KATEGORI

Belum ada Produk di keranjang kamu, yuk cari produk incaran kamu di sini!

[URBAN LEGEND] Tumbal Proyek [Hitobashira] di Kastil Maruoka

Kasus tumbal proyek tidak hanya terjadi di Indonesia saja, siapa sangka kalau negara Jepang juga memiliki kisah urband legend yang tidak kalah seram dengan cerita horor pada umumnya.

 Pengorbanan manusia yang dimakamkan di bangunan 

Cerita kali ini mengangkat tragedi Hitobashira (人柱, “pilar manusia”), yang konon katanya praktik mengubur manusia hidup di fondasi bangunan, jembatan, bendungan, terowongan, kastil, dan bangunan besar lainnya. Persembahan ini ditujukan kepada para dewa sebagai imbalan bahwa bangunan tersebut akan bertahan dari semua bencana dan serangan. Praktik ini adalah ritual yang tercatat di Jepang hingga akhir abad ke-16 selama proyek konstruksi besar dari zaman kuno.

Salah satu episode hitobashira yang terkenal yaitu tragedi di Kastil Maruoka. Kastil Maruoka terletak di Prefektur Fukui, salah satu kastil tertua yang masih ada di Jepang.

 Pilar manusia di kastil di Maruoka 

Legenda ini berawal ketika Shibata Katsutoyo, keponakan samurai abad ke-16 dari Shibata Katsuie, seorang jenderal Oda Nobunaga, yang membangun kastil pada tahun 1576, mengalami masalah yang tidak dapat dipecahkan masalahnya. Karena dinding batu runtuh secara berulang-ulang. Salah satu pengikut Shibata menyarankan untuk membuat pengorbanan manusia, hitobashira

Sehingga pilihan terjatuh pada seorang wanita bermata satu yang bernama O-shizu mengajukan diri untuk menjadi korban dengan syarat bahwa salah satu dari dua putranya diangkat menjadi samurai. Wanita itu dikubur hidup-hidup di bawah batu, berdiri di posisi tiang tengah, batu-batu fondasi ditumpuk di sana-sini sampai akhirnya tubuh wanita itu diremukkan sampai mati. Setelah itu konstruksi bangunan menjadi kokoh di tempatnya.

Titip Jepang-Hitobashira

Setelah dikorbankan, kastil itu selesai dibangun. Namun, sebelum putranya menjadi samurai, penguasa kastil dipindahkan ke provinsi lain, sayangnya janji itu tidak ditepati.

Sehingga setiap tahun setelahnya, parit kastil meluap ketika hujan musim semi yang deras datang. Orang-orang Maruoka menyalahkan pembalasan dendam Oshizu, dan menyebut hujan ini sebagai “air mata kesedihan Oshizu”. Setelah itu, sebuah cenotaph didirikan untuk Oshizu di dalam halaman kastil untuk menenangkan jiwanya.

Sebuah puisi yang diturunkan berbunyi, “Hujan yang turun saat musim pemotongan ganggang datang. Apakah hujan mengingatkan pada air mata kesedihan O-shizu yang malang” .

Masuk ke Kastil Maruoka diperbolehkan dan lantai atas dicapai dengan tangga dan tali yang curam!

 Istana kastil Maruoka 

Kastil Maruoka adalah salah satu dari hanya dua belas kastil di Jepang yang berhasil mempertahankan tenshu (penjaga, menara tertinggi) aslinya. Lahan bekas kastil sekarang menjadi bagian dari Taman Kasumigajo, yang berisi sisa-sisa benteng dan parit serta museum kecil menampilkan senjata, baju besi, dan barang-barang rumah tangga yang terkait dengan mantan tuannya.

Titip Jepang-Hitobashira

Daerah ini juga dikenal dengan banyak pohon sakura dan festival bunga sakura tahunan diadakan selama tiga minggu pertama bulan April di mana pohon-pohon diterangi di malam hari oleh lebih dari 300 lentera kertas.

Mungkin ini cukup menenangkan hantu O-Shizu untuk tidak membanjiri parit dengan air matanya lagi?

Hitobashira merupakan tragedi tumbal proyek di kastil maruoka yang menyimpan cerita magis sekaligus cerita yang menyedihkan.

Bagaimana Titipers kisah urban legend kali ini, adakah request cerita horor lainnya. Silakan, tulis di kolom komentar^^

Ikuti terus berita terbaru dari kanal-kanal Titip Jepang ya! Yuk, baca artikel lainnya di sini^^

Sumber: yokai, hiddenpathskyoto, moonmauseloum

Jangan lupa Ikuti juga media sosial Titip Jepang:
Instagram: @titipjepang
Twitter: @titipjepang
Facebook: Titip Jepang

[blog_posts style=”default” columns__md=”1″ cat=”5055″ posts=”20″ excerpt=”false” show_category=”label” comments=”false” image_height=”100%”]