Review Overlord: The Sacred Kingdom, Film Anime Overlord Terbaik yang Berisikan Propaganda Ainz

Overlord: The Sacred Kingdom adalah film dari seri anime Overlord yang telah tayang di Indonesia pada Rabu, 22 Januari 2025 kemaren. Anime ini mengisi plot hole yang terjadi pada time skip di antara episode 7 dan episode 8 di animenya pada season 4 kemaren. Overlord: The Secred Kingdom ini menceritakan perjalanan Ainz dalam membantu Holy Kingdom Roble, dipimpin oleh Ratu Suci Calca yang diketahui sedang diserang oleh pasukan Raja Iblis Jaldabaoth yang berisikan para aliansi demi-human dan demon. Oleh karena itu, mereka berinisiatif untuk meminta bantuan dari seorang petualang kelas adamantite, Momon yang sedang menetap di Kerajaan Penyihir Ainz Ooal Gown.

Dan dimulailah perjalanan Remedios Custodio, Neia Baraja, dan pasukan kesatria suci lainnya untuk meminta bala bantuan dari Kerajaan Penyihir Ainz Ooal Gown. Dari sinilah, sandiwara Ainz dalam menciptakan propaganda di Holy Kingdom dimulai. Diketahui, film anime Overlord: The Sacred Kingdom ini mengambil cerita dari light novelnya volume 12 dan 13, mengisi plot hole yang terjadi pada anime season 4-nya kemaren yang mengadaptasi volume 10, 11, dan 14.

Seperti biasa, di film ini Overlord sebagai anime isekai, tetap mengambil genre dark fantasy yang cukup disturbing. Walaupun begitu, Overlord: The Sacred Kingdom ini juga dipenuhi dengan beberapa adegan pertarungan yang cukup epik dan komedi yang bisa mengundang gelak tawa. Diketahui, film Overlord: The Sacred Kingdom ini berdurasi sepanjang 2 jam 15 menit, mengambil arc the Holy Kingdom yang dipenuhi dengan banyak cerita baru.

Meningkatnya Grafis dengan Cerita Dark Fantasy yang Menarik

Sinopsis:

Kerajaan Suci Roble, yang dipimpin oleh Ratu Suci Calca, telah menikmati era yang damai, dilindungi oleh tembok-temboknya yang membentang. Namun, kedamaian ini dengan cepat hancur oleh invasi tiba-tiba dari kaisar iblis Jaldabaoth dan pasukan sekutu demi-human. Kerajaan, dengan pasukannya yang dipimpin oleh Komandan Ksatria Suci Remedios dan Imam Besar Kelart, mengumpulkan kekuatannya untuk melawan. Tetapi perbedaan kekuatan yang sangat besar antara mereka dan Jaldabaoth membuat mereka tidak berdaya, dan negara itu menghadapi ancaman kehancuran. Dalam mencari kekuatan yang mampu melawan Jaldabaoth, Remedios, ditemani oleh Ksatria Suci dan pengikutnya Neia, berangkat untuk mencari bantuan dari negara lain. Nama negara itu adalah Kerajaan Penyihir Ainz Ooal Gown-negara aneh yang diperintah oleh mayat hidup, dibenci oleh orang-orang Kerajaan Suci.

Cerita Overlord: The Sacred Kingdom berfokus pada pasukan kesatria suci dari Holy Kingdom Roble yang diserang oleh pasukan demi-human Jaldabaoth. Berkat invasi ini, Remedios Custodio, Naia Baraja, dan pasukan kesatria suci lainnya mau tidak mau ingin meminta bantuan dari petualang adamantite, Momon yang sedang menetap di Kerajaan Penyihir, Ainz Ooal Gown. Saat disambut di sana, bukannya mendapat bantuan dari Momon, tetapi malah raja mereka, Ainz sendiri yang turun tangan untuk membantu Holy Kingdom untuk melawan Jaldabaoth. Dari sinilah, perjuangan Ainz dan pasukan kesatria suci ini berusaha untuk mengambil kembali Holy Kingdom dari jeratan Jaldabaoth.

Seperti animenya, Overlord: The Sacred Kingdom juga memiliki genre dark fantasy, dimana di beberapa adegan, Titipers dapat melihat konflik antara moral dan peperangan terjadi, contohnya seperti terus menerobos pertahanan musuh atau lebih memilih untuk menyelamatkan sandra. Disinilah Titipers dapat merasakan bahwa Ainz sendiri bukanlah seorang manusia, dan dia tidak tertarik untuk menyelamatkan orang kecuali sudah patuh di bawah kerajaannya. Hal ini juga disebabkan karena janji Ainz awalnya adalah untuk membantu melawan Jaldabaoth, bukan untuk menyelamatkan rakyat Holy Kingdom. Selain itu, juga terdapat beberapa adegan gore yang cukup disturbing untuk dilihat.

Terlepas dari itu semua, grafis dari film Overlord: The Sacred Kingdom ini dapat dilihat sangat jauh berbeda dari animenya. Dapat dikatakan filmnya ini memiliki grafis, detail karakter, hingga CGI yang lebih bagus dari animenya. Selain itu, cerita yang disajikan juga sangat menarik, dimana seperti yang Titipers ketahui, Jaldabaoth sendiri adalah Demiurge yang merupakan bawahan Ainz. Jadi, konflik yang terjadi di Holy Kingdom ini merupakan rencana yang dipikirkan oleh Demiurge, dimana kedatangan Ainz ke Holy Kingdom hanyalah sebuah propaganda agar kerajaan itu berhutang budi kepada Ainz.

Dari segi ceritanya, Overlord: The Sacred Kingdom sendiri tidak terlalu buruk, namun memang jika Titipers sudah pernah membaca versi light novelnya sebelumnya, Titipers akan mendapatkan banyak sekali pemotongan di filmnya ini. Namun, hal ini maklum terjadi, mengingat film Overlord: The Sacred Kingdom ini hanya berdurasi 2 jam sementara mereka mengadaptasi dua volume sekaligus, mengakibatkan banyaknya terjadi pemotongan. Selain itu, karena semua konflik yang terjadi di film ini hanyalah propaganda semata, jadi adegan pertarungan antara Ainz dan Jaldabaoth (yang saat itu sebenarnya adalah Demon Lv. 84 yang dipanggil Demiurge) hanyalah sandiwara semata, dan malah menjadi komedi yang mengundang gelak tawa.

Banyaknya Karakter Baru dan Terjawabnya Plot Hole di Season 4 Kemaren

Karena mengambil arc baru, film Overlord: The Sacred Kingdom ini mempunyai banyak sekali karakter baru yang belum pernah dilihat di anime sebelumnya. Contohnya adalah Remedios Custodio, seorang kapten paladin yang memimpin regu kesatria suci ini, mulai dari perjalanan menuju Kerajaan Penyihir hingga menjadi orang yang berdiri di garis depan pada peperangan ini. Namun, yang menjadi highlight di film ini adalah Neia Baraja, seorang kesatria suci yang awalnya ditandas oleh Remedios. Di film ini, Neia benar-benar mendapatkan peran yang sangat besar, membuatnya terasa menjadi seperti karakter utama dari cerita di film ini.

Neia yang awalnya hanyalah seorang kesatria suci biasa, memiliki tugas untuk menjaga Ainz saat perjalan ke Holy Kingdom. Disinilah terlihat Neia yang semakin dekat dengan Ainz, dimana melihat Neia memiliki kemampuan dalam memanah, Ainz sampai rela meminjamkan panah “Ultimate Shooting Star Super” dan armor kepadanya. Pada movie Overlord: The Sacred Kingdom ini, juga terlihat perkembangan dari karakter Neia itu sendiri, yang dari awalnya penakut dan selalu ditandas, namun setelah bertemu Ainz, ia mulai berkembang menjadi pribadi yang berani dan sangat mengagumi Ainz.

Bahkan, saat Neia diselamatkan oleh sang Raja Penyihir itu, ia semakin kagum dengan sosok Ainz yang bahkan menganggap Ainz sendiri adalah wujud dari keadilan. Selain itu, Neia juga terlihat memiliki hubungan yang dekat dengan salah satu Maid Pleiades, CZ saat misi mereka menyelamatkan Pangeran Bangsa Zern, Beebeezee.

Di akhir film sendiri, diperlihatkan bahwa Neia telah memiliki puluhan ribu pengikut dari Holy Kingdom yang juga mengagumi Ainz, karena mereka telah diselamatkan oleh sang Raja Penyihir itu. Dan sekte Neia (yang saat itu, ia sudah dikenal sebagai nama “The Faceless One“) ini sendiri menjadi sangat besar, bahkan mereka bisa memberi stempel dalam deklarasi perang Kerajaan Penyihir kepada Re-Estize Kingdom di season 4-nya kemaren. Menjawab plot hole yang terjadi ketika time skip di antara episode 7 dan 8 pada anime tersebut.

Apakah Overlord: The Sacred Kingdom Layak Ditonton?

Bagi Titipers yang sudah pernah menonton anime Overlord sebelumnya, filmnya ini sangat WAJIB untuk ditonton, mengingat alur dari filmnya ini masih sejalan dengan animenya. Untuk mengetahui alurnya secara lebih detail, Titipers juga bisa membaca novelnya setelah menonton film ini. Dan bagi Titipers yang sebelumnya sudah membaca light novelnya, mungkin akan kurang puas dengan film ini, mengingat banyak sekali adegan yang dipotong. Namun, secara garis besar, film Overlord: The Sacred Kingdom tidak bisa dibilang buruk, karena dari segi grafis, CGI, bahkan ceritanya jauh lebih baik dari anime seasonalnya.

Ikuti terus berita terbaru dari kanal-kanal Titip Jepang ya! Yuk, baca artikel lainnya di sini^^

Jangan lupa Ikuti juga media sosial Titip Jepang:
Instagram: @titipjepang
Twitter: @titipjepang
Facebook: Titip Jepang