KATEGORI

Belum ada Produk di keranjang kamu, yuk cari produk incaran kamu di sini!

Studio Animasi GAINAX Bangkrut?

Studio animasi Gainax adalah studio animasi dibalik anime hits seperti Neon Genesis EvangelionGurren Lagann dan FCLC. Namun, pada 7 Juni 2024, perusahaan tersebut telah mengajukan pailit, mengakhiri 40 tahun kiprahnya di industri animasi.

Gainax didirikan pada awal tahun 1980an oleh beberapa mahasiswa termasuk pencipta Neon Genesis Evangelion, Hideaki Anno. Selama bertahun-tahun, mereka telah memproduksi beberapa film animasi pendek seperti Daicon III dan Daicon IV dan menemukan kesuksesannya melalui judul-judul seperti Royal Space Force: The Wings of Honneamise dan OVA Gunbuster. Karya paling terkenal mereka selain Neon Genesis Evangelion  adalah Tengen Toppa Gurren Lagann dan Panty & Stocking with Garterbelt.

Namun. tidak hanya kesuksesan yang mereka alami. Perusahaan ini juga beberapa kali mengalami permasalahan hukum, seperti penipuan akuntansi di tahun 1999 dan perselisihan hukum dengan AD Vision mengenai hak live action di tahun 2004. Anno akhirnya memutuskan untuk hengkang dari Gainax dan mendirikan studio animasinya sendiri Khara serta menggungat Gainax sebesar 100 juta yen untuk royalti yang belum dibayar. Selama bertahun-tahun, perusahaan ini semakin terpuruk.

Berita kebangkrutan yang mereka umumkan, meski menyedihkan, bukanlah menjadi hal yang mengejutkan bagi sebagian penggemar, terutama mereka yang telah mengikuti semua berita yang terkait dengan perusahaan tersebut.

Pernyataan Studio Animasi Gainax

Dalam pernyataannya, Gainax menjelaskan bahwa situasi keuangan perusahaan tersebut mulai memburuk mulai tahun 2012, diakibatkan beberapa faktor termasuk pengelolaan yang salah serta pemberian pinjaman besar tanpa jaminan kepada para eksekutif.

Gainax mengungkapkan bagaimana komite produksi mengeluarkan perusahaan tersebut setelah tidak berhasil membayar royalti serta banyaknya hutang yang ditanggung manajemen. Sementara itu, banyaknya perusahaan afiliasi yang didirikan atas nama Gainax di beberapa wilayah regional menyebabkan banyaknya pengunduran diri di tubuh Gainax sendiri dan mengakibatkan hilangnya kemampuan studio animasi tersebut untuk memproduksi animasi.

Dalam pernyataan tersebut, Gainax juga mengklaim bahwa Tomohiro Maki, mantan pimpinan Gainax, telah mengalihkan saham kepada seseorang yang tidak memiliki pengetahuan tentang produksi pembuatan film. Maki kemudian ditangkap pada Desember 2019 karena tindakan tidak senonoh, meninggalkan perusahaan tersebut dengan beban hutang yang besar.

Gainax berusaha memperbaiki situasinya dengan merombak total tim manajemennya pada Februari 2020 dan melalukan peninjauan dokumen bersama dengan Studio Khara sebagai kreditur. Mereka kemudian menemukan pinjaman dalam jumlah besar dari lembaga keuangan, kegagalan pembayaran hutang kepada perusahaan-perusahaan di industri animasi, serta penjualan dan pengalihan kekayaan intelektual dan materi produksi ke perusahaan lain dan individu lain tanpa izin pemegang hak asli.

Gainax menyatakan pihaknya telah bekerja sama dengan pihak Khara dan perusahaan lain serta komite produksi untuk mengonfirmasi kembali hak mereka terhadap karya-karya tersebut dan mengelola dengan benar IP serta material yang telah tersebar tersebut. Namun, pihaknya tetap tidak dapat menyelesaikan pembayaran hutang-hutangnya. Setelah digugat oleh perusahaan penagih hutan pada bulan Mei lalu, studio animasi Gainax akhirnya memutuskan tidak dapat lagi melanjutkan bisnisnya dan mengajukan kebangkrutan.

Pernyataan lengkap studio GAINAX dapat Titipers lihat di sini.

Pernyataan Studio Animasi Khara

Khara juga memberikan pernyataan atas pengumuman pailit tersebut dengan menyebutkan bahwa mereka telah menyadari permasalahan “manajemen dan utang” Gainax selama beberapa waktu. Hideaki Anno sebagai salah satu pendiri Gainax serta presiden Khara telah menyatakan keprihatinannya kepada bekas studio-nya tersebut dan mengajukan proposal untuk meningkatkan manajemen perusahaan, yang sayangnya tidak mendapat tanggapan Gainax dalam waktu yang lama.

Khara menceritakan bagaimana penangkapan Maki memperburuk situasi Gainax. Setelahnya penangkapan Maki, Anno berkolaborasi dengan Kadokawa, King Records, dan studio TRIGGER untuk “mencegah kerusakan reputasi” Evangelion serta karya lainnya. Perwakilan dari perusahaan tersebut ditunjuk sebagai dewan direktur di Gainax untuk memahami situasi dan menyelesaikan hutang yang belum terbayar. Namun, saat tim manajemen yang baru ini memahami situasi secara keseluruhan, Gainax sudah berada dalam kondisi bangkrut dengan hutang yang tidak dapat diselesaikan.

Khara melanjutkan akan memastikan bahwa pencipta, penulis asli, dan penulis dapat terus mengelola dan memproduksi karya mereka di masa depan. Pihaknya dan pihak Gainax akan bekerja sama dengan masing-masing komite produksi untuk mengatur dan mengalihkan hak kepada salah satu perusahaan yang dianggap cocok.

Sementara itu, Khara juga mempertimbangkan untuk memberikan dukungan dengan membantu meringankan hutang Gainax, namun memutuskan bahwa pembayaran kembali yang memadai tidak mungkin dilakukan. Pernyataan lengkap studio animasi Khara dapat Titipers lihat di sini.

Benar-benar cara yang menyedihkan untuk mengakhiri studio animasi Gainax tersebut.

BACA JUGA: Toshiba Bangkrut! Simbol Pemulihan Jepang ini Tidak Dapat Bersaing Kembali

BACA JUGA: MAPPA Bangkrut Karena Garap Chainsaw Man?

BACA JUGA: Alami Penurunan Laba, Square Enix Umumkan PHK Global

Ikuti terus berita-berita terbaru di kanal Titip Jepang. Yuk baca artikel lainnya lainnya di sini!^^

sumber: animenewsnetwork ; tokyoweekender

Jangan lupa ikuti juga media sosial Titip Jepang:
Instagram: @titipjepang
Twitter: @titipjepang
Facebook: Titip Jepang