak yang cukup tinggi, yaitu sebanyak 6 kali (1 di G3, 2 di GI, dan 3 di G1). Ia juga dikenal sebagai salah satu kuda abu-abu pertama yang menembus dominasi kuda berwarna coklat di era tersebut, yang menumbangkan stigma bahwa kuda abu-abu tidak bisa menjadi juara besar.


Rivalitasnya dengan Oguri Cap menjadi kisah paling legendaris. Dalam beberapa balapan, Tamamo Cross berhasil menyalip sang “Monster” dengan gaya lari yang eksplosif di akhir tikungan. Namun di sisi lain, Oguri Cap juga beberapa kali membalas kekalahan tersebut, menjadikan hubungan mereka semacam “musuh sekaligus sahabat” di dunia balap Jepang. Sampai akhir karirnya, Tamamo berhasil meraih sebanyak 490,613,600 yen berkat kemenangannya di dunia balap kuda.
Setelah pensiun, Tamamo Cross menghabiskan sisa hidupnya dengan tenang di Hokkaido. Ia wafat pada 10 April 2003, namun kisah perjuangannya tetap hidup, dimana tidak hanya di hati para penggemar balap, tetapi juga di dalam franchise Uma Musume, di mana semangatnya terus diwariskan kepada generasi Uma Musume berikutnya.
4. Penutup
Tamamo Cross bukan sekadar legenda abu-abu yang berlari cepat di lintasan balap. Ia adalah simbol dari ketekunan dan keberanian melawan nasib. Dalam dunia nyata, ia membuktikan bahwa asal-usul sederhana bukan penghalang untuk menjadi yang terbaik. Sementara di dunia Uma Musume, ia menginspirasi jutaan penggemar dengan semangat juang dan senyum tak kenalnya. Seperti halnya Oguri Cap, Tamamo Cross adalah perwujudan kisah klasik Jepang: seorang “rakyat kecil” yang berjuang melawan arus, dan melalui kerja keras serta hati yang besar, dimana ia berhasil menulis namanya dalam sejarah.
Sumber: Wikipedia, JBIS, Uma Musume Wiki Fandom
Ikuti terus berita terbaru dari kanal-kanal Titip Jepang ya! Yuk, baca artikel lainnya di sini^^
Jangan lupa Ikuti juga media sosial Titip Jepang:
Instagram: @titipjepang
Twitter: @titipjepang
Facebook: Titip Jepang
