KATEGORI

Belum ada Produk di keranjang kamu, yuk cari produk incaran kamu di sini!

10 Film Horor Jepang Paling Seram yang Terinspirasi Legenda Nyata—Berani Tonton Sendiri?

Dari hantu toilet sekolah hingga desa kutukan, inilah daftar film horor Jepang yang inspirasinya berasal dari kisah nyata paling menyeramkan.

BLOG-10 Film Horor Jepang Paling Seram yang Terinspirasi Legenda Nyata-sampul

Kita semua tahu, Jepang bukan cuma jago bikin anime atau sushi—mereka juga rajanya bikin film horor yang bisa bikin kamu susah tidur seminggu. Tapi tahukah Titipers, kalau sebagian besar film horor Jepang yang paling menyeramkan itu bukan cuma hasil imajinasi liar para sutradaranya? Banyak yang justru diangkat dari legenda kuno dan cerita rakyat yang udah bikin orang Jepang merinding sejak zaman nenek moyang mereka!

Mulai dari arwah penasaran yang berambisi balas dendam, sampai makhluk-makhluk aneh yang muncul dari bayangan malam, kisah-kisah ini dituturkan turun-temurun dan akhirnya menjelma ke layar lebar dengan cara yang… yah, menyeramkan banget. Jadi kalau kamu pikir film horor Jepang cuma soal rambut panjang dan suara “krrk-krrk,” siap-siap aja, yang ini bisa lebih dalam dan gelap dari yang kamu bayangkan.

Berani uji nyali? Berikut 10 film horor Jepang paling menyeramkan, yang terinspirasi langsung dari legenda dan mitos asli Negeri Sakura. Siap? Tapi jangan salahkan MinTip kalau nanti kamu jadi takut denger suara tetes air keran malam-malam…

Carved: The Slit-Mouthed Woman (2007)

SutradaraKoji Shiraishi
Tanggal Rilis17 Maret 2007
Durasi90 menit

Sebuah kisah lama tentang Kuchisake-onna, roh mengerikan dari seorang wanita muda dengan mulut robek dari satu telinga ke telinga lainnya, menginspirasi film Carved—sebuah horor brutal di mana seorang guru sekolah harus mengungkap kebenaran di balik serangkaian penculikan dan pembunuhan anak-anak di lingkungan tempat tinggalnya. Dan ya, pelakunya bukan orang biasa, tapi makhluk legenda yang ternyata benar-benar hidup.

Legenda asli Kuchisake-onna sendiri sudah menghantui Jepang selama puluhan tahun. Konon, dulunya ia adalah seorang wanita cantik yang hidup bersama suaminya yang kasar dan pencemburu. Saat sang suami menuduhnya berselingkuh, ia menghukum si istri dengan cara paling keji—memotong mulutnya dari sisi ke sisi sambil berkata, “Siapa yang akan menganggapmu cantik sekarang?”

Arwahnya pun bangkit, penuh dendam, dan mulai meneror manusia. Ia menyasar anak-anak dan remaja, muncul dengan masker di wajah dan bertanya, “Apakah aku cantik?” Jawaban “iya” akan membuatnya membuka maskernya dan mengulang pertanyaan yang sama dengan senyum mengerikan, dan jawaban “tidak” akan langsung berujung tragedi. Pokoknya, nggak ada jawaban yang benar—hanya nasib buruk yang menanti.

Film ini mengangkat kisah urban itu ke level baru, dengan suasana mencekam, tempo lambat yang bikin frustrasi (dalam arti positif), serta penampakan Kuchisake-onna yang benar-benar mengganggu secara visual. Kalau kamu penikmat film horor Jepang yang lebih kelam dan berdarah-darah, Carved jelas wajib masuk daftar nontonmu.


The Ring (2002)

SutradaraGore Verbinski
Tanggal Rilis18 Oktober 2002
Durasi115 menit

Salah satu film horor paling ikonik yang pernah dibuat—The Ring (2002), atau Ringu dalam versi Jepangnya—bukan cuma soal kaset video misterius dan arwah menyeramkan yang keluar dari televisi. Di balik kisah Sadako (atau Samara dalam versi Hollywood) ternyata tersembunyi akar budaya yang dalam, yaitu legenda urban Jepang kuno dari abad ke-18, Banchō Sarayashiki.

Dalam film The Ring, Sadako dikenal memiliki kekuatan supranatural yang disebut nensha—kemampuan untuk “membakar” gambar ke benda mati dan pikiran manusia. Karena kekuatannya dianggap berbahaya, ia akhirnya dibuang hidup-hidup ke dalam sebuah sumur, di mana arwah penuh dendamnya tertidur… sampai seseorang menonton kaset terkutuk yang membangunkannya kembali.

Legenda Banchō Sarayashiki sendiri mengisahkan seorang pelayan bernama Okiku, yang dihukum karena dituduh menghilangkan salah satu dari sepuluh piring berharga milik majikannya. Dalam beberapa versi cerita, Okiku sebenarnya tidak bersalah, dan dituduh hanya karena menjadi korban konspirasi. Namun tetap saja, ia dilempar ke dalam sumur dan mati secara tragis. Setelah itu, arwahnya gentayangan setiap malam, menghitung piring dari satu sampai sembilan dan menjerit mengerikan saat mencapai hitungan ke-sepuluh yang hilang.

Kisah sumur dan arwah penasaran inilah yang menjadi fondasi dari The Ring. Filmnya sendiri penuh dengan simbolisme tersembunyi dan atmosfer mencekam yang dibangun secara perlahan, membuat ketegangan terasa dari awal hingga akhir. Bahkan tanpa adegan gore berlebihan, The Ring berhasil bikin penonton takut pada hal yang sederhana seperti televisi menyala sendiri tengah malam.


Hanako of the Toilet (1998)

SutradaraYukihiko Tsutsumi
Tahun Rilis1998
Durasi95 menit

Dari semua legenda urban Jepang yang menyeramkan, nama Hanako-san mungkin adalah yang paling terkenal di kalangan anak sekolah. Diangkat ke layar lebar lewat film Hanako of the Toilet (1998) karya Yukihiko Tsutsumi, cerita ini membawa mimpi buruk masa kecil ke tingkat yang benar-benar mengerikan.

Dalam legenda, Hanako-san adalah roh seorang gadis muda yang menghuni bilik ketiga toilet perempuan, biasanya di sekolah dasar atau menengah. Cukup ketuk pintunya tiga kali dan tanya, “Hanako-san, apakah kamu di sana?” — dan kalau dia menjawab, yah… kamu mungkin nggak akan keluar dari kamar mandi itu dalam keadaan utuh.

Film horor Jepang ini menggambarkan Hanako sebagai arwah penuh dendam yang memikat murid-murid SMA ke dalam kamar mandinya, hanya untuk menyiksa dan membunuh mereka satu per satu. Sosoknya berdarah-darah, dengan wajah pucat dan mata kosong, membuat penampilannya begitu mengganggu. Tak hanya mengandalkan jumpscare, film ini juga membangun atmosfer gelap dan penuh paranoia, menjadikan kamar mandi sekolah tempat yang paling ditakuti.

Asal-usul Hanako sendiri punya banyak versi. Ada yang bilang dia bunuh diri karena dibully, ada juga yang menyebut ia dibunuh oleh orang tuanya yang kejam. Versi lain yang lebih kelam mengatakan Hanako meninggal saat bersembunyi di toilet saat terjadi penggerebekan udara pada masa Perang Dunia II.


The Grudge (2004)

SutradaraTakashi Shimizu
Tahun Rilis22 Oktober 2004
Durasi91 menit

The Grudge (2004), adaptasi Hollywood dari film Jepang Ju-on, memperkenalkan dunia pada sosok Kayako—arwah penuh dendam yang merangkak dari sudut-sudut rumah dengan suara serak ikonik yang bikin bulu kuduk berdiri. Ceritanya terinspirasi dari mitos onryō, roh penasaran yang mati dalam kemarahan dan membawa kutukan bagi siapa pun yang bersentuhan dengannya. Dalam film ini, Kayako adalah seorang wanita yang hidupnya dipenuhi kesepian, hingga akhirnya dibunuh secara brutal oleh suaminya yang pencemburu. Ia diseret ke loteng dan dibiarkan mati, sementara putranya Toshio ditenggelamkan di bak mandi, rentetan tragedi yang melahirkan kutukan mematikan.

Kutukan itu tidak pandang bulu, siapa pun yang masuk ke rumah tersebut akan menjadi korban. The Grudge membangun ketakutan dengan atmosfer sepi, penampakan tiba-tiba, dan rasa teror yang merayap pelan. Tak perlu banyak darah, cukup suara “krrr-krrr-krr-krr” dan sosok Kayako yang menyelinap di langit-langit untuk membuatmu paranoid tiap kali sendirian di rumah. Dan ya, setelah menonton ini, suara langkah kaki di lantai atas tidak akan pernah terdengar biasa lagi…


School Mystery (1995)

SutradaraJōji Matsuoka
Tahun Rilis1 Juli 1995
Durasi95 menit

School Mystery (1995) kembali mengangkat legenda Hanako-san, arwah perempuan yang dikenal menghuni toilet sekolah, tapi kali ini dengan sentuhan berbeda. Ceritanya mengikuti Mizuno, siswi pindahan yang mulai sekolah di SD baru. Ia tanpa sadar menggunakan bilik terakhir toilet perempuan—bilik yang dihindari semua siswi karena diyakini dihuni Hanako-san. Ketika kota mereka diguncang oleh pembunuh berantai anak-anak, kecurigaan mulai mengarah pada Mizuno. Desas-desus menyebar cepat, dan tak butuh waktu lama sampai semua anak percaya bahwa dialah Hanako-san yang menakutkan itu.

Namun twist sesungguhnya datang saat Mizuno dan temannya terpojok oleh sang pembunuh sebenarnya. Sosok Hanako-san tiba-tiba muncul, bukan sebagai arwah jahat, tapi sebagai sosok pelindung yang menyelamatkan mereka dan membantu mengungkap pelaku kejahatan. School Mystery memadukan ketegangan, mitos urban, dan kejutan emosional dalam satu paket yang jarang ditemukan di film horor era 90-an. Alih-alih sekadar menakut-nakuti, film ini menawarkan kisah yang menyentuh dan berbeda dari stereotip Hanako-san. Bagi penggemar film horor sekolah Jepang, ini salah satu judul yang wajib ditonton sebelum kamu bilang paham legenda toilet sekolah!


Teketeke (2009)

SutradaraKoji Shiraishi
Tahun Rilis21 Maret 2009
Durasi70 menit

Diangkat dari salah satu legenda urban paling mengerikan di Jepang, Teketeke (2009) karya Koji Shiraishi memperkenalkan sosok onryō menakutkan yang tubuhnya terbelah dua setelah jatuh ke rel kereta. Entah karena kecelakaan atau bunuh diri, kematiannya begitu tragis hingga meninggalkan dendam mendalam. Ia bangkit sebagai makhluk supranatural yang bergerak dengan kecepatan tinggi, menyeret tubuh bagian atasnya sambil mengeluarkan suara “teke-teke” yang khas—dan memotong korbannya menjadi dua, persis seperti nasibnya dulu.

Dalam film horor Jepang ini, Kana menyaksikan sahabatnya tewas mengenaskan dan menyadari bahwa ia kini menjadi target Teketeke berikutnya. Mirip dengan The Ring, Kana hanya punya waktu tiga hari untuk mencari tahu cara menyelamatkan diri sebelum arwah itu datang menjemput. Dengan atmosfer mencekam dan penampakan Teketeke yang benar-benar disturbing, film ini berhasil menghidupkan legenda urban yang konon masih sering jadi cerita larut malam di kalangan pelajar Jepang. Setelah menonton ini, suara langkah cepat di lorong sepi mungkin akan terdengar sedikit mengancam.


Kwaidan (1964)

SutradaraMasaki Kobayashi
Tahun Rilis29 Desember 1964
Durasi182 menit

Sebagai salah satu film horor Jepang klasik terbaik, Kwaidan (1964) bukan hanya sekadar menakut-nakuti, tapi juga menyuguhkan keindahan visual dan atmosfer mistis dari legenda-legenda Jepang kuno. Salah satu segmen paling ikonik dalam film antologi ini adalah kisah Yuki-Onna—roh wanita berselimut salju, pucat dan cantik, yang menghantui daerah-daerah bersalju di Jepang. Konon, kehadirannya sering mendatangkan kematian bagi siapa pun yang menemuinya di tengah badai salju.

Dalam cerita ini, seorang penebang kayu dan putranya terjebak badai salju dan bertemu Yuki-Onna, yang mengambil nyawa sang ayah namun membiarkan si anak hidup, tapi dengan satu syarat: jangan pernah menceritakan kejadian itu kepada siapa pun. Bertahun-tahun kemudian, pemuda itu menikah dengan wanita cantik yang misterius. Namun ketika ia akhirnya membocorkan rahasia masa lalunya, istrinya berubah menjadi Yuki-Onna. Marah karena janjinya dilanggar, sang roh tidak membunuhnya… tapi ia memilih untuk pergi dan menitipkan anak-anaknya. Saat Yuki-Onna menghilang di tengah badai salju, pemuda yang patah hati itu meletakkan sandal berpita merah di luar di tengah salju, dan segera setelahnya, salju menutupi sandal itu yang menyiratkan bahwa Yuki-Onna membawanya. Dengan gaya penceritaan teatrikal dan visual yang menawan, Kwaidan membawa horor Jepang ke level seni yang menyayat dan memikat sekaligus.


Gozu (2003)

SutradaraTakashi Miike
Tahun Rilis12 Juli 2003
Durasi129 menit

Dibuat oleh sutradara legendaris Takashi Miike, Gozu (2003) adalah pengalaman horor yang tidak biasa—aneh, surealis, dan mengganggu di level yang tidak bisa dijelaskan dengan logika biasa. Meski tidak secara langsung menampilkan sosok Gozu, atau manusia berkepala sapi, film ini merupakan interpretasi bebas dari legenda yang sudah lama menghilang dari catatan sejarah Jepang. Konon, legenda tersebut bercerita tentang sebuah desa yang dilanda kelaparan hebat, hingga suatu hari seorang pria berkepala sapi datang dan demi bertahan hidup, penduduk desa memakannya. Sejak itu, kutukan dan teror mulai menghantui mereka.

Dalam filmnya, legenda ini dijadikan simbol kegilaan, obsesi, dan transformasi. Ceritanya mengikuti seorang anggota yakuza yang diminta membunuh rekannya, namun justru masuk ke dunia bawah tanah aneh yang dipenuhi orang-orang ganjil, logika yang terbalik, dan kejadian-kejadian yang melanggar hukum realita. Gozu bukan horor biasa—tidak ada hantu khas Jepang seperti yūrei atau onryō, tapi atmosfer yang dibangun begitu ganjil dan meresahkan, membuatmu merasa seperti sedang mimpi buruk yang tidak bisa dibangunkan. Jika legenda aslinya dikatakan bisa membunuh siapa pun yang mendengarnya karena terlalu menyeramkan, maka film Gozu mungkin adalah versi modernnya—bukan karena takut, tapi karena setelah nonton, kamu nggak akan pernah merasa normal lagi.


Sadako vs. Kayako (2016)

SutradaraKōji Shiraishi
Tahun Rilis18 Juni 2016
Durasi98 menit

Apa jadinya kalau dua hantu paling menyeramkan dari legenda urban Jepang saling bertarung? Sadako vs. Kayako (2016) menjawab pertanyaan itu dengan gaya horor yang unik sekaligus menghibur. Film ini adalah gabungan dua kisah legendaris Banchō Sarayashiki, yang melahirkan sosok Sadako si hantu video terkutuk, dan kisah onryō Kayako, arwah mengerikan dari The Grudge. Ceritanya mengikuti seorang wanita bernama Natsumi yang secara tak sengaja menonton kaset Sadako. Panik karena hanya punya waktu terbatas sebelum ajal menjemput, satu-satunya cara menyelamatkan diri adalah dengan memanggil Kayako dan membuat kedua arwah ini bertarung satu sama lain.

Premisnya mungkin terdengar gila dan memang sengaja dibuat seperti itu. Tapi justru di situlah letak pesonanya. Film ini tetap mempertahankan unsur-unsur horor klasik dari kedua waralana, lengkap dengan suara “krrr..krrr..krrr” khas Kayako dan Sadako yang merangkak keluar dari layar, tapi dibalut dengan gaya lebih ringan dan eksplosif. Sadako vs. Kayako adalah perayaan gila-gilaan dua ikon horor Jepang, cocok ditonton bareng teman sambil teriak-teriakan sekaligus ngakak. Meskipun ada elemen konyol, tatapan kosong Kayako dan kemunculan Sadako tetap bisa bikin kamu merinding sampai akhir film.


Howling Village (2019)

SutradaraTakashi Himizu
Tahun RilisFebruari 2019
Durasi108 menit

Disutradarai oleh Takashi Shimizu (The Grudge), Howling Village (2019) menyelami salah satu legenda urban paling misterius dan menyeramkan di Jepang, Desa Inunaki, tempat yang konon benar-benar ada dan dikabarkan tidak tunduk pada hukum Jepang. Dalam film ini, sepasang kekasih, Yuma dan pacarnya, bersama saudari perempuan sang pacar, Kanae, memutuskan untuk menyelidiki desa tersebut setelah sejumlah orang menghilang secara misterius. Tapi apa yang mereka temukan jauh lebih gelap dari yang mereka bayangkan, mulai dari arwah penasaran, sejarah berdarah, hingga teror yang tidak mengizinkan siapa pun keluar hidup-hidup dari desa tersebut.

Legenda Inunaki sendiri adalah kisah nyata yang berkembang dari reruntuhan desa tua yang benar-benar ada di Prefektur Fukuoka. Cerita-cerita menakutkan mengatakan bahwa desa ini dihuni oleh orang-orang yang menolak modernitas, hidup dalam kekacauan tanpa hukum, dan terlibat dalam praktik mengerikan seperti pembunuhan, inses, dan bahkan kanibalisme. Semua penduduknya dikabarkan tewas akibat kegilaan mereka sendiri, meninggalkan desa yang kini diyakini dikutuk dan dihuni oleh roh-roh yang tak tenang. Howling Village berhasil menggabungkan horor supernatural dengan rasa ketakutan akan tempat terlarang, membuatmu bertanya-tanya, apakah semua legenda urban itu hanya cerita kosong atau sebuah peringatan yang terlambat?


Itulah 10 film horor Jepang paling menyeramkan yang terinspirasi dari legenda dan kisah urban Negeri Sakura. Dari hantu toilet sampai desa terkutuk, semua cerita ini membuktikan bahwa horor Jepang memang punya cara tersendiri untuk bikin bulu kuduk merinding. Jadi, film mana yang paling bikin kamu takut ke kamar mandi malam-malam?

Sumber: ScreenRant , IMDb , Wikipedia

Ikuti terus berita terbaru dari kanal-kanal Titip Jepang ya! Yuk, baca artikel lainnya di sini^^

Jangan lupa Ikuti juga media sosial Titip Jepang:
Instagram: @titipjepang
Twitter: @titipjepang
Facebook: Titip Jepang