Sebuah anime sering kali ditentukan oleh seberapa menarik kemampuan yang dimiliki para karakternya. Kalau eksekusinya membosankan, penonton bisa cepat kehilangan minat. Sebaliknya, jika aturan penggunaan kemampuan disajikan dengan jelas dan kreatif, ceritanya bisa jadi luar biasa.
Banyak sekali jenis kemampuan dalam anime, mulai dari sihir, tenaga dalam, hingga jurus unik yang hanya dimiliki oleh segelintir karakter. Ketika ditulis dengan baik, kemampuan tersebut bukan hanya memperkuat alur cerita, tetapi juga mampu mengubah arah genre anime secara keseluruhan.
Berikut adalah sepuluh sistem kekuatan anime terbaik yang unik dan ikonik.
1. Titan Shifting (Attack on Titan)


Dalam dunia Attack on Titan, keberadaan Titan adalah mimpi buruk manusia. Makhluk raksasa tanpa akal ini hidup hanya untuk memangsa manusia. Namun, di antara lautan Titan yang buas, ada sembilan individu istimewa yang bisa berubah menjadi Titan sambil tetap mempertahankan kesadaran mereka.
Perubahan ini membuat kekuatan mereka meningkat berkali-kali lipat, lengkap dengan kemampuan unik yang berbeda-beda tergantung jenis Titan yang dimiliki. Inilah yang membuat pertarungan semakin seru, karena setiap Titan Shifter punya gaya bertarung khas.
Banyak penggemar menyebut konsep ini mirip dengan genre mecha, hanya saja “robotnya” terbuat dari daging dan darah. Kehadiran Titan Shifter menjadi kunci utama yang mengubah Attack on Titan menjadi fenomena global.
2. Giver dan Jinki (Gachiakuta)


Dalam dunia Gachiakuta, para Giver memiliki kemampuan untuk memberikan “nyawa” pada benda mati yang mereka rawat dengan penuh perhatian. Hasilnya disebut Vital Instrument (Jinki), yaitu objek yang bisa memiliki kekuatan unik sesuai dengan bentuk dan fungsinya.
Rudo, tokoh utama Gachiakuta, menggunakan sarung tangan khusus yang membuat benda buangan apa pun bisa menjadi Vital Instrument untuk sementara. Hal ini memungkinkan penulis menghadirkan variasi kemampuan tak terbatas, karena hampir semua benda bisa diubah menjadi senjata.
Konsep ini menarik karena fleksibel: bisa sesederhana pisau atau serumit mekanisme mesin. Dengan kreativitas, sistem kemampuan ini memberi ruang luas untuk cerita yang segar dan pertarungan yang tak terduga.
3. Ki (Dragon Ball)


Ki adalah energi hidup yang ada dalam diri setiap makhluk di Dragon Ball. Energi ini bisa dimanipulasi untuk meningkatkan kekuatan fisik maupun melancarkan serangan jarak jauh, seperti Kamehameha atau Final Flash yang sudah jadi ikonik.
Meskipun penjelasannya tidak terlalu mendetail, justru hal itu yang membuat ki terasa fleksibel. Setiap pertarungan bisa tampil penuh kejutan karena ki dapat dimanfaatkan dengan berbagai cara.
Konsep beam struggle (adu serangan energi) bahkan kini menjadi ciri khas dalam anime maupun manga shonen. Tidak berlebihan jika ki dianggap sebagai salah satu kemampuan paling berpengaruh dalam sejarah anime.
4. Chakra (Naruto)


Kalau di Dragon Ball ada ki, maka di Naruto terdapat chakra. Chakra adalah energi yang lahir dari perpaduan kekuatan fisik dan spiritual. Semua ninja menggunakannya untuk melancarkan jurus, mulai dari ninjutsu, genjutsu, hingga taijutsu.
Yang membuat chakra menarik adalah bagaimana setiap ninja punya spesialisasi berbeda. Ada yang fokus pada elemen tertentu, ada yang mengandalkan ilusi, dan ada pula yang mengembangkan gaya unik sesuai bakat mereka.
Dengan begitu, setiap pertarungan terasa variatif. Penonton bisa melihat bagaimana jurus-jurus spesialis saling bertemu, menciptakan strategi kompleks yang menjadi ciri khas Naruto.
5. Breathing Technique (Demon Slayer)


Para pemburu iblis di Demon Slayer melatih teknik pernapasan khusus untuk meningkatkan kemampuan fisik mereka. Dengan pengaturan napas, mereka bisa mempercepat gerakan, memperkuat tubuh, bahkan mengendalikan aliran darah.
Yang membuatnya menarik adalah adanya banyak aliran pernapasan dengan ciri khas masing-masing, seperti Air, Api, atau Petir. Setiap gaya ini tidak hanya memengaruhi teknik bertarung, tetapi juga mencerminkan kepribadian penggunanya.
Tanjiro sendiri memadukan beberapa gaya pernapasan, membuat penonton ikut menebak-nebak jurus apa yang paling cocok di setiap situasi. Hal ini menjaga pertarungan selalu menegangkan dan penuh variasi.
6. Weapons dan Meisters (Soul Eater)


Dalam Soul Eater, ada manusia yang bisa berubah menjadi senjata. Mereka kemudian dipasangkan dengan Meister, yaitu individu yang bisa menggunakannya. Hubungan keduanya bukan sekadar fisik, tetapi juga emosional.
Semakin kuat ikatan antara Meister dan senjatanya, semakin hebat pula kekuatan yang bisa mereka keluarkan. Dengan begitu, cerita tidak hanya fokus pada aksi, tetapi juga pada perkembangan hubungan antarkarakter.
Konsep ini memberi nuansa berbeda pada anime aksi, karena kekuatan karakter bergantung pada kepercayaan dan kerjasama, bukan sekadar latihan keras.
7. Trust Value (To Be Hero X)


Anime To Be Hero X membawa ide unik soal kekuatan. Alih-alih lahir dari dalam diri, kemampuan karakter bergantung pada “Trust Value,” yaitu nilai kepercayaan orang lain terhadap mereka.
Kepercayaan itu bisa meningkat lewat ketenaran, aksi heroik, atau bahkan citra di media sosial. Namun, konsekuensinya unik: jika publik percaya sesuatu tentang mereka, hal itu bisa menjadi nyata, baik menguntungkan maupun merugikan.
Konsep ini menciptakan dinamika menarik antara pahlawan dan masyarakat. Para hero benar-benar bergantung pada dukungan orang lain, membuat hubungan keduanya lebih kompleks daripada sekadar “menyelamatkan dunia”.
8. Cursed Energy (Jujutsu Kaisen)


Energi terkutuk lahir dari emosi negatif manusia. Bagi kebanyakan orang, energi ini hanya bocor tanpa kendali, tetapi para penyihir Jujutsu bisa menggunakannya untuk melawan roh terkutuk.
Setiap penyihir biasanya mewarisi teknik bawaan unik dari keluarga atau darah mereka, yang membuat variasi kemampuan semakin luas. Penonton pun diajak mengenal aturan energi terkutuk sedikit demi sedikit, sehingga terasa mudah dipahami meski konsepnya rumit.
Inilah yang membuat Jujutsu Kaisen begitu seru: setiap pertarungan selalu punya aturan baru yang mengejutkan tanpa terasa berlebihan.
9. Quirk (My Hero Academia)


Dalam dunia My Hero Academia, sekitar 80% populasi memiliki quirk, yaitu kemampuan khusus yang berbeda-beda. Ada yang superkuat, tapi ada juga yang tampak sepele.
Karena quirks sangat beragam, mulai dari yang bisa menghancurkan kota hingga yang hanya membuat hidup sehari-hari repot, anime ini selalu menghadirkan kejutan. Kreativitas pengguna sering kali membuat kemampuan “lemah” berubah menjadi senjata mematikan.
Hal ini membuat penonton betah menonton, karena selalu ada ruang untuk teori dan spekulasi tentang potensi tersembunyi setiap quirk.
10. Stands (Jojo’s Bizarre Adventure)


Setelah dua bagian awal, JoJo’s Bizarre Adventure memperkenalkan konsep Stands, yaitu manifestasi spiritual dari jiwa seseorang. Setiap Stand punya bentuk dan kekuatan unik, sering kali terlihat aneh tapi mematikan di kondisi tertentu.
Yang membuat Stands begitu menarik adalah kreativitas Araki dalam menempatkan mereka di situasi yang tidak terduga. Musuh yang awalnya tampak lemah bisa jadi ancaman besar jika lingkungannya mendukung.
Dengan Stands, JoJo berhasil merombak genre shonen dan memberikan standar baru dalam menciptakan kemampuan unik yang terus dikenang hingga sekarang.
Penutup
Kemampuan dalam anime bukan hanya sekadar alat bertarung, tetapi juga fondasi yang membentuk jalan cerita, karakter, bahkan identitas dari sebuah seri. Mulai dari ki di Dragon Ball yang jadi pionir shonen, hingga Stands di JoJo’s Bizarre Adventure yang penuh kreativitas, setiap konsep menghadirkan pengalaman berbeda bagi penonton.
Sumber: CBR
