Perdana menteri mengatakan dia ingin Jepang “merespons secepat mungkin”.
Meskipun jarak geografis antara Jepang dan Ukraina sangat jauh, sejak 24 Februari 2022 lalu berita invasi Rusia ke negara Eropa Timur itu telah menguasai media sosial di Jepang. Pada hari Rabu 2 Maret lalu, Perdana Menteri Fumio Kishida mengumumkan bahwa Jepang akan menerima pengungsi Ukraina yang terlantar akibat konflik.
“Pada tahap kritis ini, komunitas internasional harus menunjukkan solidaritas dengan rakyat Ukraina, dan kami akan memajukan prosedur untuk menerima pengungsi dari Ukraina ke negara kami” kata Kishida. Menurut informasi ada 870.000 warga Ukraina yang telah melarikan diri ke negara tetangga di Eropa seperti Polandia, Hungaria, Moldova, dan Slovakia.
Melihat selama ini pemerintah Jepang tidak terlalu semangat dalam menerima permintaan suaka politik, tetapi dukungan publik untuk Ukraina sangatlah besar, dengan politisi terkemuka, pengusaha, dan anime artist. Beberapa dari mereka ada yang telah menyuarakan bantuan aksi untuk penggalangan donasi.
Kishida memberitahu kepada wartawan bahwa dia ingin rencana ini terlaksana secepat mungkin, dengan pernyataannya “Setiap hari, semakin banyak pengungsi yang muncul dari Ukraina, dan saya ingin negara kita merespons secepat mungkin”. “Saya membayangkan mereka yang memiliki kerabat atau relasi di Jepang akan menjadi prioritas untuk mendapatkan pengungsian,” kata Perdana Menteri. Beliau juga menambahkan bahwa pengungsi jenis tersebut tidak akan menjadi satu-satunya yang dibantu oleh Jepang. Karena Jepang siap membantu pengungsi dari negara mana pun yang mengalami konflik.
Ikuti terus berita terbaru dari kanal-kanal Titip Jepang! Yuk, baca artikel lainnya di sini^^
Sumber: soranews24
Jangan lupa Ikuti juga media sosial Titip Jepang:
Instagram: @titipjepang
Twitter: @titipjepang
Facebook: Titip Jepang