Menikmati Onsen Seperti Warga Lokal

Sahabat Titipers mungkin sudah tidak asing dengan kata onsen. Fasilitas pemandian air panas yang umumnya tidak bersifat privat melainkan dipakai bersama dengan orang lain ini kerap muncul di manga, anime, dan dorama Jepang. Sekali muncul, pasti adegannya berkesan karena semua tokohnya tidak berpakaian, hehe. Terlepas dari penampilan, onsen memang begitu lekat dengan kehidupan masyarakat Jepang. Salah satu alasannya adalah karena onsen menawarkan kenyamanan relaksasi untuk melepas penat. Juga karena kondisi geografis Jepang yang kaya akan gunung berapi, menimbulkan banyaknya sumber mata air panas alami.

Onsen (温泉) secara harfiah berarti sumber mata air yang hangat/panas. Berbeda dengan pemandian umum sentou (銭湯) yang umum ditemui di sudut-sudut kota atau ofuro (お風呂) yang bisa ditemui di hampir semua hunian di Jepang, onsen dianggap spesial karena air panasnya alami, bukan air pipa yang dipanaskan. Kandungan sulfur dan mineral alam lain yang mungkin ditemui di dalam air panas alami juga dipercaya berkhasiat bagi kesehatan dan kecantikan.

Sebelum Jepang membuka diri terhadap dunia luar selama Restorasi Meiji (1868), onsen dan sentou tradisional adalah pemandian campur. Pria dan wanita dapat mandi bersama di satu tempat. Di beberapa daerah di Jepang masih dapat ditemukan pemandian campur ini, meskipun jumlahnya sangat sedikit. Di onsen biasa yang memisahkan pria dan wanita pun, anak-anak tetap bebas masuk ke area dari jenis kelamin yang berbeda.

Bila berkunjung ke onsen, ada dua hal yang umumnya tidak akan diperbolehkan untuk dibawa masuk ke area pemandian: pakaian, dan tato. Ya, kalau sahabat kebetulan memiliki tato, mungkin perlu menghubungi dahulu pihak pemandian untuk mengonfirmasi karena pada umumnya mereka yang bertato dilarang masuk. Ini berkaitan dengan stigma bahwa tato umumnya dimiliki oleh yakuza atau sindikat kriminal di Jepang. Hiiiiserem ya sahabat?

Demi menjaga kebersihan, pakaian secara umum (sampai pakaian dalam) dilarang dikenakan. Sebelum memasuki area pemandian, akan ditemukan ruang ganti dengan rak-rak tempat sahabat bisa menyimpan pakaian dan barang bawaan lainnya. Buat sahabat yang merasa tidak nyaman berpenampilan seperti bayi baru lahir di depan orang asing, tidak perlu khawatir. Karena umumnya pengunjung diperbolehkan membawa selembar handuk. Dengan catatan, handuk itu tidak boleh dicelupkan ke dalam kolam pemandian ya, karena dikhawatirkan akan mempengaruhi kebersihan kolam.

Sebelum berendam, pengunjung disarankan untuk mandi terlebih dahulu agar kolam tetap bersih. Tetapi banyak juga pengunjung yang memilih mandi setelah berendam, dengan alasan kolamnya mungkin kotor dan tidak ingin mandi dua kali. Lho, jadi yang mana? Bingung ya sahabat? Kalau menurut saran kami, lebih baik mandi setelah berendam saja agar kuman atau bakteri yang mungkin saja dibawa oleh pengunjung lain ke dalam bak/kolam hilang. Karena meskipun kemungkinannya amat kecil, tetap ada risiko infeksi bakteri seperti misalnya bakteri patogenLegionella.

Bila Sahabat berencana melakukan onsen meguri (温泉巡り) alias tur berkeliling keluar-masuk onsen, Sahabat tidak boleh lupa membawa handuk dan peralatan mandi sendiri. Karena beberapa onsen dengan tiket masuk murah (mulai dari kisaran 300 yen) tidak menyediakan sabun atau sampo secara gratis, dan Sahabat harus membeli secara terpisah.

Bila tujuan sahabat adalah onsen resort (温泉リゾート) atau onsen dengan vasilitas resor, tidak perlu khawatir karena pasti sudah ada sabun, sampo, bahkan sampai kapas dan korek kuping untuk keperluan sehabis mandi yang disediakan secara gratis. Onsen resort berkonsep seperti taman air (water park) terkadang memperbolehkan memakai pakaian renang juga. jadi tidak perlu berusaha bersembunyi di balik handuk.

Di Jepang tersebar banyak kota-kota onsen, di mana dapat dijumpai banyak penyedia jasa pemandian baik yang sekaligus dengan penginapan atau pun tidak di dalam satu kota. Sebut saja Atami di Shizuoka, Hakone di Kanagawa, atau Beppu di Oita (Kyushu). Kota-kota onsen ini biasanya memiliki ciri khas pemandangan alamnya yang indah, dan identik dengan lokasi peristirahatan. Bila berkesempatan berkunjung ke kotaonsen jangan lupa mencoba rotenburo (露天風呂) alias onsen tanpa atap. Sahabat bisa menikmati pemandangan alam di kejauhan dan langit terbuka, tanpa takut terlihat dari luar karena tetap terdapat dinding pembatas.

Beberapa oleh-oleh khas yang umum dijumpai di kota onsen adalah produk perawatan kulit berbahan dasar mineral setempat, telur rebus yang dimasak dengan air sumber mata air panas, juga yunohana (湯の花) atau saripati mineral onsen yang dapat dibawa pulang sebagai oleh-oleh, lalu dituang di ofuro rumah masing-masing untuk menikmati pengalaman onsen di rumah sendiri. Yunohana cukup populer karena memungkinkan siapa saja mendapatkan manfaat mineral onsen tanpa harus menempuh perjalanan jauh menuju lokasi. Hal ini lah yang membuat yunohana sekarang dapat dibeli di berbagai situs jual beli online Jepang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *