Titipers mungkin sering menemukan komentar jahat di portal berita yang ada di sosial media. Komentar jahat akan berujung kepada online bullying yang dampaknya bisa merusak mental korbannya. Sebagai langkah pencegahan kita bisa melaporkan akun jahat tersebut dan memblokir mereka. Begitu pula yang dilakukan oleh Yahoo! Japan. Mereka memperketat aturan pengguna layanan untuk menambahkan nomor telepon sebagai syarat pembuatan akun untuk mencegah online bullying di Jepang.
KOMENTAR JAHAT YANG MENJADI MASALAH DI YAHOO!
Komentar jahat adalah masalah paling utama yang susah untuk di selesaikan di seluruh dunia. Tak terkecuali di Jepang. Yahoo! sebagai platform sharing berita terpercaya di negara tersebut berusaha mengatasi masalah ini. Sejak tahun 2018, mereka memperkuat tindakan penangguhan komentar mereka untuk menghentikan akun yang melanggar aturan berulang kali.
Yahoo! sangat populer di warga Jepang. Satu artikel berita bisa mengundang banyak sekali komentar. Selain itu, platform ini juga memiliki fitur anonimitas yang memungkinkan nama akun dari pengguna Yahoo! bisa disensor sebagian. Sehingga tidak menampilkan sepenuhnya nama pengguna tersebut. Anonimitas di dunia maya membuat banyak pengguna yang tak segan memberikan komentar jahat. Bahkan diantaranya hanya iseng berkomentar seperti itu.
Pada Tahun 2020, Yahoo! mulai mencoba menerapkan kewajiban mencantumkan nomor telepon jika ingin membuat akun baru. Mereka ingin memastikan bahwa akun-akun yang sudah ditangguhkan tidak akan berani membuat akun baru.
Sebagai tambahan, mereka juga berencana akan mengubah metode keamanan untuk log-in. Sebelumnya menggunakan sistem berbasis kata sandi menuju verifikasi dua faktor atau biometrik untuk masuk.
Langkah ini juga mengikuti pembentukan Japan Fact-Check Center bulan lalu, sebuah NPO yang sebagian besar didanai oleh Yahoo! dan Google. Lembaga tersebut dijalankan oleh para ilmuwan dan jurnalis dengan tujuan membatasi informasi yang salah secara online. Dengan kata lain memberantas hoax.
KOMENTAR JAHAT BERUJUNG ONLINE BULLYING DI JEPANG
Menyangkut komentar jahat, Jepang sempat digemparkan dengan kasus online bullying yang terjadi di tahun 2020. Seorang atlit gulat wanita bernama Hana kimura menjadi korban bullying secara online di media sosial. Ia dihakimi secara massal akibat komentar-komentar jahat yang ditujukan padanya. Kimura memutuskan untuk mengakhiri hdupnya pada bulan Mei 2020.
Hana Kimura membintangi serial Netflix berjudul Terrace House. Sebuah reality show yang ditayangkan oleh Fuji TV di jepang. Hana Kimura dibully oleh warganet Jepang hanya karena berdarah campuran Jepang-Indonesia.
Warga Jepang sangat skeptis terhadap perbedaan. Hingga berani untuk memberi komentar-komentar buruk kepada Hana yang membawanya kepada kematian. Hana Kimura pun sempat berbagi isi hatinya di media sosial pribadinya sebelum akhirnya ia meninggal :
“Hampir 100 komentar setiap hari. Saya tidak dapat menyangkal mereka menyakiti saya. “Mati”, “kamu menjijikkan”, “kamu harus menghilang” Saya percaya hal-hal ini tentang diriku lebih daripada mereka. Terima kasih, Bunda, atas anugerah hidup. Seumur hidupku aku ingin dicintai. Terima kasih untuk semua yang mendukung saya. Saya cinta kalian semua. Saya minta maaf karena lemah,”
Sangat disayangkan ketika nyawa seseorang direnggut oleh komentar pedas di media sosial. Orang-orang dengan mudah nya menghancurkan hidup orang lain.
Maka dari itu sebuah apresiasi yang patut dilayangkan kepada Yahoo! atas upaya mereka mencegah penyebaran online bullying akibat komentar jahat, dengan cara mereka menambahkan nomor telepon. Identitas sang pengguna pasti secara tidak langsung tercantum melalui nomor telepon terkait.
Semoga dengan cara tersebut, dapat mengurangi jumlah komentar yang tidak pantas di portal berita maupun di postingan pribadi di media sosial.
Ikuti terus berita terbaru dari kanal-kanal Titip Jepang! Yuk, baca artikel lainnya di sini^^
Sumber: soranews24
Jangan lupa Ikuti juga media sosial Titip Jepang:
Instagram: @titipjepang
Twitter: @titipjepang
Facebook: Titip Jepang
