Dilansir dari Anime News Network (12/08/2022), firma riset keuangan Teikoku Databank menerbitkan sebuah laporan tentang banyak perusahaan anime alami kerugian pada tahun 2021. Dalam laporan tersebut tercatat 39,8% dari 309 perusahaan produksi anime yang disurvei telah mengalami kerugian pada tahun 2021. Hasil tersebut 0,9% lebih tinggi dari tahun 2020 dan merupakan hasil tertinggi dalam catatan Teikoku Databank. Tahun 2021 menajadi rekor tertinggi karena adanya penurunan jumlah produksi anime TV, pandemi COVID-19, kekurangan sumber daya manusia, dan penundaan banyak produksi.
Pada tahun 2021, total pendapatan industri sebesar 249,582 miliar yen (sekitar Rp 27.421.075.874.829). Pendapatan tersebut 5% lebih rendah dibandingkan tahun 2020. Hal ini merupakan pertama kalinya sejak tahun 2000 industri anime mengalami kontraksi selama dua tahun berturut-turut. Teikoku Databank juga mencatat kontraksi 1,8% dari total pendapatan industri pada tahun 2020.
Sebesar 42,6% dari perusahaan anime yang mengkhususkan diri dalam pekerjaan subkontrak (seperti untuk animasi in-between atau latar belakang) juga mengalami kerugian. Pada tahun 2021, pendapatan rata-rata untuk perusahaan sejenis itu sebanyak 287 juta yen (sekitar Rp 3.076.304.078).
Pendapatan rata-rata untuk perusahaan pada tahun 2021 adalah 818 juta yen (sekitar Rp 89.872.026.290). Pendapatan rata-rata tersebut lebih rendah dari tahun 2020 dan untuk kedua kalinya mengalami penurunan dari tahun sebelumnya sejak 2017.
Sebanyak 70 perusahaan dari 309 perusahaan anime yang disurvei melakukan transaksi dengan perusahaan luar negeri melalui outsourcing atau kontrak produksi pada tahun 2021. Sejumlah 33 perusahaan tersebut melakukan transaksi dengan perusahaan China, 25 perusahaan dengan perusahaan Amerika, 15 dengan Korea Selatan, 7 dengan Taiwan, dan 19 dengan negara lain.
Menurut Asosiasi Animasi Jepang, jumlah judul anime televisi turun berturut-turut pada tahun 2020 dan telah turun lebih dari 80 dari 278 yang merupakan titik puncaknya. Nikkei melaporkan bahwa survei perusahaan anime yang alami kerugian ini adalah untuk tahun fiskal 2021, tetapi Teikoku Databank mengklarifikasi bahwa surveinya adalah untuk tahun kalender 2021 (Januari hingga Desember).
Ikuti terus berita terbaru dari kanal-kanal Titip Jepang! Yuk, baca artikel lainnya di sini^^
Sumber: animenewsnetwork
Jangan lupa Ikuti juga media sosial Titip Jepang:
Instagram: @titipjepang
Twitter: @titipjepang
Facebook: Titip Jepang
[blog_posts style=”default” columns__md=”1″ cat=”5040″ posts=”20″ excerpt=”false” show_category=”label” comments=”false” image_height=”100%”]