REVIEW Anime Sakamoto Days: Pembunuh Bayaran Pensiun Setelah Bertemu Mbak Kasir

Adaptasi anime dari manga Sakamoto Days karya Yuto Suzuki telah tayang sejak 11 Januari 2025. Anime tersebut secara eksklusif ditayangkan di platform streaming Netflix. Digarap oleh studio TMS Entertainment (Dr. Stone, Detective Conan, Rent-a-Girlfriend, Fruits Basket, Lupin the 3rd) dan disutradarai oleh Masaki Watanabe.
Sakamoto Days menjadi salah satu anime yang paling banyak diantisipasi oleh para penggemar. Apalagi sumber materi dari anime ini berasal dari manga terbitan Weekly Shounen Jump. Majalah tersebut telah banyak menghasilkan anime shounen-battle yang legendaris. Jadi wajar saja jika anime ini cukup dinantikan.
Menceritakan tentang seorang pembunuh bayaran legendaris bernama Sakamoto Taro. Suatu ketika Sakamoto berkunjung supermarket dan di sana dia bertemu dengan pegawai kasir yang cantik. Dia memutuskan pensiun setelah menemukan cinta dengan pegawai kasir tersebut lalu menikah. Setelah lima tahun pensiun, dia telah memiliki satu anak perempuan dan badannya menjadi gemuk. Namun kehidupan damainya tidak berlangsung lama. Suatu hari, datang pembunuh bayaran bernama Shin yang bisa membaca pikiran untuk membunuh Taro Sakamoto.
Setelah itu dia menjadi target buruan dari asosiasi. Rentetan-rentetan percobaan pembunuhan terhadap dirinya silih berganti. Karena dia diburu oleh pembunuh bayaran lainnya. Sakamoto pun mau tidak mau harus kembali beraksi untuk melindungi keluarga kecilnya.
Sakamoto Days menghadirkan cerita yang unik. Bagaimana tidak, jika anime shounen lainnya menceritakan tokoh utama yang masih remaja dan lajang. Maka di anime ini, tokoh utamanya adalah bapak-bapak dan sudah memiliki satu anak.

Adaptasi yang Tidak Sesuai Ekspektasi
Banyak pembaca manga yang telah menantikan adaptasi anime Sakamoto Days. Mereka yang telah membaca manganya sangat terkesima dengan gambar pertarungan yang brutal dan epic. Namun, saat hal itu diadaptasikan dalam bentuk animasi, fight scene yang disajikan terlihat biasa saja. Padahal manga-nya dikenal karena menyajikan pertarungan yang epic.
Beberapa panel-panel ikonik di manga juga terlihat biasa saja, saat diadaptasikan ke anime. Sebagai contoh adalah adegan Sakamoto dan Boiled saat berada di bianglala, panel di manga menunjukkan aura yang brutal. Namun, saat melihat dalam adaptasi anime, tampilannya jadi gelap. Sehingga beberapa detil-detil jadi tidak terlihat.


Lalu adegan kemunculan debut dari Slur, sang villain utama, di manga nya kemunculan Slur terlihat badass. Sedangkan dalam versi animenya, kemunculan perdana Slur memang digambarkan dengan baik, namun terasa kurang jika dibandingkan dengan manga. Karena dalam versi manga-nya ditunjukkan full panel dengan gaya artistik seperti sketsa. Sedangkan dalam versi anime tidak, aura nya kurang mencekam.


Meski demikian, ada juga beberapa panel yang lebih di-upgrade dalam versi animenya ketimbang versi manganya.
Selain visualisasinya, yang tidak sesuai ekspektasi. Banyak juga chapter manga yang dipotong alias tidak diadaptasikan ke anime. Hal ini tentu saja membuat kecewa banyak penggemar. Mungkin bagi pihak produksi, beberapa chapter tersebut dirasa tidak terlalu penting untuk perkembangan cerita sehingga diputuskan di-skip. Namun bagi penggemar, chapter-chapter tersebut dirasa cukup heartwarming.
Contohnya adalah pada chapter Sakamoto membelikan tas untuk anak nya, Hana. Chapter itu menunjukkan betapa sayangnya sang pembunuh bayaran terhadap sang anak. Juga menginformasikan bahwa Hana sudah duduk di Sekolah Dasar. Itu informasi cukup penting sebenarnya.
Selain itu, ada pula chapter kencan Sakamoto dan istrinya di kapal pesiar yang malah di-skip. Chapter itu sebenarnya menunjukkan bagaimana romantisme Sakamoto dengan sang istri. Serta hiruk pikuk kehidupan Sakamoto yang harus menyeimbangkan kehidupan pribadi dengan upaya dirinya melawan pembunuh bayaran yang mengincar nyawanya.
Sepertinya pihak staff produksi mengejar target tayang, agar akhir dari cour pertama bisa sampai pada kemunculan perdana para terpidana mati yang kabur ke Jepang.
Pada akhirnya, anime Sakamoto Days sudah terlanjur dibuat dan telah ditayangkan. Mau tidak mau penggemar harus menikmati tontonan yang telah dibuat. Bahkan beberapa penggemar berharap, season kedua nanti bisa ganti studio. Meski demikian, kita harus melihat bagaimana kualitas animasi di cour kedua nanti yang tayang pada juli mendatang, apakah kualitas animasinya ditingkatkan atau tidak.
Ikuti terus berita terbaru dari kanal-kanal Titip Jepang ya! Yuk, baca artikel lainnya di sini ^^
Jangan lupa Ikuti juga media sosial Titip Jepang:
Instagram: @titipjepang
Twitter: @titipjepang
Facebook: Titip Jepang