Nyotaimori adalah bahasa Jepang untuk “female body” (Kadang-kadang disebut “body sushi“). Konon berasal dari zaman samurai di Jepang.
Dalam nyotaimori
tradisional, pada umumnya sang model berbaring diam sepanjang waktu dan tidak berbincang dengan tamu.
Sushi itu sendiri diletakkan di atas daun yang sudah dibersihkan di tubuh model, jadi tidak ada kontak kulit-ke-ikan. Dan tantangannya adalah menemukan area tubuh yang cukup datar sehingga sushi tidak menggelinding begitu saja. Dan beberapa bagian tubuh yang memiliki rambut harus dicukur habis untuk memperindah plating. Dan sebelum “acara”, wanita itu akan mandi menggunakan sabun khusus fragrance-free. Lalu dipercikan air dingin agar mendinginkan tubuh untuk sushi.
Tidak hanya peraturan untuk sang model, para tamu yang mendapatkan giliran menikmati hidangan harus sopan seperti larangan berbicara dengan model. Gestur atau komentar yang tidak pantas tidak ditoleransi dan pengunjung hanya dapat mengambil sushi dengan sumpit.
Praktik ini mungkin dapat dilihat sebagai kerugian atau keberuntungan. Pada kenyataannya, praktik ini, sama sekali tidak umum di Jepang dan umumnya dikaitkan dengan
prostitusi dan
yakuza.
Akhir-akhir ini tradisi tersebut menyebar ke Amerika Utara, dari restoran dan katering di Toronto, Las Vegas juga menawarkan pengunjungnya untuk berkesempatan menikmati hidangan Sushi di atas piring hidup atau model cantik. Mereka menganggap hal ini sebagai sajian makanan ala Jepang dengan estetika erotis yang indah, masakan minimalis dengan tatanan samping yang berbentuk ramping.
Gimana menurut Titipers?
Ikuti terus berita terbaru dari kanal-kanal Titip Jepang ya! Yuk, baca artikel lainnya di sini^^