KATEGORI

Belum ada Produk di keranjang kamu, yuk cari produk incaran kamu di sini!

Festival Setsubun 3 Februari! Masyarakat Jepang Rayakan Tahun Baru Dengan Parade Besar

Halo Titipers^^, tahukah kalian setiap awal bulan Februari masyarakat Jepang biasanya merayakan festival Setsubun?

Memasuki bulan Februari pertanda musim dingin akan berakhir dan sebelum menyambut musim semi (Haru Matsuri) di bulan Maret mendatang, perayaan lempar kacang inilah menjadi simbol kepercayaan tersendiri bagi masyarakat Jepang.

Sebenarnya, apa sih Festival Setsubun itu?

Setsubun

Setsubun “Melempar kacang” atau disebut Risshun merupakan festival untuk memperingati malam tahun baru yang disertai ritual khusus dan budaya ‘pembersihan’ tahun sebelumnya sebagai musim baru pada awal musim semi. Tujuan perayaan ini adalah untuk mengusir nasib buruk dan roh jahat di tahun sebelumnya untuk tahun yang akan datang.

Tradisi ini berasal dari tsuina, kebiasaan budaya China yang dikenalkan ke Jepang pada abad ke-8. Walaupun pada awalnya hanya dipraktikkan beberapa individu sebagai tradisi rumah tangga sekarang menjadi tradisi besar di beberapa kuil seperti kuil Shinto, kuil Buddha dan komunitas geisha. Saat ini banyak orang yang menghadiri kuil, di mana acara tersebut dirayakan.

Ritual utama melempar kacang atau dikenal dengan istilah Mamemaki, biasanya dilakukan oleh toshiotoko (kepala rumah tangga/laki-laki) yang shio-nya sama dengan kalender Cina tahun itu. Walaupun sekarang lebih banyak anak-anak yang melakukannya, sebagai simbol untuk mengusir roh jahat dari kehidupannya yang masih sangat panjang.

Setsubun

Kacang yang dilempar bukan sembarang kacang, jenis kacang yang dipakai adalah kacang yang dipanggang (Fuku Mame). Caranya, seseorang yang memakai topeng Oni (setan atau raksasa) melempar kacang tersebut ke luar pintu sambil menyanyikan lagu “Oni wa soto! Fuku wa uchi!” yang artinya kira-kira seperti “Setan keluarlah! Keberuntungan masuklah!”

Menurut kepercayaan orang Jepang zaman dahulu bahwa kacang-kacangan dapat membawa keberuntungan dengan mengkonsumsinya satu kali dalam setahun. Hal ini bertujuan agar satu keberuntungan membawa keberuntungan di tahun yang akan datang. Selain melempar kacang, mereka juga harus makan eho maki (semacam sushi roll yang panjang) tanpa henti dengan menghadap ke arah dewa keberuntungan, Tokutoshijin. Pada saat mengunyah sushi roll, orang tersebut dilarang berbicara sampai makanannya habis.

Makanan Eho-maki memiliki komposisi tujuh bahan berbeda termasuk kampyo, shiitake, belut dan telur. Berdasarkan tujuh dewa keburuntungan, angka tujuh juga dianggap sebagai angka yang paling beruntung di Jepang.

Acara ini diselenggarakan secara nasional, Pendeta dan tamu akan melempar kedelai panggang (dibungkus dengan kertas emas atau perak), amplop kecil berisi uang, permen dan hadiah lainnya. Di beberapa kuil yang lebih besar, selebriti dan pegulat sumo diundang dalam perayaan ini.

Saat ini festival Setsubun yang paling terkenal dan merarik di Nagoya terletak di Kuil Osu Kannon pada tanggal 3 Februari. Sebuah parade besar, sebuah kapal yang dimaksudkan membawa keberuntungan berangkat dari Sakae dan menuju Osu Kannon sekitar pukul 13.18. Puncak dari festival ini adalah melihat kapal-kapal ditarik melalui Osu Shopping Arcade. Ini adalah festival yang menarik dan layak ditonton dengan tiket masuk gratis!

Itu dia titipers^^ perayaan Setsubun tahun 2022 kali ini. Yuk baca artikel lainnya untuk memperluas budaya Jepang di sini^^

 

Sumber: wikipedia.org morethanrelo.com tribunnews.com thereisadayforthat.com

Sumber gambar: morethanrelo.com tribunnews.com

Jangan lupa Ikuti juga media sosial Titip Jepang:
Instagram: @titipjepang
Twitter: @titipjepang
Facebook: Titip Jepang