Dilema Perhelatan Akhir di Negeri Sakura: Tantangan dan Harapan Pemakaman Muslim di Jepang

Jepang, negeri yang dikenal dengan keindahan alam, teknologi canggih, dan budaya yang kaya, menyimpan sebuah ironi bagi minoritas Muslim yang tinggal di sana. Di tengah kemajuan dan modernitas, mereka dihadapkan pada tantangan yang cukup mendasar, yaitu menemukan tempat peristirahatan terakhir yang sesuai dengan keyakinan agama mereka.
Tradisi pemakaman di Jepang didominasi oleh kremasi, di mana jenazah dibakar dan abunya disimpan di dalam guci yang kemudian diletakkan di makam keluarga. Praktik ini bertentangan dengan ajaran Islam yang mewajibkan penguburan jenazah tanpa melalui proses kremasi.
Kondisi ini memunculkan dilema bagi umat Muslim di Jepang, yang jumlahnya terus bertambah seiring dengan meningkatnya imigran dan warga Jepang yang memeluk Islam. Kurangnya lahan pemakaman Muslim dan sulitnya proses pemakaman secara Islam menjadi kekhawatiran yang nyata.
BACA JUGA:
Lokasi Pemakaman Muslim di Jepang
Untuk memenuhi kebutuhan pemakaman umat Islam, beberapa lokasi pemakaman Muslim telah tersedia di berbagai wilayah Jepang. Berikut adalah beberapa di antaranya:
- Yawara Muslim Graveyard (Prefektur Ibaraki)
- Monjyuin Islamic Graveyard (Prefektur Yamanashi)
- Shimizu Reien Islamic Graveyard (Prefektur Shizuoka)
- Yoichi Cemetery (Hokkaido)
- Tama Muslim Graveyard (Tokyo)
- Kobe Foreigners Cemetery (Prefektur Hyogo)
- Hashimoto Muslim Graveyard (Prefektur Wakayama)
- Toyono Reien (Prefektur Nagano)
- Hiroshima Muslim Graveyard (Hiroshima)
Meskipun beberapa wilayah memiliki fasilitas ini, wilayah seperti Kyushu belum memiliki pemakaman Muslim, sehingga jenazah harus dipindahkan ke wilayah lain. Hal ini tentu menambah biaya dan waktu, yang dapat menjadi kendala besar karena Islam mengajarkan bahwa jenazah harus dikuburkan dalam waktu 24 jam setelah kematian.
Tantangan Pembangunan Pemakaman Muslim
Membangun pemakaman Muslim di Jepang bukanlah tugas yang mudah. Di Prefektur Oita, komunitas Muslim mengusulkan pembangunan pemakaman, namun menghadapi penolakan dari penduduk setempat dan pemerintah lokal. Alasan utama penolakan ini biasanya melibatkan kekhawatiran akan kemungkinan terjadinya pencemaran lingkungan.

Namun, ada pula kabar positif dari Prefektur Miyagi. Gubernur Miyagi, Murai Yoshihiro, menyatakan dukungannya terhadap pembangunan pemakaman Muslim di wilayah tersebut, meskipun menghadapi kritik. “Seiring dengan meningkatnya jumlah orang asing, semakin banyak pula orang yang menikah dan memiliki anak. Ada juga orang Jepang yang masuk Islam dan menginginkan pemakaman secara Islam,” ujarnya. Dukungan ini menunjukkan pentingnya keberadaan pemakaman Muslim sebagai bentuk inklusi dan pengakuan terhadap keberagaman di Jepang.
Prosedur Pemakaman Muslim di Jepang
Bagi keluarga Muslim yang menghadapi kematian, terdapat beberapa prosedur yang dapat diikuti:
- Menghubungi Masjid atau Organisasi Muslim: Masjid atau organisasi seperti Ikatan Muslim Jepang dapat membantu mengurus proses pemakaman.
- Kartu Pernyataan Pemakaman Islam: Sangat disarankan bagi umat Islam di Jepang untuk mendaftarkan diri di masjid terdekat dan mendapatkan kartu yang menyatakan keinginan untuk dimakamkan sesuai ajaran Islam.

- Menghubungi Kedutaan Besar: Jika jenazah ingin dipulangkan ke negara asal, keluarga dapat meminta bantuan kedutaan besar.
Biaya Pemakaman Muslim
Biaya pemakaman Muslim di Jepang dapat bervariasi tergantung lokasi dan fasilitas. Menurut Japan Islamic Trust, biaya pemakaman di Yawara Muslim Graveyard di Prefektur Ibaraki adalah sekitar 135.000 yen. Biaya ini mencakup penggalian, penimbunan, pemasangan pelat nama standar, dan pemeliharaan kuburan. Biaya tambahan seperti transportasi jenazah juga perlu diperhitungkan, terutama jika lokasi pemakaman jauh dari tempat tinggal almarhum.
Dengan meningkatnya jumlah imigran Muslim dan warga Jepang yang memeluk Islam, kebutuhan akan pemakaman Muslim semakin mendesak. Dukungan dari pemerintah dan masyarakat lokal sangat penting untuk memastikan kebutuhan ini dapat terpenuhi. Langkah-langkah seperti pendidikan masyarakat mengenai tradisi Islam dan manfaat keberagaman diharapkan dapat mengurangi resistensi terhadap pembangunan pemakaman Muslim.
Komunitas Muslim di Jepang juga dapat memainkan peran aktif dengan terus memperjuangkan hak-hak mereka, termasuk hak atas pemakaman yang sesuai dengan ajaran agama. Diharapkan pemakaman Muslim di Jepang tidak lagi menjadi sumber kecemasan, melainkan sebuah simbol keberagaman dan toleransi di Negeri Sakura.
sumber: asahi ; fooddiversity ; japannews
Ikuti terus berita terbaru dari kanal-kanal Titip Jepang ya! Yuk, baca artikel lainnya di sini^^
Jangan lupa Ikuti juga media sosial Titip Jepang:
Instagram: @titipjepang
Twitter: @titipjepang
Facebook: Titip Jepang
Oyaide IEC Connector C-037 – Konektor Audio Eksklusif dengan Lapisan Rhodium Premium