Seperti di Film, Pintu Suzume Hadir di Dunia Nyata

Titip Jepang - review suzume no tojimari, pintu suzume

Suzume adalah film yang sepertinya dibuat khusus untuk para pecinta anime yang gemar berpetualang. Aksi Suzume menyinggahi di beberapa kota Jepang, dari Prefektur Miyazaki di pulau Kyushu yang berada di selatan Jepang hingga Prefektur Iwate di wilayah Tо̄hoku yang berada di utara Jepang. Beberapa lokasi yang digambarkan dalam film ini sangat terpencil, tetapi para penggemar memperhatikan bahwa mereka telah mendapatkan landmark baru sejak rilis film: pintu masuk pedesaan yang tidak mengarah ke mana pun atau bisa dibilang Pintu Suzume.

‘Pintu’ memainkan peran penting dalam plot film Suzume. Namun, seperti yang ditunjukkan oleh seorang penggemar dalam tweet viral pada 2 Juni lalu, ada sebuah replika Pintu Suzume seperti yang muncul di film di suatu daerah. Apalagi, ‘pintu’ tersebut memiliki latar belakang yang sunyi seperti yang ada di film-nya. Meski tempat tersebut telah menjadi tempat wisata berkat popularitas Suzume, pemandangannya masih terlihat persis seperti di filmnya bahkan berbulan-bulan setelah dirilis. Hal ini memberi penduduk lokal perasaan mistis, terutama karena pintu itu muncul dalam film.

Pintu yang dibagikan pada tweet di atas terletak di tanah kosong di kota Miyako, Prefektur Iwate. Mainichi melaporkan bahwa pintu tersebut muncul pada tanggal 23 Februari. Identitas pengrajin dirahasiakan, tetapi pemilik tanah memberikan izin untuk membangun pintu tersebut.

Asosiasi Pariwisata Kota Yamada sebelumnya mendirikan sebuah pintu di kota Yamada, juga di Prefektur Iwate, pada 18 Februari. Pengusaha bengkel lokal Taro Kunimitsu membuat pintu Suzume tersebut, yang berukuran tinggi sekitar dua meter dan lebar satu meter. Kota tersebut menerbitkan panduan wisata ekstensif di situs webnya yang menyoroti semua lokasi yang muncul dalam film tersebut. Stasiun Orikasaeki setempat memajang poster dan model kursi dan kucing berkaki tiga yang ikonik dalam film.

Pengguna Twitter, Kintetsu mencatat di utas mereka bahwa dengan menonton Suzume seperti sebuah ‘undangan’ untuk merenungkan dampak gempa bumi dan tsunami Tōhoku 2011. Mereka juga memuji makanan di daerah Sanriku, yang berarti ada banyak alasan bagus untuk berkunjung.

Film tersebut tayang di Jepang pada tanggal 11 November dan meraih posisi #1. Film tersebut berhenti tayang di bioskop Jepang pada tanggal 27 Mei, dan mencatat perkiraan pendapatan box office akhir sebesar 14,79 miliar yen (sekitar US$105,3 juta), dan 11,15 juta tiket terjual.

Dalam berbagai wawancara seputar perilisan film tersebut, sutradara Makoto Shinkai telah membahas dampak gempa bumi terhadap storytelling dan penerimaan film tersebut. Dia mencatat bahwa dia awalnya gugup mempromosikan film tersebut di wilayah Tōhoku, dan terkejut ketika penduduk mendekatinya untuk mengatakan, “Terima kasih.”

Meskipun dia juga mencatat bahwa ada beberapa orang yang tersinggung karena dia memilih untuk menggambarkan topik yang begitu dekat dengan rumah, dia menambahkan: “Tetapi pada saat yang sama, apakah itu berarti saya seharusnya tidak melakukannya? Saya pikir sudah dua belas tahun sekarang [sejak bencana], dan saya pikir, sementara beberapa orang di Jepang mulai melupakan apa yang terjadi, saya pikir itu benar bahwa seseorang harus berurusan dengan peristiwa kehidupan nyata ini dalam bentuk hiburan dan berbagi apa yang terjadi.”

 

Ikuti terus berita terbaru dari kanal-kanal Titip Jepang! Yuk, baca artikel lainnya di sini^^

Sumber: animenewsnetwork

Jangan lupa Ikuti juga media sosial Titip Jepang:
Instagram: @titipjepang
Twitter: @titipjepang
Facebook: Titip Jepang

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *