Palmer Luckey Kembangkan Headset Nervegear Seperti di Sword Art Online
Pendiri Oculus, Palmer Luckey meluncurkan proyek barunya pada 6 November 2022, tanggal perilisan VRMMORPG di dunia fiksi Sword Art Online. Terinspirasi oleh NerveGear SAO, Luckey mengembangkan headset VR yang dapat ‘membunuh’ pemakainya.
“Kabar baiknya adalah kita sudah setengah jalan untuk membuat NerveGear yang sebenarnya. Kabar buruknya adalah sejauh ini, saya hanya berhasil menemukan “setengahnya” agar bisa membunuh Anda,” katanya. “VR setengah matang ini masih butuh bertahun-tahun untuk sempurna.”
Palmer Luckey, dalam blog-nya dia menulis postingan berjudul “Jika Anda mati dalam game, Anda mati dalam kehidupan nyata.” (merujuk pada kalimat dari anime Sword Art Online), dia menulis bahwa meskipun nervegear SAO menggunakan pemancar gelombang mikro untuk ‘menggoreng’ otak pengguna, headsetnya menggunakan tiga modul muatan peledak yang terhubung ke sensor foto. Saat layar berkedip pada frekuensi tertentu—misalnya, game di atas layar—charges akan menyala, membunuh pengguna secara instan.
Luckey bilang bahwa sistem ini tidaklah sempurna dan ada banyak situasi di mana headset dapat diaktifkan secara tidak sengaja meskipun layar menampilkan game over. Dia juga berkata, “Pada titik ini, headset itu hanyalah sebuah karya kantoran, sebuah karya inspirasi yang mengingatkan tentang hal-hal yang belum bisa ditemukan dalam dunia game.” Dia menambahkan bahwa headset itu bisa menjadi “contoh non-fiksi pertama dari perangkat VR yang benar-benar dapat membunuh pengguna” tetapi juga menyatakan secara tersirat kalau “Ini tidak akan menjadi yang terakhir.”
Dia juga sedang mengerjakan mekanisme anti-gangguan yang akan mencegah orang lain melepas atau menghancurkan headset.
Penulis Sword Art Online, Reki Kawahara sangat menyadari ketertarikan Luckey dengan serial ini—bagian bawah posting blog menunjukkan ilustrasi yang digambar Kawahara untuk pernikahan Luckey, yang menggambarkan dia dan istrinya masing-masing sebagai Kirito dan Asuna.
Luckey mendirikan Oculus VR pada 2012 dan menjual perusahaan itu ke Facebook pada 2014. Pada tahun 2017, ia meninggalkan perusahaan, kemudian menyatakan bahwa ia dipecat karena mendukung Donald Trump dalam pemilihan presiden AS 2016 dan menyediakan dana untuk kelompok pro-Trump. Dia kemudian mendirikan Anduril Industries, sebuah perusahaan kontraktor pertahanan yang berfokus pada teknologi drone.
Jangan lupa Ikuti juga media sosial Titip Jepang:
Instagram: @titipjepang
Twitter: @titipjepang
Facebook: Titip Jepang