KATEGORI

Belum ada Produk di keranjang kamu, yuk cari produk incaran kamu di sini!

7 Barang yang Sebaiknya Tidak Kamu Bawa Pulang dari Jepang

blog-7 Barang yang Sebaiknya Tidak Kamu Bawa Pulang dari Jepang

Jepang memang surganya belanja. Mulai dari camilan unik, mainan eksklusif, sampai produk fashion limited edition, semuanya terasa menggoda untuk dibawa pulang sebagai oleh-oleh. Tapi, jangan sampai semangat belanja membuatmu lupa aturan, ya!

Namun, sebelum kamu memikirkan mau membawa berbagai barang dari Jepang, penting untuk mengetahui bahwa Negara Sakura ini memiliki peraturan ekspor yang cukup ketat. Jepang menerapkan aturan ini demi melindungi warisan budaya, kesehatan lingkungan, dan stabilitas ekonominya. Membawa pulang barang-barang tertentu bisa dianggap ilegal dan bahkan bisa membuatmu terkena sanksi hukum, lho.

Nah, supaya perjalananmu tetap menyenangkan dan bebas masalah, simak tujuh barang yang sebaiknya tidak kamu bawa keluar dari Jepang berikut ini, yuk!

1. Seafood Mentah

Meskipun sushi dan sashimi adalah surga kuliner Jepang, membawa pulang seafood mentah jelas bukan ide bagus. Selain cepat basi dan berisiko menimbulkan masalah kesehatan, Jepang juga melarang ekspor makanan laut segar untuk mencegah penyebaran penyakit serta menjaga kualitas pasokan domestik. Jadi, meski menggoda, sebaiknya tahan keinginan untuk menyelundupkan uni (landak laut) yang luar biasa segarnya seperti di mangkuk nasi sashimi favoritmu. Lagi pula, makanan laut mentah memang tidak cocok untuk perjalanan jauh—dan percayalah, tidak ada yang mau duduk di sebelah orang yang menenteng sebungkus camilan ikan di pesawat.

2. Buah dan Sayuran Segar

Buah Jepang memang terkenal luar biasa—dari stroberi putih yang manis, melon Yubari yang super mahal, sampai anggur Ruby Roman yang gemuk berkilau. Enak dan lezat? Tentu saja. Diizinkan melewati bea cukai? Kemungkinan besar tidak. Impor produk mentah dan biji-bijian seringkali diatur ketat oleh negara-negara, karena bisa membawa hama atau penyakit tanaman. Jadi, sebaiknya nikmati stroberi yang meleleh di mulut dan melon berair itu saat masih di Jepang, jangan nekat memasukkannya ke koper. Ingat, oleh-oleh yang berakhir disita petugas bandara rasanya jauh lebih pahit daripada buah manapun.

3. Pedang Samurai

Sebagai pecinta Jepang sejati, wajar kalau kamu bermimpi memiliki pedang samurai asli untuk koleksi pribadi. Namun, sebelum buru-buru membelinya, pikirkan dulu bagaimana cara membawanya pulang. Pedang yang terlalu mirip dengan aslinya—bahkan meski hanya replika tajam—bisa menimbulkan masalah di bandara. Karena itu, selalu periksa peraturan dengan saksama sebelum mengeluarkan uang. Ada cara yang sah untuk memilikinya, tetapi biasanya membutuhkan izin khusus dan prosedur ketat yang harus dipersiapkan sejak awal, termasuk urusan pengiriman hingga bandara. Jadi, kalau hanya ingin kenang-kenangan, pilihlah miniatur atau replika dekoratif yang jelas-jelas aman untuk masuk koper.

4. Barang untuk Dijual Kembali

Membeli beberapa hadiah untuk keluarga dan teman? Jangan khawatir, itu jelas aman. Tapi hati-hati kalau koper kamu tiba-tiba penuh sesak dengan tas desainer yang identik atau setumpuk figur anime langka dalam jumlah mencurigakan—petugas bea cukai bisa langsung curiga. Jepang, sama seperti banyak negara lain, hanya mengizinkan ekspor barang untuk penggunaan pribadi, bukan untuk dijual kembali. Jadi, kalau mau belanja oleh-oleh, batasi sesuai kebutuhan saja. Ingat, tujuanmu berlibur, bukan menyamar jadi pedagang grosir dadakan di bandara.

5. Tanaman Hidup

Bonsai bisa dibilang ikon Jepang sejati—kecil, anggun, dan sanggup membuat apartemen mana pun terasa lebih sejuk dan elegan. Sayangnya, membawanya keluar negeri tidak semudah yang kamu bayangkan. Tanaman hidup memiliki aturan ekspor yang ketat, jadi pastikan kamu memahami sepenuhnya regulasi ekspornya sebelum mencoba membawanya pulang untuk menghindari masalah di perbatasan.

6. Obat-obatan Tertentu

Apa yang legal di Jepang belum tentu berlaku di negara lain. Karena itu, sebaiknya selalu cek aturan obat-obatan di negara tujuanmu sebelum berkemas. Beberapa obat umum Jepang—seperti sirup batuk atau pereda nyeri—ternyata bisa dianggap ilegal di tempat lain, termasuk di negara dengan aturan ketat seperti Amerika Serikat atau Australia. Kalau nekat, kamu bisa berhadapan dengan masalah hukum yang serius di bea cukai. Jadi, jangan anggap remeh hal yang tampak sepele ini.

7. Benda Alam

Betapa romantisnya membawa pulang sepotong Jepang untuk dikenang selamanya—entah itu batu kecil dari kuil, karang dari pantai, atau ranting pohon dari taman nasional. Namun, ternyata hal itu melanggar hukum. Banyak area di Jepang yang dilindungi, sehingga mengambil benda alam bisa dianggap sebagai pelanggaran serius. Biarkan keindahan Jepang tetap berada di tempatnya, karena justru di sanalah nilainya terjaga. Kalau kangen, solusinya sederhana: datanglah kembali dan nikmati lagi keindahan alam Jepang secara langsung.

Itu dia tujuh barang yang sebaiknya tidak kamu bawa pulang dari Jepang. Aturan-aturan ini memang terdengar ketat, tapi semuanya dibuat untuk melindungi alam, budaya, dan masyarakat Jepang itu sendiri.

Masih banyak oleh-oleh aman dan legal yang bisa kamu pilih, mulai dari makanan kemasan, produk karakter anime, sampai kerajinan tangan lokal. Dengan begitu, liburanmu ke Jepang akan tetap berkesan tanpa harus berakhir dengan masalah di bandara.

Sumber: JNTO

Ikuti terus berita terbaru dari kanal-kanal Titip Jepang! Yuk, baca artikel lainnya di sini^^ 

Jangan lupa Ikuti juga media sosial Titip Jepang:
Instagram: @titipjepang
Twitter: @titipjepang
Facebook: Titip Jepang