Tidak seperti di Indonesia, naik Haji dari Jepang tidak perlu antre. Habis daftar, bisa segera berangkat!
Candaan “Thoriq Sudah Haji Sejak Usia 2 Bulan” sudah menjadi perbincangan para warganet Indonesia selama sebulan ini. Titipers pasti sudah sering melihat kalimat tersebut ditulis secara sembarang di kolom-kolom komentar media sosial di luar konteks yang dibahas. Bahkan ada warganet yang mengaitkannya dengan Hajime Isayama–mangaka Attack on Titan, sambil bercanda “Hajime Isayama saja sudah naik haji dari lahir”. Ada-ada saja ya candaan para netizen Indonesia ini. Tapi, kenyataannya naik haji dari Jepang memang segampang itu, tidak perlu antri bertahun-tahun seperti di Indonesia.
Sebuah candaan yang saat ini sedang viral di media sosial yang diupload oleh akun Instagram AniEvo Indonesia.
Lihat postingan ini di Instagram
Di Indonesia, umat muslim perlu menunggu hingga bertahun-tahun untuk dapat berangkat haji secara reguler. Hal ini disebabkan kuota haji yang dibatasi oleh pihak Arab Saudi tidak cukup memenuhi jumlah umat muslim Indonesia yang mendaftar.
Tapi, umat muslim di beberapa negara lain yang memiliki jumlah umat muslim minoritas, seperti Jepang dan Korea Selatan, bisa berangkat haji dengan segera setelah mendaftar. Inilah sedikit keuntungan bagi umat muslim yang tinggal di negara tersebut.
Naik Haji Dari Jepang
Warga Negara Indonesia (WNI) yang tinggal di Jepang memiliki keuntungan dengan tidak perlu menghadapi antrean panjang untuk bisa naik haji dari Jepang. Namun, ada syarat penting yang harus dipenuhi oleh para calon jamaah haji dari Jepang, yaitu menunjukkan bukti tinggal dengan xaryu kaado minimal satu tahun. Jadi, turis tidak bisa daftar ya Titipers.
Tidak seperti di Indonesia, ibadah haji di Jepang diurus oleh agen haji dan umrah resmi bukan oleh pemerintah. Agen tersebut biasanya menyediakan beberapa paket perjalanan haji dengan harga dan pelayanan yang beragam.
Sebelum pandemi, biaya naik haji dari Jepang selama tiga minggu sekitar 600.000 yen (Rp60,7jutaan). Tapi, sekarang ini biayanya sudah naik menjadi sekitar 1 juta yen (Rp100jutaan) yang setara biaya paket ONH plus di Indonesia.
Selain biaya yang kompetitif, salah satu keunggulan utama naik haji dari Jepang adalah waktu tunggu yang jauh lebih singkat. Calon haji bisa berangkat haji di tahun yang sama dengan tahun mereka mendaftar. Beneran sat-set-sat-set bukan Titipers?!
Selain biaya paket tadi, ada juga beberapa biaya tambahan lain seperti vaksin, yang paling basic itu vaksin meningitis dan influenza.
Syarat usia berangkat haji antara Indonesia dan Jepang juga berbeda. Di Indonesia, Kementerian Agama menetapkan usia minimal berangkat haji itu 12 tahun. Di Jepang, usia minimal berangkat haji adalah 10 tahun. Jadi, bayi umur 2 bulan kemungkinan belum bisa ikut haji dulu ya, Titipers! XD
BACA JUGA: Sejarah Perkembangan Islam di Jepang
BACA JUGA: Apakah Boleh Menikahi Ipar di Jepang?
BACA JUGA: 10 Masjid di Jepang dan Komunitas Muslim di Setiap Kota
Ikuti terus berita terbaru dari kanal-kanal Titip Jepang ya! Yuk, baca artikel lainnya di sini^^
Jangan lupa Ikuti juga media sosial Titip Jepang:
Instagram: @titipjepang
Twitter: @titipjepang
Facebook: Titip Jepang