Tanda Tradisonal Musim Panas Hilang, Musim Panas di Jepang Tahun Ini Berbeda

Terdapat perdebatan tentang kapan tepatnya musim panas dimulai. Menurut badan meteorologi, musim panas dimulai pada hari pertama bulan Juni.  Menurut perspektif astronomi, musim panas dimulai pada 21 Juni ketika terjadi titik balik matahari. Namun, pada musim panas kali ini masyarakat Jepang tidak melihat tanda-tanda tradisional ketika musim panas tiba.

Pada bulan Juni, bunga hydrangea bermekaran, bertepatan dengan masuknya musim panas. Masyarakat Jepang menyukai bunga musiman, dan hydrangea dapat hidup lebih lama daripada bunga sakura yang terkenal berumur pendek. Tahun ini, bunga hydrangea hidup lebih sebentar dari tahun-tahun  sebelumnya. Jangka waktu hidupnya hampir sama dengan bunga sakura. Hal ini disebabkan karena cuaca yang sangat panas dan curah hujan yang lebih sedikit dari biasanya. Dalam survei yang dilakukan oleh organisasi Berita Cuaca Jepang, seorang penduduk di prefektur Chiba mengatakan bahwa bunga hydrangea tidak layu, melainkan terbakar.  Ia juga menjelaskan bahwa kelopak bunga yang biasanya berwarna-warni berubah menjadi cokelat seperti terkena terik matahari. 

Tanda lain yang tidak ada pada musim panas tahun ini adalah nyamuk. Pada pertengahan Juni, jika terlalu lama berada di area terbuka dengan menggunakan pakaian lengan pendek ata celana pendek, biasanya tubuh akan terkena gigitan nyamuk. Namun, tahun ini hanya sedikit nyamuk yang muncul. Umumnya, nyamuk aktif pada suhu 25 hingga 30 derajat Celcius. Saat suhu semakin tinggi, nyamuk tidak akan mau keluar dan berlindung di pepohonan. Tahun ini suhu di Jepang sangat tinggi. Puncaknya terjadi pada siang hari. Namun, setelah matahari terbenam suhunya tetap panas yang menyebabkan nyamuk tidak muncul.

Selain nyamuk, hewan lain yang memiliki keterkaitan dengan musim panas adalah jangkrik. Jangkrik berfungsi sebagai pengingat aura musim panas. Jangkrik biasanya mulai bermunculan dari tanah setelah musim hujan berakhir. Di akhir musim hujan tahun ini jangkrik tidak muncul. Menurut profesor entomologi Satoshi Kamiya di Universitas Kyushu, jangkrik tidak terlalu menunggu hujan berhenti sebagaimana mereka tidak terlalu menunggu hujan turun. Dan kurangnya curah hujan, dikombinasikan dengan panas yang hebat, menjadikan jangkrik lebih malas keluar dibandingkan biasanya.

Pengguna twitter mengatakan bahwa tidak ada suara jangklrik yang mereka dengar hingga tanggal 1 Juli. Berdasarkan perkiraan hujan, akan terjadi lonjakan seranggga pada minggu depan di sebagian besar wilayah Jepang.

Ikuti terus berita terbaru dari kanal-kanal Titip Jepang! Yuk, baca artikel lainnya di sini^^

Sumber: soranews24

Jangan lupa Ikuti juga media sosial Titip Jepang:
Instagram: @titipjepang
Twitter: @titipjepang
Facebook: Titip Jepang

Animanga Budaya Manga News Urban Legend

Fakta Mengejutkan! Film Exhuma Mirip Manga Horor Ghost Hunt

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *