KATEGORI

Belum ada Produk di keranjang kamu, yuk cari produk incaran kamu di sini!

Penulis Jepang Menang Penghargaan Sastra Bergengsi dengan Bantuan AI?

Penulis Jepang Rie Kudan, pemenang Hadiah Akutagawa untuk novel fiksi ilmiahnya, mengaku menggunakan AI untuk sekitar 5% dari cerita

Dewasa ini, Artificial Intelligence (AI) telah banyak digunakan di berbagai aplikasi seperti Asisten virtual, GPS Navigation, Filter Instagram, Keyboard virtual, Layanan hiburan, Chatbot, bahkan media sosial. AI bekerja dengan menggabungkan sejumlah besar data dengan cepat, pengolahan berulang, dan algoritme cerdas, memungkinkan perangkat lunak untuk belajar secara otomatis dari pola atau fitus dalam data. Kemudahan yang diberikan oleh AI ini akhirnya sudah dimanfaatkan oleh banyak orang untuk menyelesaikan pekerjaannya. Seperti penulis Jepang Rie Kudan yang berhasil memenangkan penhargaan sastra paling bergengsi di Jepang. Dilansir dari CNN, dia mengakui bahwa dia mendapat bantuan dari sumber yang tidak biasa – ChatGPT

“Saya berencana untuk terus memanfaatkan penggunaan AI dalam penulisan novel saya, sambil membiarkan kreativitas saya mengekspresikan diri secara maksimal”, kata penulis berusia 33 tahun ini setelah menerima Penghargaan Akutagawa kategori karya fiksi terbaik.

Ia juga telah mengkonfirmasi pada konferensi pers bahwa sekitar 5% dari cerita bukunya The Tokyo Tower of Symphathy – yang mendapatkan pujian tidak tercela dari anggota komite – dibuat oleh AI.

Novel The Tokyo Tower of Symphathy menceritakan dilema seorang arsitek Sara Makina yang bertugas membangun penjara bertingkat tinggi yang nyaman di Tokyo untuk tempat para pelanggar hukum direhabilitasi, dan menampilkan AI sebagai temanya.

Kudan juga beralih ke AI untuk mendiskusikan topik-topik kehidupan pribadinya yang dia rasa tidak dapat ia bagikan ke siapa pun. “Saat AI tidak mengatakan apa yang saya harapkan, saya terkadang mencerminkan perasaan saya dalam dialog karakter utama”.

Kudan bukanlah seniman pertama yang menimbulkan kontroversi dengan penggunaan AI, di masa banyak pekerja kreatif merasa terancam oleh kemajuan teknologi. Tahun lalu, fotografer yang berbasis di Berlin Boris Eldagsen mengundurkan diri dari Sony World Photography Awards setelah mengungkapkan karya pemenang kategori foto kreatif dibuat menggunakan AI.

Namun, penulis dan anggota panitian penghargaan Akutagawa Keiichiro Hirano mengatakan lewat akun media sosialnya bahwa panitia seleksi tidak melihat penggunaan Ai oleh Kudan sebagai sebuah masalah.

Beliau berkata,” Sepertinya cerita bahwa karya Rie Kudan yang meraih penghargaan ditulis menggunakan AI generatif telah disalahpahami. Jika Anda membacanya, Anda akan melihat bahwa AI generatid disebutkan dalam karya tersbeut. Akan ada masalah dengan penggunaan seperti itu di masa depan, tapi tidak demikian halnya dengan novel tersebut.”

Penggunaan AI saat ini memang memunculkan berbagai kontroversi, beberapa orang menyatakan minatnya terhadap penggunaan teknologi tersebut secara kreatif oleh Kudan sedangkan yang lain menyebutnya “tidak menghormati” penulis lain yang menulis tanpa bantuan teknologi tersebut.

Ikuti terus berita terbaru dari kanal-kanal Titip Jepang ya! Yuk, baca artikel lainnya di sini^^

Sumber: cnn

Jangan lupa ikuti juga media sosial Titip Jepang:
Instagram: @titipjepang
Twitter: @titipjepang
Facebook: Titip Jepang