Studio Ghibli Tegaskan Komitmen pada Hak Cipta: Barang Dagangan Ilegal Tak Akan Dibiarkan
Studio Ghibli bersikap tegas terhadap barang dagangan palsu yang merusak citra dan melanggar hak cipta mereka.
Dengan popularitas film-film Studio Ghibli yang mendunia, permintaan barang dagangan resmi pun meningkat pesat. Sayangnya, hal ini juga memicu munculnya banyak barang palsu yang dijual secara daring maupun di toko-toko fisik di luar Jepang. Ghibli, yang selama ini dikenal menjaga kualitas dan integritas karya seni mereka, tidak tinggal diam. Mereka telah mengonfirmasi bahwa barang-barang seperti gambar dan lukisan berbingkai yang mengambil materi dari film-film mereka dijual dengan harga yang sangat tinggi, padahal produk-produk tersebut merupakan reproduksi ilegal.
Meskipun barang dagangan palsu jarang ditemukan di toko-toko eceran di Jepang, produk seperti itu mudah ditemukan di toko anime dan budaya pop luar negeri atau di platform daring. Menanggapi hal ini, Studio Ghibli mengeluarkan pernyataan resmi dalam tiga bahasa—Jepang, Inggris, dan Mandarin—melalui situs web mereka pada Senin (9/12):
Kami telah mengonfirmasi bahwa ada beberapa toko dan toko daring yang menjual gambar dan lukisan berbingkai yang diambil dari film, buku, dan publikasi kami lainnya dengan harga yang sangat tinggi. Produk-produk ini merupakan reproduksi tidak sah yang melanggar hak cipta Studio Ghibli dan hak kekayaan intelektual lainnya. Perlu diketahui bahwa Studio Ghibli tidak mengizinkan aktivitas ini dan bermaksud untuk mengambil tindakan tegas, baik perdata maupun pidana, sebagaimana berlaku.
Studio Ghibli menekankan bahwa semua karya mereka diciptakan melalui proses panjang yang melibatkan kerja keras banyak orang. Mereka ingin memastikan bahwa penggemar dapat terus menikmati film dan produk resmi mereka dengan cara yang sah. Penjualan barang palsu dianggap merendahkan citra global mereka dan melanggar hukum.
Seni vs. Bisnis: Dualitas yang Harus Dijaga
Pernyataan ini mencerminkan dualitas menarik dalam budaya kerja Studio Ghibli. Di satu sisi, mereka dikenal sebagai studio yang mengutamakan seni dan menolak komersialisasi berlebihan, terutama di bawah kepemimpinan Hayao Miyazaki yang terkenal blak-blakan menolak aspek finansial dalam pembuatan film.
Namun, di sisi lain, Studio Ghibli adalah perusahaan yang harus menjaga keberlanjutan keuangan untuk terus menciptakan karya berkualitas. Penjualan barang dagangan resmi menjadi sumber pendapatan penting yang memungkinkan mereka terus berkarya. Produser veteran Toshio Suzuki bahkan secara aktif memantau aspek komersial, termasuk memerangi barang dagangan palsu.
Meski studio ini berbasis di bangunan kuno di pinggiran kota yang tenang, perusahaan induknya, Nippon Television Network Corporation, adalah perusahaan media besar dengan tim hukum yang kuat. Hal ini menegaskan bahwa Studio Ghibli tidak akan segan mengambil tindakan hukum terhadap pelanggaran hak cipta.
Akhir pernyataan Studio Ghibli mengungkapkan rasa terima kasih kepada para penggemar yang terus mendukung produk-produk berlisensi resmi:
“Seiring dengan upaya kami untuk terus memperkuat perlindungan hak kekayaan intelektual dari film-film kami dan berupaya untuk memastikan bahwa para penggemar kami dapat menikmatinya, kami ingin mengucapkan terima kasih atas dukungan Anda yang berkelanjutan terhadap bisnis-bisnis yang berlisensi dan resmi,” demikian bunyi pemberitahuan tersebut.
Studio Ghibli mengingatkan kita bahwa di balik dedikasi mereka pada seni, ada kebutuhan untuk melindungi hak cipta demi kelangsungan karya-karya luar biasa mereka. Jadi, jika Titipers penggemar sejati, pastikan untuk mendukung barang-barang resmi agar Ghibli dapat terus menciptakan dunia penuh keajaiban yang kita cintai!
sumber: soranews24
Ikuti terus berita terbaru dari kanal-kanal Titip Jepang ya! Yuk, baca artikel lainnya di sini^^
Jangan lupa Ikuti juga media sosial Titip Jepang:
Instagram: @titipjepang
Twitter: @titipjepang
Facebook: Titip Jepang