Pada 14 Juli lalu, salah seorang pengguna weibo membagikan sebuah gambar yang berisi tren cosplay sejak tahun 2012. Setiap tahunnya, ada satu anime yang mendominasi tren cosplay pada tahun tersebut. Namun, ada pula karakter pada game dan vtuber yang mendominasi tren cosplay.
Biasanya para cosplayer “beraksi” ketika ada event Jejepangan. Mereka menggunakan kostum-kostum dari karakter favorit mereka atau yang saat itu sedang populer.
2012 : Sword Art Online
2013 : Attack on Titan
2014 : Kyoukai no Kanata
2015 : Tokyo Ghoul
2016 : Re:ZERO
2017 : Miss Kobayashi’s Dragon Maid
2018 : Cells at Work!
2019 : Demon Slayer
2020 : Genshin Impact – *Game
2021 : 嘉然(vup) – *Vtuber
2022 : SPY×FAMILY
Sebenarnya hal ini masih bisa diperdebatkan karena ada beberapa hal yang masih asing di telinga, seperti tahun 2021. Namun, penilaian dari pengguna weibo itu subjektif karena dia menilai dari sudut pandang dirinya saja. Kemungkinan tren itu hanya berlaku di negara dia (Tiongkok).
Costume Play (Cosplay) merupakan salah satu jenis budaya pop yang berkembang seiring dengan meningkatnya kepopuleran cerita fiksi pada film maupun anime. Secara harfiah, costume play berarti bermain kostum, istilah ini muncul dari orang Jepang (penyebutan untuk orang Jepang: kosuperu コスプレ). Mereka menggunakan kostum yang ada pada karakter anime maupun game, bahkan tidak jarang mereka menggunakan konstum menyerupai tokoh mitologis Jepang.
Kegiatan “cosplay” sebenarnya telah lama ada sebelum istilahnya itu muncul. Di Amerika Serikat kegiatan ini sering dilakukan oleh para penggemar fiksi ilmiah ketika menghadiri konvensi, terutama San Diego Comic-Con. Jika ditarik lebih jauh, kegiatan bermain kostum ini telah terjadi sejak abad pertengahan, saat itu para bangsawan Eropa gemar melakukan pesta topeng (masquerade), selain itu ada budaya Halloween yang juga tidak luput dari pemakaian kostum unik.
Istilah cosplay berawal dari Jepang, salah seorang jurnalis Jepang, Nobuyuki Takahashi melakukan liputan event World Science Fiction Convention tahun 1984. Dia melihat banyak penggemar yang mengenakan kostum karakter fiksi, lalu dalam artikel yang dia terbitkan di majalah My Anime, dia menyebut kegiatan mereka itu disebut dengan costum player (cosplay) alih-alih mengunakan kata masquerede. Pada medio 1990-an, karena masifnya exposure dari media massa, istilah cosplay pun menjadi menyebar ke seluruh masyarakat penikmat kultur pop Jepang. Dan sejak era 2000-an, istilah cosplay pun menyebar ke seluruh dunia.
Ikuti terus berita terbaru dari kanal-kanal Titip Jepang! Yuk, baca artikel lainnya di sini^^
Sumber: weibo
Jangan lupa Ikuti juga media sosial Titip Jepang:
Instagram: @titipjepang
Twitter: @titipjepang
Facebook: Titip Jepang
[blog_posts style=”default” columns__md=”1″ cat=”5055″ posts=”20″ excerpt=”false” show_category=”label” comments=”false” image_height=”100%”]